Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Jatim

Sosok Peretas Website Pemkab Malang Ditangkap, Ternyata Hacker Lulusan SMP, Apa Motifnya?

Tim Siber Polda Jatim menangkap seorang hacker berinisial AR (21) asal Denok, Lumajang, Jatim yang telah membobol website sejumlah organisasi perangka

Penulis: Luhur Pambudi | Editor: Ndaru Wijayanto
TRIBUNJATIM/LUHUR PAMBUDI
Tim Siber Polda Jatim menangkap seorang hacker berinisial AR (21) asal Denok, Lumajang, Jatim yang telah membobol website dari sejumlah organisasi perangkat daerah (OPD) Pemerintah Kabupaten Malang, beberapa bulan lalu 

Laporan Wartawan TribunJatim.com, Luhur Pambudi

TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA- Tim Siber Polda Jatim menangkap seorang hacker berinisial AR (21) asal Denok, Lumajang, Jatim yang telah membobol website sejumlah organisasi perangkat daerah (OPD) Pemerintah Kabupaten Malang, beberapa bulan lalu. 

Website OPD Pemkab Malang yang dibobol oleh tersangka, meliputi website resmi Bappeda, BPBD dan Litbang. 

Selain itu, tersangka juga membobol website resmi milik OPD jajaran pemkab dan pemprov beberapa daerah di Indonesia. 

Jumlahnya, tercatat sekitar 200-an website yang berhasil diretas oleh bujang lulusan SMP itu.

Wakil Direktur Ditreskrimsus Polda Jatim AKBP Arman mengatakan, tujuan tersangka meretas website sasarannya untuk menguasai operasionalisasi website untuk dijual kepada pasar gelap penjualan dalam komunitas para hacker yang diikutinya. 

Baca juga: Retas Website Resmi Kampus hingga Pemprov Jatim, 2 Hacker ini Teryata Cuma Lulusan SD

Baca juga: Selain Retas Website Pemprov Jatim, Hacker Lulusan SD Ini Pernah Bobol Situs Besar Negara

Sebuah halaman website yang berhasil diretas akan dihargai oleh tersangka sekitar 1,5-2 dollar.

Praktik tersebut telah dijalankan sejak tahun 2021 hingga tertangkap anggota kepolisian, pada Maret 2023 kemarin. 

"Kemudian, juga untuk menaikkan SEO dan ratingnya, supaya apabila tampilan Google traffic-nya bertambah," katanya di Gedung Humas Mapolda Jatim, Senin (5/6/2023). 

Selain itu, lanjut Arman, ada tujuan eksistensi identitas diri dan kelompok si tersangka untuk unjuk gigi dalam kancah dunia hacker di dunia maya Indonesia. 

Tak pelak, pada setiap website yang berhasil diretas, tersangka akan menampilkan ikon mirip hewan tikus dan simbol identitas sosial kelompok hackernya. 

Baca juga: Sosok Hacker Lulusan SD Digaji Rp 10 juta Sebulan, Apes setelah Retas Website PTN dan Pemprov Jatim

"Motif lainnya, ingin menunjukkan eksistensi diri sebagai pelaku hacker dikalangan komunitas pelaku hacker. Di halaman website Pemkab Malang ini dicantumkan ciri khusus dari tersangka. Yakni gambar seperti tikus bertuliskan Cukimai Cyber Tim," jelasnya. 

Berdasarkan catatan hasil penyidikan yang diedarkan Bidang Humas Polda Jatim, kepada awak media. 

Modusnya peretasan yang dilakukan tersangka, yakni melakukan penyerangan atau peretasan website milik orang lain; pemerintah dan milik umum, dengan menggunakan metode menekan secara frontal untuk memperoleh user dan password-nya atau lazim disebut metode Brute Force. 

Selama menjalankan aksinya sejak Maret 2021 hingga 2023. Tersangka membuat sebuah aplikasi atau tools peretasan yakni bernama software; 'github.com' atau 'noniod7' untuk melancarkan aksi peretasannya. 

Halaman
12
Sumber: Tribun Jatim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved