Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Pengemudi Mobil Tol Cikampek Syok Ditarif Rp724 Ribu, Protes Jalur Aneh, Jasa Marga: Denda Dua Kali

Pengemudi mobil Tol Cikampek syok ditarif Rp724 ribu, ternyata mengalami jalur yang salah, jasa marga akhirnya buka suara.

Penulis: Ignatia | Editor: Mujib Anwar
TikTok
Inilah Tol Jakarta Cikampek yang viral di media sosial karena curhatan seorang pengemudi mobil 

TRIBUNJATIM.COM - Viral pengemudi mobil di Tol Cikampek syok ditarif Rp724 ribu hanya karena salah masuk jalur.

Pengemudi mobil tersebut menyebut jalurnya aneh.

Curhatan pengemudi mobil di Tol Cikampek akhirnya menjadi viral di media sosial.

Setelah keluar dari Tol Cikampek, pengemudi itu kaget bukan main karena ia ditagih tarif uang sebanyak Rp724 ribu.

Pengemudi mobil tersebut mengaku salah jalur, tetapi tarifnya ditarik sampai harga Rp724 ribu.

Beredar di media sosial curhatan pengemudi mobil soal tarif masuk tol Cikampek Utama yang dikenakan sebesar 724 ribu.

Pengemudi itu mengatakan dirinya harus membayar tarif Rp 724.000 untuk rute Jakarta-Bandung.

Curhatan soal tarif tol Cikampek Utama itu dibagikan pengemudi mobil itu di akun Tiktok miliknya @erlanggaleo.

Dalam unggahan Tiktoknya itu, pengemudi mobil itu menceritakan kronologi bagaimana dirinya bisa sampai di pintu tol tersebut.

Pengemudi mobil itu mengaku bahwa dirinya sempat salah masuk jalan tol ketika menuju Bandung Jawa Barat.

Baca juga: Diduga Sopir Ngantuk, Bus Tabrak Pantat Truk Ekspedisi di Tol Surabaya-Mojokerto, 1 Penumpang Tewas

Karena hal itu, pengemudi mobil itu kemudian memutuskan untuk keluar dari tol tersebut.

"Hari ini gua mau ke Bandung dan karena kita salah jalur, masuk tol, akhirnya keluar tol di Kali apa gitu. Dan pas masuk lagi ke tol Bandung keluar Cikampek Utama 4, tarif tol-nya Rp 724.000. Kan aneh banget," kata pengemudi itu di dalam video yang diunggahnya.

"Emang semahal itu tol dari Jakarta ke Bandung," sambungnya.

Setelah viralnya curhatan pengemudi mobil yang dikenakan biaya tol sebesar 724 ribu itu, pihak Jasamarga kemudian langsung angkat bicara.

Pengemudi mobil yang ditagih tarif Rp 724 ribu
Pengemudi mobil yang ditagih tarif Rp 724 ribu (TikTok)

Dilansir TribunJatim.com dari Kompas, Senior Manager Representative Office 1 PT Jasamarga Transjawa Tol (JTT) Amri Sanusi mengatakan, pihaknya segera melakukan penelusuran di lapangan setelah mengetahui kejadian tersebut.

Setelah melakukan penelusuran, terungkap bahwa pengguna jalan melakukan pembayaran saat masuk melalui Gerbang Tol (GT) Cikampek Utama 1 dan keluar melalui GT Cikampek Utama 2.

"Transaksi tersebut merupakan transaksi yang tidak sesuai dengan arah perjalanan," terangnya, Senin (26/6/2023).

Baca juga: Rumah Asisten Artis Serba Glamor, Punya Halaman Lapang, Bikin Si Seleb Terkesiap: Lebih Mewah, Guys

Menurut Amri, pengguna jalan dikenai denda sesuai dengan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 15 Tahun 2005 tentang Jalan Tol.

PP Nomor 15 Tahun 2005 mengatur, pengguna jalan tol wajib membayar denda sebesar dua kali tarif tol jarak terjauh pada suatu ruas jalan tol dengan sistem tertutup apabila:

• Tidak dapat menunjukkan bukti tanda masuk jalan tol pada saat membayar tol, di antaranya karena e-Toll hilang atau karena tidak menggunakan e-Toll yang sama saat transaksi masuk dan keluar

• Menunjukkan bukti tanda masuk yang rusak pada saat membayar tol

• Tidak dapat menunjukkan bukti tanda masuk yang benar atau yang sesuai dengan arah perjalanan pada saat membayar tol.

Ketentuan ketiga adalah larangan melakukan putar balik di tengah jalan tol atau sebelum gerbang tol pembayaran.

Baca juga: Rintihan Ibu Mimpi Anak Dibawa Buaya Putih, 2 Balita Surabaya Tewas Ditinggal, Kondisi Mengenaskan

Amri menjelaskan bahwa denda yang harus dibayarkan adalah sebesar Rp 724.000, yang dihitung berdasarkan tarif terjauh dari GT Cikampek Utama di Jalan Tol Jakarta-Cikampek menuju GT Kalikangkung di Jalan Tol Batang-Semarang yakni sebesar Rp 352.000 x 2 = Rp 704.000.

Selain itu, jumlah tersebut ditambah dengan tarif tol terbuka Jalan Tol Jakarta-Cikampek sebesar Rp 20.000.

"Sehingga denda yang dikenakan kepada pengguna jalan adalah sebesar Rp 724.000," ungkap Amri.

Pengguna jalan telah membayar denda tersebut pada hari yang sama. Amri mengingatkan kepada semua pengguna jalan untuk selalu mematuhi peraturan yang berlaku di jalan tol.

Dia juga mengimbau agar pengguna jalan tetap berhati-hati dan memastikan kondisi kendaraan mereka layak untuk digunakan di jalan.

Ilustrasi rencana pembangunan Tol
Ilustrasi rencana pembangunan Tol (freepik.com/evening_tao)

Beberapa waktu yang lalu sempat viral juga sorotan terhadap tarif jual makanan di tol saat Hari Raya Lebaran.

Kala itu, curhatan Pak Sigit menjadi viral di media sosial.

Momen Hari Raya Lebaran 2023 tentu menjadi ladang rejeki untuk semua orang.

Salah satu curhatan yang viral adalah kekecewaan Pak Sigit , seorang warga yang mampir ke rest area untuk makan.

Ia kemudian dibuat kaget melihat struk belanja di kasir.

Nasib apes itu akhirnya dialami oleh Pak Sigit Widodo yang merayakan lebaran di 2023 dan mampir ke area peristirahatan di Tol Cipali .

Pemudik tersebut mengaku membeli makan di rest area Tol Cipali namun kena getok harga.

Betapa kagetnya dia, hanya membeli 2 porsi ayam dan teh kemasan, si penjual mematok harga Rp155 ribu.

Curhatan Pak Sigit Widodo itu berakhir viral di media sosial seperti TikTok hingga Twitter .

Ada banyak netizen yang kemudian membicarakan pro dan kontra terkait apa yang terjadi.

Baca juga: Idul Fitri Bukannya Maaf-maafan, Bang Jago di Lamongan malah Hajar Kakek 55 Tahun Sampai Masuk RS

Ada banyak penilaian tentang apa yang terjadi, netizen merasa momen lebaran menjadi salah satu momen yang istimewa tiap tahun.

Beberapa orang kerap memanfaatkan momen tersebut untuk mencari untung.

Seperti yang dirasakan Pak Sigit Widodo dalam cuitannya tentang sebuah rumah makan di rest area Cipali KM 86A.

Sigit Widodo menuliskan pengalamannya makan dua porsi nasi ayam dan teh kemasan yang dipatok harga sebesar Rp 155 ribu.

Rest Area Tol Cipali
Rest Area Tol Cipali (Facebook)

"Buat yg sedang istirahat di rest area KM 86A Cipali dan ingin ngirit, saya sarankan jgn makan di sini.

Dua porsi nasi ayam dan teh dalam kemasan harganya Rp 155.000 dan penjualnya ngotot dibayar setelah makan.

Tapi kalau sdg mau beramal saat lebaran, ya boleh aja," tulisnya.

Sigit juga menjelaskan jika sebelum pesan dirinya telah menanyakan harga.

Namun penjual menyuruhnya untuk makan dulu dan dibayar belakangan.

Baca juga: Bak Hempas Isu Cerai, Putri Anne dan Arya Saloka Kompak Lebaran Bareng, Terungkap Penampilan Kontras

Cuitan tersebut kemudian viral dan mendapat banyak respons dari netizen.

Seperti seorang netizen yang mengatakan jika cuitan tersebut bisa mematikan pedagang.

Viral rest area tarif makanannya sangat mahal
Viral rest area tarif makanannya sangat mahal (Facebook)

"Busyettt lgusng bunuh RM nya, apa ga mematikan sipedagang??

klo biasa masuk rest area di momen khusus spt mudik/lebaran harga selangit hal yg wajar.

ART pulang dan pasar tutup harga makanan jg tetiba bs naik," tulis seorang netizen.

Baca juga: Dulu Dipuja, Aktor ini Jatuh Miskin setelah Istri Selingkuh, Nikah Lagi Kian Sengsara, Fisik Berubah

Namun seorang netizen lainnya membalas, ada baiknya jika pedagang menaikkan harga perlu menuliskan harga sehingga calon pembeli tak merasa tertipu.

Balasan beragam pun datang dari netizen yang pernah kena getok harga lebaran di berbagai rumah makan rest area tol.

"Saya kemarin indiomio rebuz, kopi sachet, suhe, gorengan 1 abis 75 rb.. di rest cipali juga yg ada minuman jahe," ungkap seorang netizen.

"Pernah nyoba makan makanan non franchise di bbrp rest area tol merak - surabaya saat liburan thn lalu KAPOK...

rasa gak jelas, harganya relatif mahal Akhirnya balik ke selera asal... cari makanan/minuman franchise (KF*, Sta*buc*s)," balas netizen lainnya.

Makan ayam rest area di tol Cipali habis Rp155 ribu
Makan ayam rest area di tol Cipali habis Rp155 ribu (Facebook)

Tenyata getok harga tak hanya terjadi di musim libur lebaran, di hari biasa pun kerap terjadi seperti pengalaman netizen di kolom reply Tweet Sigit.

"Pernah ngalamin waktu liburan bareng keluarga, padahal bukan lagi libur anak sekolah atau libur lebaran,

harganya harga getok emang warung2 di rest area cipali. Sejak saat itu kapok, mending makan di resto yang pasti pasti aja, pasti harganya pasti rasanya."

Berita Viral lainnya

Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved