Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Jatim

Nasib Penjaga Warung Kopi di Tuban, Ditusuk saat Tiduran, Diduga karena Persoalan Asmara

Aksi brutal terjadi di Tuban. Seorang penjaga warung kopi ditusuk saat tiduran. Ternyata karena persoalan asmara.

Penulis: M Sudarsono | Editor: Januar
TribunJatim.com/ M Sudarsono
Lokasi aksi penusukan penjaga warung kopi di kawasan Dasin, Desa Sugihwaras, Kecamatan Jenu, Selasa (27/6/2023), sore. 

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Mochamad Sudarsono

TRIBUNJATIM.COM, TUBAN - Aksi brutal terjadi di Tuban.

Seorang penjaga warung kopi ditusuk saat tiduran.

Ternyata karena persoalan asmara.

Aksi penusukan dialami wanita penjaga warung kopi yang berada di kawasan Dasin, Desa Sugihwaras, Kecamatan Jenu, Selasa (27/6/2023), sore.

Pelaku penusukan diketahui bernama Sumino (55), warga Kelurahan Ronggomulyo, Kecamatan Tuban.

Seusai menusuk Watini (48), penjaga warung kopi, pelaku langsung kabur meninggalkan tempat.

Namun tak lama, pelaku akhirnya diamankan belasan warga yang pada saat itu sedang berada di sekitar lokasi.

Kemudian pelaku langsung diserahkan kepada petugas polisi.

Baca juga: Pelaku Penusukan di Bakalankrajan Kota Malang Terancam Hukuman Mati

Menurut informasi yang didapat, sebelumnya antara korban dan pelaku sudah mempunyai hubungan asmara.

"Korban saat itu tiduran di warung, lalu pelaku datang mendekati korban dan mengambil HP milik korban yang ada di samping," kata Kapolsek Jenu, IPTU Rianto kepada wartawan.

Perwira pertama itu menjelaskan, saat HP milik penjaga warung kopi itu dipegang pelaku, kemudian korban berusaha untuk merebut.

Namun, saat itu pelaku tiba-tiba mengambil sebuah gunting, lalu menusukan kepada korban mengenai perut dan kemudian mengenai tangan kanan.

"Terjadi rebutan HP lalu pelaku menusuk korban dengan menggunakan gunting," terangnya.

Masih kata Rianto, begitu mengalami penusukan, korban ditolong oleh temannya yang berada di warung.

HP korban berhasil direbut oleh teman korban, serta gunting yang dibawa pelaku juga berhasil direbut untuk diamankan.

"Pelaku sempat kabur namun berhasil diamankan. Hasil pemeriksaan sementara, motifnya adalah asmara. Pelaku dan barang bukti sebuah gunting sudah diamankan di Polsek Jenu, untuk korban mengalami luka ringan," pungkasnya.

Peristiwa serupa juga pernah terjadi di tempat lain beberapa waktu lalu.

Diduga persoalan piutang memicu percekcokan berujung penusukan menggunakan pisau dapur, menimpa keluarga kecil yang tinggal di kosan Jalan Candi Lontar Tengah Blok 43 No 08, Lontar, Sambikerep Surabaya. 

Insiden memilukan tersebut, terjadi pukul 23.30 WIB, Sabtu (28/1/2023). Korban yang mengalami luka gores pada kulit pundak tangan kirinya, akibat terkena pisau tersebut, merupakan pria berinisial LH (28). 

Sedangkan terduga pelakunya, seorang pria lain yang berinisial AHN (30). Ia merupakan mantan suami dari wanita berinisial DS (32) yang kini berstatus sebagai istri sah dari korban LH. 

Kapolsek Lakarsantri Polrestabes Surabaya Kompol Hakim mengatakan, percekcokan yang berujung penganiayaan menggunakan pisau dapur tersebut terjadi karena korban atau LH berusaha membela sang istri DS, yang mendadak didatangi mantan suaminya; AHN (30) karena menagih hutang. 

Sekitar pukul 22.30 WIB, AHN datang untuk menagih hutang sejumlah uang, ke kosan DS yang telah memiliki keluarga sendiri dengan suami sahnya yang baru, LH itu. 

"Pelaku (ANH) datang ke tempat kos korban untuk menagih hutang kepada mantan istrinya," ujarnya saat dihubungi TribunJatim.com, Minggu (29/1/2023). 

LH yang ingin berusaha menengahi sekaligus memberikan klarifikasi kepada kedua belah pihak, ternyata malah direspon negatif oleh AHN. 

AHN justru membentak-bentak LH, sekaligus menyuruhnya untuk tidak mencampuri urusan utang piutang antara dirinya dan DS. 

"Pelaku dengan nada keras menyuruh korban untuk tidak ikut campur dalam urusan ini," jelas Kompol Hakim. 

Lantaran nada bicara AHN yang cenderung meninggi hingga sempat membentak DS, sang istri. Hal tersebut, tentunya membuat LH naik pitam.

Kondisi darah di kepala AHN dan LH yang terlanjur mendidih tersulut emosi, dan terus menerus dikipasi ego pribadi. 

Tak pelak arah percekcokan tersebut malah berbalik bagi AHN. Bukan lagi DS, melainkan LH juga menjadi sasaran amuk AHN yang kalap. 

"Puncaknya Pelaku yang sudah terbawa emosi kemudian mengambil sebilah pisau dapur yang berada didekatnya," lanjut Kompol Hakim. 

Lantaran terlanjur gelap mata. AHN sekonyong-konyong mengambil pisau dapur yang tergeletak di atas meja dekat tempatnya berdiri. 

Lalu, sedetik kemudian, ungkap Kompol Hakim, AHN menghunuskan pisau digenggaman tangan kanannya itu, ke arah pundak tangan kiri LH, hingga menancap kuat lalu berdarah. 

"Kemudian langsung menancapkan pisau tersebut mengenai lengan kiri dari korban," ungkapnya. 

Tak menyangka percekcokan dengan mantan suaminya itu membuat sang suami sahnya, menjadi sasaran penusukan. 

DS akhirnya menjerit-jerit dan meminta bantuan pertolongan orang lain atau para tetangga kanan dan kiri kamar kosannya. 

Jeritan DS yang membuat para tetangga keluar lalu mendatangi kamar kosan mereka. Akhirnya membuat AHN ketakutan. 

Ia sontak mengurungkan niatnya menagih utang. Lalu beranjak keluar kamar kosan dan berlari kabur, entah ke mana. 

"Melihat tetangga yang berdatangan ke tempat kos korban akhirnya pelaku kabur dan melarikan diri," terang Kompol Hakim. 

Korban yang diketahui mengalami luka ringan itu, telah mendapat penanganan medis di lokasi kejadian, melalui bantuan Tim Medis Pemkot Surabaya. 

Setelah memastikan kondisi kesehatannya masih memungkinkan. Korban atau LH lantas membuat laporan kepolisian di SPKT Mapolsek Lakarsantri Polrestabes Surabaya. 

Hingga kini, Kompol Hakim mengungkapkan, pihaknya sudah memeriksa korban beserta istri, dan beberapa orang tetangga yang melihat insiden tersebut. 

Termasuk menyita senjata tajam; pisau dapur yang digunakan oleh AHN melukai korban atau LH. 

Kemudian, proses penyelidikan atas kasus penganiayaan tersebut, dipastikan terus bergulir.

Guna mengejar dan menangkap sosok mantan suami dari DS; berinisial AHN yang diduga kuat menjadi pelaku atas penganiayaan tersebut. 

"Terduga pelaku (AHN), iya mantan suami dari (DS) istri korban (LH). Iya kami masih terus melakukan penyelidikan, iya untuk mengejar pelakunya," pungkasnya. 

Sementara itu, Plt Kepala BPBD Kota Surabaya Hidayat Syah, pihaknya memberikan penanganan medis di lokasi, karena korban yang merasa lukanya tidak terlalu parah, enggan dirujuk untuk melakukan pemeriksaan komprehensif ke rumah sakit terdekat. 

"Sudah di lokasi langsung menyesuaikan bersama rekan-rekan Posko, Projopati dan Jajaran samping. Korban menolak untuk dibawa ke RS dan hanya penanganan awal di lokasi," jelasnya saat dihubungi TribunJatim.com.


Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com

Sumber: Tribun Jatim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved