Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Surabaya

Rintihan Ibu Mimpi Anak Dibawa Buaya Putih, 2 Balita Surabaya Tewas Ditinggal, Kondisi Mengenaskan

Rintihan ibu mengigau saat mimpi anaknya dibawa buaya putih belakangan ini malah mengarah kepada penemuan dua balita yang tewas ditinggal kakaknya.

Penulis: Ignatia | Editor: Mujib Anwar
TribunJatim.com
Ibu dua balita yang mengigau anaknya dibawa buaya putih dan ternyata tewas tenggelam di Sungai Brantas wilayah Kedurus, Surabaya. 

Akhirnya, Sumiarti mendatangi rumah Nyoman, Ketua RT setempat untuk memeriksa CCTV.

"Di CCTV itu kelihatan jam 13.00 WIB lewat lapangan dekat sungai. Terus sekitar setengah jam kemudian kakaknya lewat sendirian arah balik ke rumah," kata Ridho, warga sekitar.

Kejadian ini kemudian dilaporkan ke polisi dan tim SAR Surabaya.

Tim rescue mencari satu balita tenggelam di Sungai Brantas.
Tim rescue mencari satu balita tenggelam di Sungai Brantas. (Tribun Jatim Network/Tony Hermawan)

Sekitar pukul 16.20 WIB, LF ditemukan tewas mengambang di jarak 100 meter dari lokasi dua korban bermain.

Lokasi penemuannya mendekati pintu air sungai di Gunungsari.

Sementara itu, pencarian SN, balita yang tenggelam di Sungai Brantas wilayah Kedurus, Surabaya, dilanjutkan pada Senin (26/6/2023) pagi.

Sehari sebelumnya, Tim Search and Rescue (SAR) Gabungan melakukan pencarian selama delapan jam.

Baca juga: Tiga Bocah di Trenggalek Tewas Tenggelam di Kolam Renang, Ada yang Sempat Dapat Pertolongan 

Penyisiran saat itu berhenti karena hari sudah terlalu gelap.

Pada pencarian yang dilakukan pada pukul 07.00 WIB, terlihat ada penambahan jumlah perahu karet.

Jika satu hari sebelumnya 5 unit, sekarang menjadi 7 unit.

Komandan Tim Basarnas Surabaya, Oktavino mengatakan, tim memperbanyak perahu karet karena radius pencarian korban diperluas. Jika kemarin, fokus mencari korban di jarak 100 meter dari dugaan awal kecelakaan terjadi, kini bertambah menjadi 800 meter.

"Prediksi kami tubuh korban tersangkut di eceng gondok dekat pintu air Gunungsari," kata Oktavino.

Skenario pencarian dilakukan dengan tiga cara.

Regu satu bertugas menyibak eceng gondok dari atas perahu. Regu kedua berenang di air terbuka. Sedangkan, regu ketiga menyelam di dasar sungai.

"Kendala kami jarak pandang di dalam sungai sangat gelap. Makannya, untuk pencarian di dasar sungai, penyelam kami harus melakukan teknik meraba," ungkap Oktaviano. (Tonny Hermawan/TribunJatim.com)

Sumber: Tribun Jatim
Halaman 3 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved