Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Terpopuler

VIRAL TERPOPULER: Pria Bunuh Mantan Lalu Setubuhi Jasad Korban - Fakta Anak Inses dengan Ibu Kandung

4 berita viral terpopuler Minggu, 25 Juni 2023: Pria bunuh mantan pacar sempat setubuhi jasad korban hingga fakta lain anak inses dengan ibu kandung.

Editor: Elma Gloria Stevani
TribunBanyumas.com/Pingky Setiyo Anggraeni - Kompas.com, Tribunnews.com
4 berita viral terpopuler Minggu, 25 Juni 2023 di TribunJatim.com. 

Kemudian jasad sang mantan pacar yang tanpa busana dibuang ke sawah di Cilacap, Jawa Tengah.

Mayat tanpa busana ini lalu ditemukan petani pada Jumat (23/6/2023), sekitar pukul 07.00 WIB.

Penemuan mayat itu pun menggemparkan warga Desa Menganti, Kecamatan Kesugihan. 

Baca juga: Paksa Pacar Makan Kotoran Manusia, Seniman Tato Kesal Korban Selingkuh Padahal Sudah Dimanjakan Uang

Petani tersebut saat itu sedang mengecek kondisi sawahnya yang terlihat seperti ada jejak ular besar.

Namun saat mengecek, bukan ular yang ditemukan, justru mayat manusia yang sudah terbujur kaku.

Kemudian ia melaporkan penemuan mayat tersebut kepada pihak kepolisian dan langsung dilakukan oleh TKP.

Seusai dilaporkan kepada pihak kepolisian, mayat kemudian dibawa ke RSUD Cilacap untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut.

Kasatreskrim Polresta Cilacap, Kompol Guntar Arif Setyoko menuturkan, berdasarkan hasil visum, mayat perempuan tersebut korban pembunuhan.

Hal itu diperkuat dengan sejumlah luka yang ditemukan pada bagian tubuh korban.

Terlebih saat ditemukan, korban sama sekali tidak mengenakan busana dan sebagian tubuh ditimbun lumpur.

"Kalau dilihat dari lukanya, diduga kuat merupakan korban pembunuhan."

"Ada luka di sekitar kepala, ditemukan bekas-bekas penganiayaan," jelas Kompol Guntar kepada Tribun Jateng, Jumat (23/6/2023).

Baca juga: Wanita Tak Terima Wajahnya Diolesi Kotoran Pacar karena Ketahuan Selingkuh di Kos, Si Penggoda Kabur

Kompol Guntar menyebut, berdasarkan hasil identifikasi, korban diduga adalah RLR (23), warga Desa Menganti.

Meski begitu, pihaknya akan tetap mengkonfirmasi soal identitas korban kepada pihak keluarga.

"Kami akan konfirmasi lebih lanjut kepada keluarga terkait data integritas yang kami dapat itu," ujarnya.

Disebutkan Kompol Guntar, hingga saat ini pihak Polresta Cilacap masih terus melakukan penyelidikan lebih lanjut terkait kasus penemuan mayat yang tak wajar ini. 

Bahkan tim Inafis Polresta Cilacap juga melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) karena dimungkinkan ada pengembangan kasus dari lokasi penemuan mayat tersebut.

Baca juga: Suami Cemburu Lihat Isi SMS di HP Istri, Ngira Punya Pria Lain, Emosi Berujung Tusuk Berkali-kali

Dalam waktu kurang dari 24 jam, Satreskrim Polresta Cilacap pun berhasil mengungkap kasus ini.

Adapun pelakunya adalah Ade Saputra alias AS (24), sesama warga Desa Menganti yang juga merupakan mantan kekasih korban.

Kasus pembunuhan tersebut didasari karena motif cemburu lantaran korban telah bertunangan dengan laki-laki lain.

"Ini motifnya karena cemburu yang sangat, sehingga tersangka ini melakukan tindakan penganiayaan hingga korban meninggal dunia," kata Kapolresta Cilacap, Kombes Pol Fannky Ani Sugiharto.

"Kemudian berlanjut melakukan hubungan intim dengan korban yang kondisinya sudah meninggal," jelas Fannky kepada Tribun Banyumas, Sabtu (24/6/2023).

Fannky menyebut, tersangka berhasil ditangkap pihak kepolisian dirumahnya yang tak jauh dari TKP.

Penangkapan ini bermula dari pengumpulan barang bukti dan keterangan saksi serta jejak yang ditemukan polisi di lapangan.

Saat penyelidikan, polisi tertuju pada satu rumah yang diduga tempat tinggal tersangka.

Di sana polisi melakukan penggeledahan dan menemukan handphone korban.

"Dari penemuan handphone itu lalu dilakukan pengembangan hingga akhirnya pemilik rumah yakni AS mengakui bahwa dirinya telah membunuh korban," ungkap Fannky.

Sementara itu tersangka AS saat ini sudah ditahan di Polresta Cilacap.

Tersangka Adi Saputra alias AS (24) saat dihadirkan di Mapolresta Cilacap dalam ungkap kasus penemuan mayat tanpa busana di areal persawahan Kesugihan, Sabtu (24/6/2023).
Tersangka Adi Saputra alias AS (24) saat dihadirkan di Mapolresta Cilacap dalam ungkap kasus penemuan mayat tanpa busana di areal persawahan Kesugihan, Sabtu (24/6/2023). (TribunBanyumas.com/Pingky Setiyo Anggraeni)

Lebih lanjut Fannky membeberkan kronologi kasus pembunuhan tersebut.

Disebutkan Fannky, insiden pembunuhan tersebut terjadi pada Kamis (22/6/2023) sore, sekitar pukul 16.30 WIB, di rumah tersangka di Desa Menganti.

Sebelumnya, tersangka AS menghubungi korban dan meminta agar korban datang ke rumahnya.

Di sana keduanya melakukan perbincangan mengenai permasalahan antara korban dan tunangannya.

"Pertemuan itu kemudian berujung pada cekcok hebat di antara keduanya karena tersangka merasa kecewa dan cemburu," jelas Fannky.

Fannky melanjutkan, karena emosinya tak bisa dibendung, tersangka AS kemudian menganiaya korban.

AS memukul pelipis mata sebelah kiri korban sebanyak tiga kali dengan tangan kirinya dan membuat korban jatuh tersungkur.

Saat posisi tersungkur tersebut, tersangka kemudian melanjutkan dengan menginjak leher korban menggunakan telapak kaki kirinya hingga korban lemas dan tak bernyawa.

"Saat itu tersangka juga sempat memeriksa denyut nadi korban, namun ternyata korban sudah tak bernyawa," katanya.

Tak berhenti di situ, tersangka juga tega menyetubuhi korban yang kondisinya sudah meninggal dunia.

Baca juga: Terbakar Api Cemburu, Pemuda Tulungagung Todongkan Pisau ke Majikan Pacarnya: Ending Dibui

 

Simak berita selengkapnya

3. Fakta Lain Anak Inses dengan Ibu Kandung, Adiknya Hafiz Quran Pun Nyaris Ternodai, Hasil Tes Keluar

Ilustrasi kasus hubungan sedarah yang dilakukan oleh anak dan ibu di Bukittinggi
Ilustrasi kasus hubungan sedarah yang dilakukan oleh anak dan ibu di Bukittinggi (Suar.ID)

 Kasus menggemparkan di Kota Bukittinggi, Sumatera Barat (Sumbar), anak inses sama ibu kandungnya selama belasan tahun itu menuai fakta baru.

Ada cerita-cerita lain yang mengisi kasus anak inses dengan ibu kandungnya.

Ternyata sang adik tak luput menjadi target pelaku.

Kasus menggemparkan di Kota Bukittinggi itu terungkap setelah keluarga korban melapor.

Hasil kejiwaan pelaku kasus anak inses dengan ibu kandung akhirnya kini keluar, berikut ulasannya selengkapnya.

Ketua LSM Solidaritas-Institusi Penerima Wajib Lapor (IPWL) Agam Solid, Sukendra Madra mengungkap bahwa pelaku telah dikarantina.

Berdasarkan data yang dimiliki Sukendra, anak tersebut telah inses dengan ibu kandungnya sejak masih duduk di bangku menengah atas.

Saat ini, anak tersebut telah berumur 28 tahun.

Kasus inses dengan ibu kandungnya itu baru terungkap seusai IPWL Agam Solid menerima laporan dari pihak keluarga.

"Anak yang melakukan hubungan seksual dengan ibu kandungnya ini, sekarang sedang kami tangani. Saat ini anak itu telah kami karantina dan berjalan tujuh bulan," ungkap Sukendra, Jumat (23/6/2023), di Bukittinggi, dikutip TribunJatim.com dari TribunPadang.com

Baca juga: Belasan Tahun Anak Inses Sama Ibu Kandungnya Sejak SMA, Kejiwaannya Disebut Terganggu: Kecanduan

Sukendra menyebut, pihaknya menangani kasus anak inses dengan ibu kandungnya itu, seusai pihak keluarga melapor.

Pasalnya, kondisi anak tersebut sudah mulai meluapkan emosinya ke pihak keluarga.

"Anak ini bisa kami karantina, karena ada laporan dari keluarga. Mereka meminta untuk direhab. Sebab, anak ini sudah mulai mengancam dengan senjata tajam juga," terang Sukendra.

Hasil tes kejiwaan terhadap pelaku juga terus diperdalam dengan bantuan pihak terkait.

Ilustrasi hubungan inses
Ilustrasi hubungan inses (Tribun Pekanbaru)

Seusai dikarantina, Sukandra menilai ada gejala gangguan kejiwaan yang dimiliki anak tersebut.

Dugaan tersebut terungkap saat Sukandra bersama pihaknya melakukan assessment atau pengecekan.

"Anak ini setelah kami cek, ada gangguan jiwa. Microsensorik otaknya kami duga sudah bermasalah. Ini terungkap saat kami periksa dengan metode-metode khusus," tutur Sukandra.

Lebih lanjut, Sukendra turut mengapresiasi Wali Kota Bukittinggi Erman Safar, karena telah berani membuka kasus ini dan bisa diketahui masyarakat luas.

"Kami selaku lembaga, memang sangat fokus untuk menangani kasus ini. Telah melapor ke wali kota, dan wali kota juga ikut menyumbangkan dana pribadinya untuk rehab anak tersebut," kata Sukandra.

Baca juga: Ibu Mertua Kasihan Menantu Rawat Suami Lumpuh 15 Tahun, Uruskan Cerai: Rumahku Tak Perlu Jadi Beban

Cerita lain atas kelakuan tak normal pelaku juga belakangan terungkap ke publik.

Fakta baru terungkap dari kasus anak inses dengan ibu kandung di Kota Bukittinggi, Sumatera Barat (Sumbar).

Pasalnya, anak laki-laki itu tidak hanya menggauli ibu kandungnya saja.

Namun, juga sering berbuat hal yang tak sepatutnya kepada adik perempuannya.

"Setelah kami assesment atau cek dengan metode-metode khusus, fakta mengejutkan terungkap, bahwa anak ini tak hanya menggauli ibunya saja," ungkap Sukendra, Jumat (23/6/2023), dikutip Tribun Jatim dari TribunPadang.com

Baca juga: Rumah Megah di Pondok Indah Ternyata Milik Asisten Artis, Majikan sampai Syok, Ungkap Kinerjanya

Namun, menurut Sukendra, pemuda tersebut juga turut berbuat hal tak senonoh kepada sang adik. Beruntung, adiknya berani menolak dan pemuda itu tak sampai berbuat lebih jauh.

"Jika saya tanya ke anak itu, dia jawab, bahwa tak enak dengan sang adik. Sebab, sering ditolak dan dimarahi. Makanya lebih mau dengan ibunya saja," tutur Sukendra.

Pengungkapan kasus inses ibu kandung dan anak di Bukittinggi
Pengungkapan kasus inses ibu kandung dan anak di Bukittinggi (TribunPadang.com)

Tindakan anak inses dengan ibunya itu, Sukendra nilai, akibat efek zat adiktif serupa lem dan narkotika.

Sebab, pemuda itu kata Sukendra, sudah dalam kondisi halusinasi akut dan bahkan mengalami gangguan jiwa.

"Akibat lem dan zat-zat berbahaya lainnya ini, selain halusinasi dan gangguan jiwa, anak ini sekarang juga mengalami sakit di bagian fisik, lambungnya juga telah berulah," terang Sukendra.

Lebih lanjut, Sukendra menyampaikan, saraf otak pemuda itu juga sudah mengalami kerusakan akut, perlu ditangani dengan serius.

"Sebisa kami, di IPWL ini kami lakukan pembinaan, mulai mengajari mereka mana yang baik dan buruk. Khusus untuk kasus inses itu, kami lihat penyembuhan jiwanya bakal lama," pungkas Sukendra.

Baca juga: Tragedi Menantu Bunuh Mertua sebelum Adzan Subuh, Minta Maaf ke Pak RT hingga Hendak Amankan Anaknya

Wali Kota Bukittinggi Erman Safar mengungkap kasus hubungan menyimpang antara anak dan ibu di Kota Bukittinggi, Sumatera Barat (Sumbar).

Kasus hubungan badan antara anak dan ibu tersebut, terungkap saat sosialisasi pencegahan pernikahan anak. Erman Safar secara terang-terangan menjabarkannya di Rumah Dinas Wali Kota, Rabu (21/6/2023).

Simak berita selengkapnya

4. Mewahnya Rumah Panji Gumilang Luasnya Ribuan Meter, Kini Pimpinan Al Zaytun Tolak Temui MUI Pusat

Kediaman pimpinan Ponpes Al Zaytun yang kini tengah disoroti, ternyata rumahnya sangat mewah luasnya ribuan persegi.
Kediaman pimpinan Ponpes Al Zaytun yang kini tengah disoroti, ternyata rumahnya sangat mewah luasnya ribuan persegi. (Kompas.com, Tribunnews.com)

Beginilah potret mewahnya rumah Panji Gumilang yang ternyata luasnya ribuan meter persegi.

Kini Pimpinan Pondok Pesantretn Al Zaytun itu sedang menjadi perbincangan publik.

Pimpinan Ponpes Al Zaytun mendapat sorotan setelah terbongkar ajaran agama yang disebarkan.

Hal itu berkaitan dengan ajaran Pondok Pesantren (Ponpes) Al Zaytun Indramayu, Jawa Barat, yang dianggap sesat.

Rupanya, Panji Gumilang memiliki kekayaan yang tak main-main sebagai Pimpinan Pondok Pesantren.

Pondok Pesantren Al-Zaytun, Indramayu, Jawa Barat, menjadi sorotan akibat berbagai aktivitas kontroversial yang dilakukan di pesantren tersebut.

Di antara aktivitas tersebut yakni praktik shalat Idul Fitri 1444 hijriah yang dipandang tak lazim.

Ponpes Al-Zaytun menganut mazhab Ahmad Soekarno, yang menyatakan Al Quran merupakan karangan Nabi Muhammad.

Selanjutnya, ada pula mazhab soal taubat zina dengan membayar uang, mengubah salam dan menyanyikan lagu yahudi.

Beberapa lain mazhab menyebut Indonesia adalah tanah suci, wanita boleh jadi imam dan khatib shalat, dan masjid tempatnya orang frustasi, kikir, dan kecewa.

Baca juga: Panji Gumilang Ajak Pengikut Ponpes Al Zaytun Nyanyi Shalom Aleichem, Imam Supriyanto: Cari Duit

Alhasil, kehidupan Pimpinan Pondok Pesantren Al-Zaytun Panji Gumilang ikut menjadi perbincangan.

Termasuk gaya hidupnya yang kini disoroti.

Panji Gumilang dibicarakan soal aset dan rumahnya yang memiliki luas ribuan meter persegi di Depok, Jawa Barat.

Panji Gumilang memiliki aset berupa rumah di Jalan Swadaya, RT 002 RW 03, Kelurahan Krukut, Limo, Kota Depok, Jawa Barat.

Panji Gumilang pemimpin Ponpes Al-Zaytun
Panji Gumilang pemimpin Ponpes Al-Zaytun (Tribunnews)

Devi Romey Shinta, Ketua RT 002 RW 03 mengonfirmasi, rumah tersebut milik Panji Gumilang yang dibeli sejak 2000 atau lebih kurang 20 tahun lalu.

"Iya, itu punya dia, Panji Gumilang. (Beli rumah) dari 2000 atau 2002 ya, sudah lama itu," ungkap Devi saat ditemui di Jalan Swadaya, Jumat (23/6/2023), seperti dikutip Tribun Jatim dari Kompas.com , (24/6/2023).

Dari keterangan pedagang yang berjualan di sekitaran rumah tersebut, rupanya Panji Gumilar tidak pernah menempati rumah yang sudah dibelinya cukup lama itu.

"Orangnya (Panji) enggak tinggal di sini. Di situ cuma ada 1-2 satpam doang. Selama ini juga enggak pernah lihat orangnya (Panji)," tutur pedagang yang tak mau disebutkan namanya.

Penjual minuman itu sudah mengetahui pemilik rumah tersebut bernama Panji.

Namun, dia baru tahu bahwa Panji adalah pimpinan Ponpes Al-Zaytun saat ponpes itu jadi sorotan.

Baca juga: Ungkap Ada Rencana Makar dari Ponpes Al Zaytun, Mantan Pengikut Beber Cara Kuras Harta Dalam 2 Jam

Meski tak pernah bertemu langsung, Devi mengatakan, Panji Gumilang dulunya merupakan sosok yang sering membantu lingkungan.

Kendati demikian, kata Devi, interaksi keluarga Panji Gumilang dengan warga setempat hanya melalui penjaga rumah pimpinan pondok pesantren itu.

"Paling dulu pernah kasih kurban buat warga. Cuma (yang memberikan kurban) penjaganya saja, enggak pernah turun langsung dia (Panji)," ungkapnya.

Panji Gumilang, kata Devi, beberapa tahun ke belakang sudah tak pernah lagi berkurban di lingkungan setempat.

"Kalau dulu iya, sekarang sih enggak," ucapnya.

Penampakan rumah Panji Gumilang dari luar yang ternyata isi di dalamnya luas sampai ribuan meter persegi
Penampakan rumah Panji Gumilang dari luar yang ternyata isi di dalamnya luas sampai ribuan meter persegi (Kompas.com)

Dikutip jatim.tribunnews.com dari pantauan Kompas.com di lokasi, rumah yang memiliki luas ribuan meter persegi itu terletak di samping kali kecil yang berada di sisi Jalan Swadaya.

"Saya kurang hafal, tapi luasnya (rumah Panji) sekitar ribuan (meter persegi). Ada beberapa bidang, 3-4 bidang," ungkap Devi.

Ada jembatan sepanjang 5-7 meter yang menghubungkan Jalan Swadaya dengan rumah Panji Gumilang.

Pagar tinggi dan jembatan Rumah Panji memiliki dinding pagar bata dengan gerbang kayu berwarna coklat. 

Pagar setinggi sekitar 2,5 meter itu berdiri di bantaran kali.

Beberapa pohon besar tumbuh di halaman dan di dekat dinding pagar, tepat di bantaran kali.

Baca juga: Pengikut Ajaran Ponpes Al Zaytun Disebut Bak Sakau Narkoba, Sistem Perekrutannya Pakai Sugesti Agama

Bendera Merah Putih terpasang di pagar tersebut. Di balik pagar terdapat halaman yang cukup luas.

Dari jalan raya, tidak tampak aktivitas apa pun di dalam rumah Panji Gumilang.

Di depan pagar, terdapat jembatan sebagai akses jalan menuju rumah Panji.

Stan penjualan makanan dan minuman juga berderet di dekat jembatan tersebut.

Baca juga: Ponpes Al Zaytun di Indramayu Dinilai Mengarah ke Kesesatan, Ridwan Kamil Masih Tunggu Fatwa MUI

Kini setelah Panji Gumilang mendapat sorotan, kabar terbaru ia dipanggil secara khusus oleh Gubernur Jawa Barat.

Panggilan itu dipenuhi pada Jumat (23/6/2023).

Pimpinan Pondok Pesantren Al Zaytun, Panji Gumilang, meninggalkan Kantor Gubernur Jawa Barat Gedung Sate, Kota Bandung, usai bertemu dengan tim investigasi untuk mengonfirmasi dugaan penyimpangan aliran yang diajarkan di Ponpes Al-Zaytun, Jumat (23/6/2023).

Pertemuan yang digelar di Ruang Manglayang, Gedung Sate tersebut, dimulai sekitar pukul 16.00 WIB dan selesai pada pukul 17.30 WIB.

Pimpinan Pondok Pesantren Al-Zaytun Panji Gumilang (tengah berpeci hitam) saat meninggalkan Gedung Sate usai menjalani pertemuan dengan tim investigasi untuk mengonfirmasi dugaan penyimpangan di Ponpes Al-Zaytun, Jumat (23/6/2023).
Pimpinan Pondok Pesantren Al-Zaytun Panji Gumilang (tengah berpeci hitam) saat meninggalkan Gedung Sate usai menjalani pertemuan dengan tim investigasi untuk mengonfirmasi dugaan penyimpangan di Ponpes Al-Zaytun, Jumat (23/6/2023). (Kompas.com)

Usai menghadiri undangan tim investigasi yang terdiri dari Majelis UIama Indonesia (MUI), Kementerian Agama, dan ormas Islam, Panji irit bicara.

Dia tak berkenan diwawancarai awak media meski terus diberondong pertanyaan.

"Bagus," singkat Panji saat ditanya soal hasil pertemuan dengan tim investigasi.

Dengan pengawalan ketat timnya, Panji kemudian meninggalkan Gedung Sate.

Dia pergi menggunakan mobil Toyota Land Cruiser warna hitam berpelat nomor B 467 APG.

Tim dari Majelis Ulama Indonesia (MUI) pusat turut hadir dalam proses dialog dengan pimpinan Pondok Pesantren (Ponpes) Al Zaytun Panji Gumilang. Namun, Panji Gumilang tidak berkenan bertemu dengan tim MUI pusat. Hal tersebut disampaikan oleh Tim Peneliti Ma'had Al Zaytun MUI Pusat Firdaus Syam di Gedung Sate, Kota Bandung, Jawa Barat, Jumat (23/6/2023). (Kompas.com)

Sebelumnya, dalam keterangan, Panji Gumilang menyatakan tidak bersedia menemui MUI Pusat.

Majelis Ulama Indonesia (MUI) pusat turut hadir dalam dialog dengan pimpinan Pondok Pesantren (Ponpes) Al-Zaytun, Panji Gumilang, di Kantor Gubernur Jawa Barat di Gedung Sate, Kota Bandung, Jumat (23/6/2023).

Namun, Panji tidak berkenan bertemu dengan tim MUI pusat.

"Kami dari MUI menyatakan sangat menyayangkan, menyesalkan, karena Panji Gumilang tidak bersedia bertemu dengan atau menghindari MUI," ucap Tim Peneliti Ma'had Al-Zaytun MUI Pusat, Firdaus Syam, di Gedung Sate, Jumat malam.

Firdaus mengatakan, MUI sempat mendatangi Ponpes Al-Zaytun di Indramayu, Jawa Barat.

Baca juga: Wanita Ini Ogah Turun saat Pasangannya Isi Bensin, Endingnya Malah Malu dan Jadi Bahan Tertawaan

Simak berita selengkapnya

 

---

Berita Jatim dan Berita Viral lainnya

Informasi lengkap dan menarik lainnya di GoogleNews TribunJatim.com

Sumber: Tribun Jatim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved