Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Awal Terungkapnya Anak Inses dengan Ibu Kandung, Keluarga Minta Direhab, Si Pemuda Mulai Mengancam

Terungkapnya kasus anak inses dengan ibu kandung viral di media sosial. Kondisi si pemuda dikuak.

SHUTTERSTOCK via KOMPAS.com
Ilustrasi kasus anak inses dengan ibu kandung viral di media sosial. Kejadian di Bukittinggi, Sumatera Barat tersebut menyita perhatian publik. 

TRIBUNJATIM.COM - Terungkapnya kasus anak inses dengan ibu kandung viral di media sosial.

Kejadian di Bukittinggi, Sumatera Barat tersebut menyita perhatian publik.

Adapun kasus anak dengan ibu kandung inses berawal dari laporan keluarga.

Kasus ini terungkap dari cerita Wali Kota Bukittinggi, Erman Safar, saat menjadi pembicara di acara sosialisasi yang digelar di Rumah Dinas Wali Kota, Rabu (21/6/2023).

Menurut Erman, anak yang kini berusia 28 tahun itu sudah melakukan hubungan badan dengan ibunya sejak duduk di bangku sekolah menengah atas (SMA).

"Ada anak yang sekarang sudah berusia 28 tahun, lagi kita karantina," kata dia, dikutip dari Kompas.com, Jumat (23/6/2023).

Baca juga: Kondisi Terkini Pelaku Inses di Bukittinggi seusai 10 Tahun Nodai Sang Ibu, Otaknya Alami Kerusakan

Bahkan, Erman Safar menyampaikan, pemuda yang tengah dikarantina ini tumbuh dan berada di lingkungan agamis.

Berikut kronologi terkuaknya kasus anak setubuhi ibu kandung di Bukittinggi:

Ketua LSM Ganggam Solidaritas IPWL (Institusi Penerima Wajib Lapor) Agam Solid, Sukendra Madra mengatakan, kasus inses dengan ibu kandung di Bukittinggi baru terungkap setelah pihaknya menerima laporan dari keluarga.

Sejak itu, IPWL Agam Solid mulai menangani perkara, termasuk mengarantina pemuda yang berperan sebagai anak kandung korban.

Karantina dilakukan atas permintaan keluarga, lantaran si pemuda mulai meluapkan emosi dan mengancam dengan senjata tajam.

"Mereka meminta untuk direhab. Sebab, anak ini sudah mulai mengancam dengan senjata tajam juga," terang Sukendra.

Baca juga: 12 Tahun Hubungan Inses Anak & Bapak Akhirnya Terkuak? 4 Kerangka Bayi Ditemukan di Banyumas

Ilustrasi pegangan tangan pasangan yang ternyata hubungannya inses antara anak dan ibu kandung
Ilustrasi pegangan tangan pasangan yang ternyata hubungannya inses antara anak dan ibu kandung (Freepik)

Karantina terhitung sudah berjalan selama tujuh bulan.

Diberitakan Kompas.com, saat menjalani pemeriksaan di tengah masa karantina, pemuda tersebut diduga mengalami gangguan kejiwaan.

"Ada indikasi gangguan jiwa pada anak (pemuda) tersebut. Sebab, telaah kami tes menggunakan metode-metode khusus, tampak sensorik otaknya sudah rusak," kata Sukendra.

Terlebih, dia menunjukkan gelagat tak biasa saat pihak IPWL Agam Solid mencoba menanyakan aktivitas sehari-hari.

Pemuda tersebut dapat dengan cepat lupa untuk melakukan sesuatu, kemudian tiba-tiba ingat kembali.

"Aktivitas rutin seperti menghidupkan kran air saja, kadang dia ini bisa, kadang tidak bisa. Kami kasih arahan, lalu nanti lupa lagi apa yang kami katakan," ungkap Sukendra.

Baca juga: Fakta Lain Anak Inses dengan Ibu Kandung, Adiknya Hafiz Quran Pun Nyaris Ternodai, Hasil Tes Keluar

Setelah dilakukan pengecekan lebih lanjut, Sukendra menilai, kondisi gangguan jiwa pada pemuda itu disebabkan oleh zat-zat adiktif seperti lem dan narkotika.

"Anak (pemuda) ini mengaku telah menggunakan lem sejak duduk di bangku sekolah pertama (SMP-sederajat), akibatnya itu, microsensorik otaknya jadi terganggu," terang Sukendra.

Sukendra pun menilai, gangguan jiwa pemuda yang nekat inses dengan ibunya dipengaruhi kecandungan zat adiktif serupa lem dan narkotika.

Pasalnya, pengecekan lebih lanjut membuktikan bahwa dirinya positif narkotika jenis sabu-sabu.

Pria asal Bukittinggi itu juga disebut pernah mengonsumsi ganja serta rutin menggunakan lem.

"Akibat dari zat-zat berbahaya ini, saraf sensorik otaknya kena. Lalu, kehilangan kesadaran sebagai manusia normal. Akibatnya, inses dengan ibu kandung sendiri," ungkap Sukendra.

Baca juga: Belasan Tahun Anak Inses Sama Ibu Kandungnya Sejak SMA, Kejiwaannya Disebut Terganggu: Kecanduan

Berdasarkan pengakuan, yang bersangkutan telah mengonsumsi lem sejak masa sekolah menengah pertama (SMP).

Namun, hubungan badan dengan ibu kandung baru dimulai saat dirinya duduk di bangku SMA.

"Sejak masa yang lama itu, tentu saraf otaknya terganggu. Apalagi, lem ini murah dan mudah didapat. Akibat kecanduan sering dipakainya," tutur Sukendra.

Berita viral lainnya

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews Tribunjatim.com

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved