Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Terpopuler

VIRAL TERPOPULER: Kejiwaan 4 Remaja Pembunuh ODGJ Akan Diperiksa - Suami Dimiskinkan saat Bulan Madu

4 berita viral terpopuler Rabu, 21 Juni 2023: Kejiwaan 4 remaja pembunuh ODGJ akan diperiksa hingga istri syok suami dimiskinkan istri pertama.

Editor: Elma Gloria Stevani
WartaKota dan TribunCirebon.com
4 berita viral terpopuler Rabu, 21 Juni 2023 di TribunJatim.com. 

"Rekrutan mereka pakai sugesti agama dan menggunakan pertemanan, dan mereka seperti MLM," jelas Ken Setiawan.

"Jadi pehamaman yang diyakini harus disampaikan ke orang lain dan tidak akan berhenti," bebernya.

Baca juga: Ponpes Al Zaytun di Indramayu Dinilai Mengarah ke Kesesatan, Ridwan Kamil Masih Tunggu Fatwa MUI

Apabila terkena paparan ajaran tersebut, kata Ken Setiawan, maka penganut akan sakau lebih daripada menggunakan narkoba.

Apabila narkoba, biasanya pemakai masih bisa sembuh ketika direhab dan dikurangi dosisnya pelan-pelan.

Namun kata Ken Setiawan, berbeda apabila terpapar ajaran yang disampaikan Pondok Pesantren Al Zaytun.

Orang yang terpapar akan terkena doktrin merasa paling benar.

Di mana semua orang yang tidak mempercayai ajaran tersebut dianggap kafir.

"Jadi sakaunya lebih sakau dari narkoba. Kalau narkoba direhab sembuh, tapi ini merasa paling benar jadi mewakili sifat iblis," ungkapnya."

"Jadi yang lain kafir semua, yang beriman hanya dia," paparnya.

Baca juga: Profil dan Sejarah Ponpes Al Zaytun di Indramayu yang Kontroversi, Didemo karena Diduga Aliran Sesat

Ken Setiawan menyebut, di eranya dulu, ia hanya butuh waktu dua jam untuk membuat seseorang meyakini ajaran yang dipercayai Pondok Pesantren Al Zaytun.

Hanya dua jam, seseorang akan menyerahkan seluruh hartanya kepada pihak Pondok Pesantren Al Zaytun.

Hal itu kata, Ken Setiawan, tidak membutuhkan teknik hipnotis atau gendam, melainkan hanya dengan sugesti agama.

"Perekrutan biasanya dulu dua jam saja," tuturnya.

"Orang bawa laptop, handphone, elektronik, dompet bisa berpindah tangan tanpa hipnotis tanpa gendam," imbuhnya.

"Murni hanya dialog pengkondisian yang disugesti dengan agama," jelasnya.

Pendiri NII Crisis Center Ken Setiawan saat menjadi narasumber di Tribunnews, Jakarta Pusat, Kamis (1/4/2021).
Pendiri NII Crisis Center Ken Setiawan saat menjadi narasumber di Tribunnews, Jakarta Pusat, Kamis (1/4/2021). (TRIBUNNEWS.COM/JEPRIMA)
Halaman
1234
Sumber: Tribun Jatim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved