Pemilu 2024
Hasil Survei SRS Potret Mayoritas Masyarakat Jawa Timur Tolak Pemilu Coblos Partai
Hasil survei SRS memotret mayoritas masyarakat Jawa Timur menolak Pemilu 2024 dilakukan dengan coblos partai saja.
Penulis: Yusron Naufal Putra | Editor: Dwi Prastika
Laporan Wartawan TribunJatim.com, Yusron Naufal Putra
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Mayoritas masyarakat di Jawa Timur menginginkan Pemilu 2024 tetap menggunakan sistem proporsional terbuka alias coblos nama calon legislatif (caleg).
Sistem tersebut dinilai representatif dan demokratis untuk menentukan wakil rakyat pada Pemilu 2024 mendatang.
Ini terekam dalam hasil survei terbaru yang dikeluarkan oleh lembaga Surabaya Research Syndicate (SRS) terkait Pemilu 2024.
Survei ini dilakukan di rentang waktu 20-30 Mei 2023 di 38 kabupaten/kota di Jawa Timur dan melibatkan 1.000 orang responden.
Adapun metode penarikan sampel dilakukan dengan multistage random sampling dengan margin of error sebesar 3,1 persen dan tingkat kepercayaan 95 persen.
Berdasarkan hasil survei tersebut, didapati temuan sebanyak 60,5 persen responden tak sepakat jika pemilu menggunakan sistem proporsional tertutup atau coblos partai.
Mereka lebih setuju, pemilu tetap menggunakan sistem proporsional terbuka.
Hanya ada sekitar 27,1 persen responden setuju jika pemilu menggunakan sistem proporsional tertutup atau coblos partai. Sedangkan sisanya, yakni 12,4 persen responden mengaku belum tahu dan tidak menjawab.
Peneliti SRS, Fishya Amina Elvin menjelaskan, temuan itu mengindikasikan jika mayoritas responden menginginkan pemilu tetap menggunakan sistem proporsional terbuka.
Baca juga: Sosok Denny Indrayana, Bocorkan Imbas Presiden Jokowi Cawe-cawe Pemilu 2024: Jurang Kehancuran
Dalam analisanya, karena sistem proporsional tertutup dinilai responden tak sejalan dengan prinsip demokrasi yang terbuka dan transparan.
"Sehingga, pemilih merasa membeli kucing dalam karung, karena tidak tahu siapa yang akan mewakilinya di DPR," kata Fishya dalam penjelasan hasil surveinya.
Sementara responden yang memilih proporsional tertutup juga memiliki beberapa alasan.
"Publik yang setuju pada sistem proporsional tertutup karena dipandang lebih praktis bagi pemilih," jelas Fishya.
Sistem pemilu selama beberapa waktu terakhir ini menjadi buah bibir publik.
Baca juga: Mantap Nyaleg di Pemilu 2024, Crazy Rich Surabaya Tom Liwafa Optimis Amankan Kursi di Dapil Neraka
Jawa Timur
Pemilu 2024
sistem proporsional terbuka
Surabaya Research Syndicate
Fishya Amina Elvin
Denny Indrayana
TribunJatim.com
berita Jatim terkini
Tribun Jatim
Pileg 2024
Alasan Nisya Ahmad Dilantik Jadi Anggota DPRD Jabar Padahal Kalah Suara Pemilu 2024, Ini Kata KPU |
![]() |
---|
Hadiri Pembekalan Caleg Terpilih dari PDIP se-Jawa Timur, Hasto Kristiyanto Bawa Pesan Megawati |
![]() |
---|
Hasil Lengkap Pileg 2024 Pasca Putusan MK, PDIP Raih Suara Terbanyak, Disusul Golkar dan Gerindra |
![]() |
---|
Penyebab Lima Caleg DPRD Bojonegoro Terpilih Hasil Pemilu 2024 Terancam Gagal Dilantik |
![]() |
---|
Dipecat Partai Usai Terbukti Geser Suara, Mimpi Dodik Jadi Anggota DPRD Kota Madiun Kandas |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.