Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Trenggalek

Cara Pemkab Trenggalek Mampu Sembuhkan 1000 Anak dari Stunting dalam Setahun: Cegah Perkawinan Anak

Sesuai dengan bulan timbang per Februari 2023, angka anak stunting berada di angka 6,7 persen dari total 42 ribu anak di Bumi Menak Sopal.

TRIBUNJATIM.COM/SOFYAN ARIF CANDRA
Kepala Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kabupaten Trenggalek, Sunarto, Jumat (2/6/2023). 

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Sofyan Arif Candra

TRIBUNJATIM.COM, TRENGGALEK - Angka prevalensi anak stunting di Kabupaten Trenggalek sukses ditekan. 

Sesuai dengan bulan timbang per Februari 2023, angka anak stunting berada di angka 6,7 persen dari total 42 ribu anak di Bumi Menak Sopal.

Padahal di tahun 2022 kemarin angka anak stunting di Trenggalek mencapai 7,9 persen, bahkan pada tahun 2018 lalu mencapai 14 persen.

Angka prevalensi stunting di Trenggalek dihitung setiap 6 bulan sekali pada bulan timbang yang dilaksanakan pada bulan Februari dan Agustus.

Baca juga: Rangkaian Harlah Pancasila, Ketua TP PKK Novita Hardini Ajak Wanita Trenggalek Perangi Stunting

"Kalau trennya angka riil kita setiap 6 bulan ada 400 hingga 500 anak sembuh dari stunting," kata Kepala Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kabupaten Trenggalek, Sunarto, Jumat (2/6/2023).

Atau dengan kata lain, 800 hingga 1.000 anak di Trenggalek sembuh dari stunting dalam kurun waktu 12 bulan atau satu tahun.

Kendati demikian, Pemkab Trenggalek tetap berupaya menekan angka anak stunting semaksimal mungkin.

Pada tahun 2023 ini anggaran untuk penanganan stunting mencapai Rp 5,5 miliar.

Baca juga: Kasus Siswi SMP di Trenggalek Melahirkan, Polisi Lakukan Tes DNA, Baju Korban Jadi Barang Bukti

"Anggaran sebesar Rp 2,3 miliar untuk ibu hamil dan Rp 3,5 miliar untuk anak," kata Sunarto.

Secara spesifik, penanganan stunting dilakukan mulai dari calon pengantin, sebelum hamil, dan ibu hamil. 

Pemkab Trenggalek juga berupaya untuk mencegah perkawinan anak, mendorong pemberian ASI eksklusif, dan tips untuk memberikan menu mpasi yang tepat.

"Untuk yang sudah mengalami penurunan berat badan atau mengalami gangguan fisik kita berikan makanan tambahan," ucap mantan Direktur RSUD dr Soedomo Trenggalek ini.

Selain dari sisi anggaran, pemerintah daerah juga berupaya meningkatkan sumber daya manusia serta kualitas pelayanan.

Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved