Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Pemilu 2024

Pemilu 2024 di Depan Mata, Pakar Politik Unair Ingatkan Pentingnya Peranan Pemilih Pemula

Pemilihan umum (Pemilu) 2024 resmi akan dilaksanakan pada 14 Februari 2024 mendatang.

Penulis: Fikri Firmansyah | Editor: Ndaru Wijayanto
ISTIMEWA
Pengamat politik dari Universitas Airlangga Surabaya Fahrul Muzaqqi bicara soal penguatan fungsi dan peran Partai Politik 

Laporan Wartawan TribunJatim.com, Fikri Firmansyah

TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Pemilihan umum (Pemilu) 2024 resmi akan dilaksanakan pada 14 Februari 2024 mendatang.

Pada kesempatan ini, seluruh warga Republik Indonesia yang berumur minimal 17 tahun dan telah mendapatkan hak suara memiliki peranan yang penting dalam Pemilu 2024, utamanya bagi para pemilih pemula.

Menanggapi hal tersebut, Fahrul Muzaqqi SIP MIP dosen Ilmu Politik FISIP UNAIR memberikan pendapatnya terkait peranan pemilih pemula dalam Pemilu 2024.

"Pemilih pemula merupakan salah satu bagian penting dalam proses pemilu," kata Fahrul, Sabtu (10/6/23).

Menurutnya, pemilih pemula masih berada pada tahap awal untuk mempraktikkan demokrasi, khususnya demokrasi elektoral.

Selain itu, pemilih pemula juga diketahui memegang peranan yang sangat besar dalam pemilu 2024, yakni sekitar 60 hingga 70 persen adalah pemilih pemula atau pemilih kedua.

Fahrul menggarisbawahi bahwa hal yang terpenting adalah bagaimana niat dan kepedulian para pemilih pemula terhadap pelaksanaan pemilu 2024. Dengan begitu, pemilih pemula ke depannya akan mampu memberikan angin segar dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

Baca juga: Jawa Timur Barometer Pemilu 2024, Fuad Benardi: Pendidikan Politik Penting untuk Pemilih Pemula

Lebih lanjut, Fahrul juga menyampaikan bahwa minat dan perhatian para pemilih pemula merupakan sesuatu yang perlu diperhatikan oleh kandidat yang mencalonkan diri pada Pemilu 2024.

Para kandidat harus memutar otak untuk menarik minat dan perhatian para pemilih pemula dengan menawarkan sesuatu yang menarik dalam hal positif.

Fahrul mengatakan penyelenggaraan Pemilu 2024 diharapkan dapat memberikan iklim yang sehat, utamanya tidak mengarah pada praktik SARA dan diskriminasi.

Hal ini tentunya membutuhkan peran serta dari pihak lain, seperti media dan institusi pendidikan.

“Politik itu memang sesuatu yang tidak selalu sesuai dengan harapan. Namun, ketika kita tidak peduli dengan politik, justru kita yang dipolitisi."

"Maka dari itu, kepedulian kita sangat menentukan jalannya demokrasi. Jangan sampai kita hanya menjadi objek politik melainkan harus menjadi subjek politik,” ujarnya

Sumber: Tribun Jatim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved