Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Pemilu 2024

Diam-diam Bakal Ada Lagi Parpol yang Dukung Ganjar Pranowo, Koalisi Capres Lain Ada yang Membelot?

Diam-diam ada lagi parpol yang akan mendukung Ganjar Pranowo di Pilpres 2024. Partai apakah itu?

Editor: Januar
Tribun Jatim Network/Habibur Rohman
Gubernur Jateng yang juga bacapres PDI Perjuangan, Ganjar Pranowo saat hadir dalam kegiatan konsolidasi di Surabaya, 2023. 

TRIBUNJATIM.COM- Diam-diam ada lagi parpol yang akan mendukung Ganjar Pranowo di Pilpres 2024.

Lalu, apakah parpol tersebut berasal dari koalisi yang sebelumnya mendukung capres lainnya?

Sayangnya, Ganjar Pranowo tidak menyebutkannya.

Dilansir dari Tribunnews, Bakal calon presiden (Bacapres) RI Ganjar Pranowo menyebut nantinya ada satu partai politik (parpol) yang bakal bergabung mendukung dia sebagai calon presiden (capres) di Pilpres 2024 mendatang.

Nantinya, partai yang masih dirahasaikan namanya itu akan bergabung bersama PDI Perjuangan (PDIP) dan PPP yang telah terlebih dahulu berkoalisi untuk mengusungnya sebagai capres.

"Insya Allah dalam beberapa waktu pendek ini akan ada partai lagi yang bergabung," kata Ganjar saat ditemui setelah peresmian rumah aspirasi relawan pemenangan Ganjar Pranowo di Jalan Diponegoro Nomor 72, Jakarta Pusat pada Kamis (1/6/2023) sore.

Namun begitu, Ganjar masih enggan untuk merinci identitas partai yang bakal merapat mendukung pencapresannya. Hal yang pasti, parpol tersebut akan mengumumkan dukungannya paling lama 2 hari lagi.

"Soal partai yang mengusung partainya yang mana kita tunggu dalam 2 hari ini akan mendapatkan beritanya," pungkasnya.

Baca juga: Peringati Hari Lahir Pancasila, Ganjar Pranowo Ajak Kades Gali Sejarah Desanya


AHY, Aher dan Khofifah Disebut Bakal Jadi Bacawapres Anies Baswedan, Siapa yang Bakal Dipilih?

Persaingan menuju Pilpres 2024 semakin memanas.

Selain nama sejumlah bacapres, posisi bacawapres juga ikut meramaikan.

Sejumlah tokoh disebut-sebut akan menjadi bacawapres Anies Baswedan.

Di antaranya ada Agus Harimurti Yudhoyono atau AHY, Ahmad Heryawan atau Aher, lalu ada Khofifah Indar Parawansa.

Dilansir dari Serambinews, ketiga nama itu disodorkan oleh tiga partai anggota Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) yaitu Demokrat, Nasdem, dan PKS.

Mereka adalah Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) diusulkan Demokrat, Khofifah Indar Parawangsa diajukan oleh Nasdem, dan Ahmad Heryawan atau Aher yang disodrokan oleh PKS.

Adapun ketiga nama tersebut dibocorkan oleh Juru Bicara PKS, Pipin Sopian.

"Sudah dari PKS jelas menyodorkan nama Aher."

"Dan Pak Said sebagai tim delapan sudah menyampaikan bahwa tiga nama itu adalah Aher kemudian Demokrat AHY, dan dari Nasdem Khofifah," kata Pipin di Jakarta, Selasa (30/5/2023).


Kendati demikian, Pipin juga mengungkapkan masih ada dua nama lain yang bakal menjadi cawapres Anies.

Namun, sambungnya, kedua orang tersebut tidak diketahuinya.

"Waktu itu Pak Said sudah bilang 3 dari 5 nama. Duanya itu entah siapa jadi tentu yang di prioritaskan adalah nama yang disodorkan mitra koalisi," sambungnya.

Lalu dari ketiga nama di atas, siapa yang layak mendampingi Anies sebagai cawapres?

Pengamat politik dari Universitas Al-Azhar, Ujang Komarudin mengungkapkan terpilihnya cawapres Anies dari ketiga nama tersebut tergantung dari kebutuhan KPP.

Ujang mengatakan, jika melihat dari elektabilitas, maka Aher akan otomatis tereliminasi dari kandidasi cawapres Anies.

Ditambah, sambungnya, mantan Gubernur Jabar itu bukanlah tokoh NU yang menurut Ujang menjadi basis massa terbesar di Indonesia.

"Kemungkinan Aher akan tereliminasi karena elektabilitasnya nggak cukup dan Aher itu kan bukan dari kalangan Nahdiyin sebagai pemilih terbesar di Indonesia," kata Ujang saat dihubungi, Kamis (1/6/2023).

Dengan tereliminasinya Aher, Ujang menganggap pilihan cawapres untuk mendampingi Anies tinggal Khofifah dan AHY.

Berdasarkan dua nama tersebut, dirinya mengatakan tergantung dari kebutuhan yang ingin dicapai KPP dalam Pilpres 2024.

Menurutnya, jika ingin meraih suara dari kalangan ibu-ibu dan NU, maka bisa memilih Khofifah sebagai cawapres Anies.

Namun, ketika ingin menguatkan koalisi tiga partai, maka AHY bisa menjadi pilihan.

"Untuk menguatkan internal bisa AHY. Tapi kalau kebutuhannya eksternal, ingin menggaet suara emak-emak, dari kalangan Nahdiyin, maka bisa diambil dari Khofifah, dari eksternal Koalisi Perubahan," jelasnya.

Ujang pun mengatakan seluruh pilihan yang bakal diambil KPP, yang terpenting adalah bisa memberikan keuntungan elektoral bagi Anies.

"Karena pertarungannya itu, capres-cawapres (dalam Pilpres 2024), satu paket, satu pasangan. Jadi, ya harus saling melengkapi, harus saling punya nilai plus-plus dalam capres dan cawapresnya," pungkasnya.

 

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com

 

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved