Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Surabaya

Kemarahan Eri Cahyadi Terhadap Tawuran di Surabaya: Silahkan Datangi Sekolahnya Kalau Pemberani

Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi marah terhadap aktivitas tawuran dan para pelakunya.

Penulis: Bobby Constantine Koloway | Editor: Januar
TribunJatim.com/ Bobby Constantine Koloway
Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi kala memberikan motivasi pada acara "Kelas Inspirasi Wali Kota Surabaya dan Pelatihan ESQ 165" di Empire Palace, Surabaya, Selasa (27/6/2023). 

Namun, hal itu bisa diatasi tanpa tawuran namun musyawarah.

"Silakan datangi sekolahnya atau kelompoknya, cari orang yang bermasalah. Selesaikan tanpa tawuran. Kalau kalian pemberani, seharusnya bukan dengan tawuran," kata Cak Eri.

Ia mengingatkan, setiap anak merupakan kebanggaan bagi orang tua masing-masing. Sehingga, kepercayaan orang tersebut sebaiknya dibalas dengan prestasi.

"Kalau setelah tawuran, kalian mendapatkan sanksi dikeluarkan dari sekolah hingga bermasalah dengan hukum, apakah kalian tak memikirkan bagaimana perasaan orang tua kalian? Bagaimana dengan masa depan kalian?," kata pria kelahiran Surabaya ini.

Dikonfirmasi seusai acara, Wali Kota memastikan bahwa Pemkot akan memperkuat karakter anak dengan nilai-nilai kebangsaan. Di antaranya melalui sekolah kebangsaan.

"Pemkot akan melanjutkan sekolah kebangsaan bahkan dengan menggandeng SMA. Karena apa? Kami ingin meningkatkan cinta anak - anak ini kepada negara, menghormati orang tua, hingga meningkatkan kedekatan dengan orang tua," katanya.

Menurutnya, kenakalan remaja juga disebabkan kurangnya kedekatan dengan orang tua. "Sehingga, kami juga ingin menumbuhkan rasa kekeluargaan. InsyaAllah, dengan startegi ini anak-anak ini bisa luar biasa," katanya.

Potensi tawuran memang masih ada di Surabaya. Terbaru, Polsek Surabaya wilayah Rayon 1 menggelar razia gabungan, Minggu (25/6/2023), menjaring lima anak dari satu kelompok yang akan tawuran.

Saat digeledah, ada salah seorang anak yang ternyata membawa parang sepanjang 1,5 meter. Mereka mengaku senjata tersebut hendak digunakan untuk tawuran.

Lima anak itu mengaku tergabung dalam geng All Star. Identitas mereka adalah RK (15), SS (19), MR (18), AP (15) dan RO (14). Kini, mereka diamankan di Polsek Simokerto.

Sebelumnya, tawuran memang sering terjadi di Surabaya.

Misalnya di kawasan Mojo, beberapa waktu lalu.

Sebuah aksi tawuran pecah di kawasan Mojo, Gubeng, Surabaya, Rabu (10/5/2023) dini hari.

Hal itu seperti yang terlihat dalam sebuah video viral yang beredar di media sosial.

Dalam video itu tampak dua kelompok remaja sedang tawuran di depan sebuah sekolah dasar.

Sumber: Tribun Jatim
Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved