Breaking News
Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Surabaya

Jenazah Mahasiswi Ubaya yang Dibunuh Guru Musik Dikremasi, Ayah Simpan Abu: Menyambung Memori

Jenazah mahasiswi Ubaya yang dibunuh guru musik di Surabaya, dikremasi, ayah simpan abu: Menyambung memori.

Penulis: Luhur Pambudi | Editor: Dwi Prastika
TribunJatim.com/Luhur Pambudi
Isak tangis dan banjir air mata warnai prosesi pembacaan doa sebelum jasad Angeline Nathania (22) dikremasi, Sabtu (10/6/2023). Angeline adalah mahasiswi Ubaya yang tewas dibunuh guru les privatnya, lalu tubuhnya disimpan dalam koper dan dibuang di jurang Hutan Cangar, Mojokerto. 

Kapolrestabes Surabaya, Kombes Pol Pasma Royce mengatakan, tersangka merupakan salah satu orang dekat korban, yakni guru les musik korban.

Baca juga: Kronologi Penemuan Jasad Wanita dalam Koper di Jurang Pacet Mojokerto, Sempat Dikira Karung Sampah

Keduanya sudah saling mengenal dan berteman sejak lima tahun yang lalu. 

Saat diinterogasi, tersangka mengaku nekat membunuh korban karena emosi dan ingin menguasai mobil korban. 

Bahkan, ponsel korban sudah sempat dijual tersangka. Begitu juga mobil korban, malah sudah digadai. 

"Mereka sudah kenal sejak 5 tahun lalu. Ia menjual ponsel dan mobil korban," kata Kombes Pol Pasma Royce di halaman Mapolrestabes Surabaya, Jumat (9/6/2023). 

Kombes Pol Pasma Royce menerangkan, kronologi pembunuhan tersebut terungkap dari hasil penyidikan terhadap tersangka tunggal, Rochmat Bagus. 

Pihak keluarga terakir kali mengetahui korban sedang berangkat kuliah pada Rabu (3/5/2023) sekitar pukul 06.30 WIB.

Saat itu, korban berangkat dan menjemput tersangka di salah satu kafe di kawasan Surabaya timur.

Kemudian, tersangka yang mengambil alih kemudi mobil itu, mengantar korban ke kampusnya yang berlokasi di Jalan Raya Kalirungkut, Rungkut, Surabaya. 

Baca juga: Hasil Interogasi Pembunuh Mahasiswi Ubaya dalam Koper, Terkuak Motifnya, Pelaku Tak Merasa Bersalah

"Tersangka sempat mengantar korban ke kampusnya di Ubaya. Kemudian tersangka berkeliling dan menjemput korban lagi di kampus," katanya.

Setelah itu, keduanya berkeliling, mulai dari mencari tempat makan hingga bertemu seseorang kenalan tersangka untuk menggadaikan mobil korban. 

Ternyata tersangka berencana menggadaikan mobil untuk modal usaha di suatu kawasan di Kabupaten Pacitan. 

Namun, hingga malam hari, tidak juga menemukan tempat gadai. 

Hingga mereka akhirnya bermalam di parkiran apartemen Jalan Raya Tenggilis.

"Pada 3 Mei malam, mereka bermalam di parkiran apartemen ini," ujarnya.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved