Mahasiswa Malang Hina Kampus Sendiri
Diterima di UB Malang, Mahasiswa UMM Sebut Kampus Durjana, Begini Tanggapan Rektor Prof Fauzan
Diterima di UB Malang lewat SNBT, mahasiswa UMM jelekkan kampus sampai sebut durjana, begini tanggapan Rektor UMM.
Penulis: Sylvianita Widyawati | Editor: Dwi Prastika
Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Sylvianita Widyawati
TRIBUNJATIM.COM, MALANG - Ramai cuitan mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) bernama Mohammad Rafi Azzamy yang menjelekkan kampusnya setelah diterima di Universitas Brawijaya (UB) Malang lewat jalur Seleksi Nasional Berdasarkan Tes (SNBT), di media sosial Twitter.
Akun Twitter @Rafilsafat memposting gambar tangkapan layar dari pengumuman hasil seleksi SNBT 2023 yang diunggah pada Sabtu (24/6/2023) pukul 14.23 WIB .
"Banyak orang tanya, mengapa dalam kurun satu tahun ini aku jarang publish tulisan? Singkatnya karena berada di kampus toxic (UMM)—gedung jelek, dosen jarang masuk, birokrat penjilat, dll—itu sungguh menguras tenaga. Iseng-iseng coba tes SNBT, eh lolos, bye kampus durjana (UMM)," begitu isi cuitannya.
Sebelumnya, akun tersebut juga membuat beberapa cuitan selama ia kuliah di UMM dalam kurun waktu setahun.
Rafi sempat memposting tentang suara dari perahu bebek di danau GKB 1 yang mengganggu saat kuliah, larangan laki-laki berambut gondrong, hingga kotoran kucing di gedung-gedung.
Saat ini, Rafi adalah mahasiswa semester 2 di Prodi Hubungan Internasional.
"Sekarang Rafi masih semester 2. Masih aktif sebagai mahasiswa UMM dan sedang UAS," jelas Wakil Rektor III UMM, Nur Subekti pada Tribun Jatim Network, Selasa (27/6/2023).
Menurut Rektor UMM, Prof Dr Fauzan, Rafi perlu dibina karena masih dalam masa mencari jati diri.
Baca juga: Ratusan Peserta TC Vokasi UMM Bakal Bekerja di 29 Perusahaan di Jepang, Ini Fasilitas yang Didapat
"Cara mencari jati diri bermacam-macam. Seperti menjelekkan orang lain supaya diakui. Ini cara-cara anak muda jenis khusus. Kita memahaminya," jawab Fauzan ketika dikonfirmasi Tribun Jatim Network saat bertemu di depan gedung rektorat, Selasa (27/6/2023).
Karena Rafi masih menjadi anak didik UMM, dia berharap Rafi tidak kebablasan.
"Kalau kebablasan ya kita ingatkan. Dia sudah dalam binaan khusus sejak awal karena ngomongnya jelek, tidak difilter. Karena kita lembaga pendidikan, tugas kita adalah bagaimana mengubah yang kurang baik menjadi baik," kata Fauzan.
Dia mengatakan, untuk menghadapi itu, tidak boleh menggunakan emosi.
Fauzan mengaku akan memanggil Rafi untuk diingatkan.
Saat ini status Rafi masih mahasiswa aktif di UMM.
Baca juga: Cegah Warga Mengakhiri Hidup, Polisi Bersama UB Pasang Boks Curhat di Jembatan Soehat Malang
"Infonya sejak SMK begitu. Mungkin belum ketemu identitasnya. Kita doakan lebih baik lagi di tempat barunya nanti," pungkas Fauzan.
Sementara itu, Rafi diterima di Prodi Antropologi FIB UB.
Rektor UB, Prof Widodo saat dikonfirmasi wartawan pada Senin (26/6/2023) menyatakan, sejauh ini ia tidak tahu Rafi menjelekkan UMM.
Dia mengatakan, Rafi diterima di UB lewat proses seleksi nasional, dan sedang daftar ulang.
"Soal seleksi calon mahasiswa itu kan dia jalur SNBT. Semua calon mahasiswa UB yang masuk lewat ujian itu, screening-nya didasarkan pada hasil nilai ujian. Kalau ada hal lain yang melanggar akan diproses lebih lanjut. Tapi untuk membuat keputusan harus proper, agar tidak menimbulkan masalah baru," paparnya.
Baca juga: Nyawa Mahasiswa UMM Tak Tertolong, Jadi Korban Tewas ke 135 Tragedi Kanjuruhan Malang
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.