Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Pemilu 2024

Disebut Sering ke Istana, Partai Demokrat Tanggapi Pernyataan Presiden Joko Widodo

Tak mau membuat multipersepsi masyarakat, Partai Demokrat menanggapi pernyataan Presiden Joko Widodo yang menyebut Demokrat sering ke Istana.

Penulis: Fatimatuz Zahroh | Editor: Dwi Prastika
Istimewa/TribunJatim.com
Sekjen Partai Demokrat, Teuku Riefky Harsya mengatakan, Demokrat responsif menanggapi pernyataan Presiden Joko Widodo yang menyebut Partai Demokrat sering ke Istana untuk bertemu presiden, Kamis (1/6/2023).  

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Fatimatuz Zahroh

TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Partai Demokrat responsif menanggapi pernyataan Presiden Joko Widodo yang menyebut Partai Demokrat sering ke Istana untuk bertemu presiden, yang dianggap membuat multipersepsi masyarakat. 

Dalam keterangan resminya, Sekjen Partai Demokrat, Teuku Riefky Harsya mengatakan, pernyataan presiden itu menjadi perhatian masyarakat luas, dan pernyataan yang mengait Partai Demokrat itu bisa disalahmengertikan. 

“Jadi kami banyak dihubungi oleh media nasional untuk mendapatkan klarifikasi atas pernyataan Presiden Joko Widodo bahwa 'Demokrat sering ke Istana. PKS juga ke Istana, tetapi maunya malam.' Pernyataan itu dikatakan ketika bertemu dengan sejumlah pemimpin redaksi media massa,” katanya, Kamis (1/6/2023). 

Setelah berita itu tersebar di berbagai media massa, ditegaskannya, DPP Partai Demokrat segera mengumpulkan keterangan, apakah memang ada pertemuan Partai Demokrat dengan Presiden Joko Widodo

“Kami mengartikan bahwa yang dimaksud Partai Demokrat adalah pimpinan Partai Demokrat yang memungkinkan untuk bertemu Presiden Joko Widodo di Istana,” tegasnya. 

Karenanya, secara khusus ia memohon penjelasan dari Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), baik dalam kapasitasnya sebagai Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat maupun sebagai Presiden RI ke-6. 

Ia juga bertanya dan memohon penjelasan dari Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono untuk tujuan yang sama, karena dua tokoh itulah yang memungkinkan, baik secara organisatoris maupun secara pribadi bertemu presiden di Istana.

“Dari komunikasi tersebut, kami dapatkan bahwa SBY dalam waktu 3,5 tahun ini, tercatat 3 kali bertemu dengan Presiden Joko Widodo. Pertama, terjadi pada tanggal 10 Oktober 2019 di Istana Merdeka, siang hari. Pertemuan itu atas inisiatif dan undangan Presiden Joko Widodo. Kedua, pada saat bapak SBY menghadiri pernikahan saudara Kaesang di Solo,” tandasnya.

Pertemuan itu memang terjadi malam hari, dan waktu itu SBY hadir bersama AHY beserta istri dan EBY beserta istri, untuk memenuhi undangan yang waktunya juga malam hari, guna mengucapkan selamat atas pernikahan putra Presiden Joko Widodo. 

Baca juga: Masih di Kampung Halaman, SBY Akan Bertemu dengan Anies Baswedan di Pacitan?

"Sedangkan pertemuan ketiga, SBY bertemu Presiden Joko Widodo di Kawasan Garuda Wisnu Kencana (GWK) Bali pada 15 November 2022, waktunya juga malam hari karena undangan yang diterima bapak SBY adalah menghadiri Gala Dinner G20 pada malam hari,” tegasnya.

Ketiga pertemuan tersebut ditegaskannya yang menentukan tempat dan waktunya adalah Joko Widodo, dan SBY menghormati presiden sebagai kepala negara, yang sedang mengemban amanah saat ini. 

Artinya, ketiga pertemuan itu inisiatif datang dari Presiden Joko Widodo. Bukan atas inisiatif SBY, apalagi meminta waktunya malam hari.

Begitu juga dengan AHY, selama 3,5 tahun terakhir ini, Ketua Umum AHY hanya pernah satu kali bertemu Presiden Joko Widodo pada 9 Maret 2021.

Pertemuan itu atas permintaan pihak Istana dan tempat yang dipilih adalah Istana Bogor, sementara waktu yang ditentukan adalah malam hari. 

Halaman
12
Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved