Berita Ponorogo
Balita di Ponorogo Derita Tumor Mata, Dokter Spesialis RSUD dr Harjono: Bukan Karena Terus Menangis
Balita Muhammad Dimas Alfahri divonis menderita tumor mata. Kondisi warga Desa Kupuk, Kecamatan Bungkal, Kabupaten Ponorogo itu sangat tragis. Mata se
Laporan Wartawan Tribunjatim.com, Pramita Kusumaningrum
TRIBUNJATIM.COM, PONOROGO - Balita Muhammad Dimas Alfahri divonis menderita tumor mata.
Kondisi warga Desa Kupuk, Kecamatan Bungkal, Kabupaten Ponorogo itu sangat tragis. Mata sebelah kirinya membengkak dan nyaris copot.
Keluarga menyebut jika Dimas menderita tumor mata karena sering menangis. Dimas menangis lantaran ayahnya yang bernama Saji meninggal dunia karena sakit stroke.
“Kalau disebut karena menangis lalu menderita tumor mata bukan. Menangis tidak menyebabkan tumor,” ujar dokter spesialis mata Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Harjono Ponorogo, dr. Dessira Rizka Tri Ariany, Sp.M, Selasa (13/6/2023).
Dessira menyebutkan bahwa tumor mata atau bahasa ilmiahnya adalah Rhabdomyosarcoma memang terjadi sangat cepat. Dia mengaku memang memeriksa Dimas saat di RSUD dr Harjono.
“Itu saya tanya itu satu bulan langsung cepat. Nah saya curiga itu suatu keganasan. Memang keganasan kita curiga Rhabdomyosarcoma. Bisa jadi keganasan pada jaringan otot,” kata Dessira.
Jadi keganasan pada jaringan otot.
Baca juga: Nasib Pilu Balita di Ponorogo Derita Tumor Mata, Awalnya Menangis Terus Setelah Ayahnya Meninggal
Baca juga: Nasib Wanita Punya Tumor di Wajah Bersuami Tampan, Mertua Tak Menyesal Restui, Hati Sangat Cantik
Dia menjelaskan memang kasus Rhabdomyosarcoma 90 persen terjadi pada anak-anak dibawah usia 17 tahun. Dan paling banyak terjadi pada anak usia 5-7 tahun.
“Memang cepat mendadak. Dari tidak ada tumor, ada tumor kemudian menonjol itu memang cepat. Satu sampai dua bulan. Tapi bukan karena menangis jelas.Menangis tidak bikin tumor,” tegasnya.
Dia mengaku, tumor mata atau Rhabdomyosarcoma kebanyakan karena kelainan genetik. Pun bisa karena faktor turunan.
“Dimas kami rujuk, karena harus dilajukan CT SCAN dan MRI. Jika benar menderita Rhabdomyosarcoma harus dilakukan kemoterapi dan radioterapi. Serta juga kombinasi dengan operasi,” jelasnya.
Baca juga: Nasib Pilu Bayi Tanpa Tempurung Kepala di Ponorogo, Hembuskan Nafas Terakhir di Dekapan Kakek
Dessira mengaku bahwa untuk CT SCAN, MRI dan operasi tidak bisa dilakukan di RSUD dr Harjono maupun rumah sakit lain di bumi reog. Sehingga dia sebagai dokter menganjurkan Dimas dirujuk ke rumah sakit di Surabaya.
Menurutnya, yang bisa dilakukan orang tua lain adalah deteksi dini. Jika merasa ada yang tidak beres dengan mata buah hari, dia menganjurkan segera melakukan pemeriksaan.
“Semakin cepat terdeteksi semakin besar harapan hidup. Rhabdomyosarcomaangka harapan hidup bertahan tinggi 90 persen. Asal segera ditemukan dan ditangani,” tegasnya.
Dessira mengaku kasus tumor mata pada anak juga baru pertama kali di Ponorogo.
“Penyakit Rhabdomyosarcoma sangat jarang. Ponorogo baru ini selama saya jadi dokter spesialis mata,” pungkasnya.
Sebelumnya, Seorang balita berusia 2,5 tahun bernama Muhammad Dimas Alfahri terkena tumor mata.
Bayi yang tinggal di Desa Kupuk, Kecamatan Bungkal, Kabupaten Ponorogo disebut terkena tumor mata karena ditinggal ayahnya yang bernama Saji.
Tribunjatim.com mencoba ke rumahnya di Desa Kupuk, Kecamatan Bungkal, Kabupaten Ponorogo. Rumah Dimas sangat sederhana. Berukuran 4 kali 6. Tidak ada alat elektronik, hanya sebuah kipas angin kecil. Kondisinya tragis, mata sebelah kirinya membekak dan nyaris copot.
“Kondisi awal Dimas (Muhammad Dimas Alfahri) itu bagus. Berkembang layaknya anak lain,” ujar Muhammad Endro, paman dari Muhammad Dimas Alfahri, Senin (12/6/2023).
Dia menjelaskan kondisi Dimas memburuk ketika sang bapak meninggal dunia. Kurang lebih 50 hari lalu sampai saat ini sering menangis.
“Dimas nangis terus. Mungkin sedih bapaknya meninggal dunia. Lama-lama membengkak di mata lalu membesar sampai sekarang,” kata Endro
Sosok Kepala SMK 2 PGRI Ponorogo yang Rugikan Negara hingga Rp 25 M, 11 Bus dan Pajero Sport Disita |
![]() |
---|
Dukung Swasembada Pangan, Polres Ponorogo Sediakan Lahan 31 Hektar Untuk Tanam Jagung |
![]() |
---|
Wawancara Eksklusif Dirut RSUD dr Harjono Ponorogo :Bangun IGD Terpadu Hingga Rumah Sakit Rasa Hotel |
![]() |
---|
Wabah PMK di Ponorogo Masih Belum Landai, Penutupan Pasar Hewan Diperpanjang |
![]() |
---|
Pengangguran yang Kecanduan Karaoke bersama LC di Ponorogo, Tak Kapok 4 kali Dipenjara Demi Nyanyi |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.