Berita Viral
Motif Sebenarnya Guru SMP di Tangerang Culik Siswanya, Korban sampai Alami Trauma
Kasus penculikan di Tangerang membuat geger masyarakat. Sebab, pelaku penculikan itu adalah guru korban.
TRIBUNJATIM.COM- Kasus penculikan di Tangerang membuat geger masyarakat.
Sebab, pelaku penculikan itu adalah guru korban.
Saat ini korban mengalami trauma.
Dilansir dari TribunStyle, terungkap sudah motif guru SMP At-Taqwa Tangerang Selatan, menculik siswanya sendiri.
Pelaku mengaku nekat menculik siswanya yang ternyata anak berkebutuhan khusus selama 30 jam lantaran disuruh orang.
Hingga kini belum jelas siapa dalang yang menyuruh guru tersebut melakukan penculikan ini.
Detik-detik siswa SMP diculik gurunya sepulang sekolah terekam CCTV.
Ia saat itu pulang lebih awal dari jadwal yang seharusnya, lalu meninggalkan sekolah seorang diri.
Sebagaimana diketahui, N (15) siswa SMP At-Taqwa, Benda Baru, Pamulang, Kota Tangerang Selatan diculik oleh gurunya sendiri berinisial GF.
Pelaku yang merupakan guru olahraga sekaligus wali kelas korban mengaku nekat melakukan penculikan terhadap N karena disuruh oleh seseorang.
Aksi penculikan terjadi di sekitar sekolah korban pada Rabu (21/6/2023).
Bermula saat kakek korban hendak menjemput cucunya itu saat jam pulang sekolah.
Baca juga: Warga Madura Resah dengan Maraknya Isu Penculikan Anak, Kapolsek Palengaan Imbau Orang Tua Waspada
Ia yang tak kunjung bertemu dengan N, lantas menanyakan kepada pihak sekolah soal keberadaan sang cucu.
Betapa kagetnya kakek saat pihak sekolah memberitahu N sudah pulang sekolah lebih awal.
Ia lantas memberitahukan ibu korban yang langsung panik mendengar kabar anaknya.
Apalagi kondisi N yang berkebutuhan khusus.
Ayah N yang dikabari istri langsung pulang dari kantor untuk menuju ke sekolah anak.
Di sana ia bersama guru N melakukan pengecekan CCTV dan mendapati anaknya saat keluar meninggalkan sekolah.
N rupanya meninggalkan sekolah 30 menit lebih cepat dari teman-temannya.
Saat meninggalkan sekolah, tampak N sedang berjalan sendiri menuju sebuah mobil putih yang terparkir di pinggir jalan.
Beberapa saat kemudian, sekira pukul 09.15 WIB, N naik ke mobil tersebut dan meninggalkan lokasi.
Sejak saat itulah korban dinyatakan hilang tanpa kabar selama 30 jam.
Ayah korban pun membuat laporan ke Polsek Pamulang sambil menyertakan bukti rekaman kamera CCTV beserta nomor kendaraan mobil tersebut.
Modus pelaku
Setelah dilakukan penyelidikan pihak kepolisian, terungkap penyebab korban tiba-tiba masuk ke dalam mobil.
Korban kelas 8 itu memang disuruh pulang lebih awal oleh GF.
GF beralasan orang tua korban sedang di Bandung, sehingga diminta untuk menyusul menggunakan mobil taksi online yang sediakan GF di sekitar sekolah.
Mendengar omongan si guru, N bergegas memasuki mobil putih tersebut.
Berdasarkan pengakuan GF, dia nekat menculik karena disuruh dan ditekan orang lain.
Meski demikian, belum diketahui siapa orang yang memberi perintah pelaku untuk menculik N.
Korban trauma
Ayah N, Wiwin mengaku sang anak memang termasuk anak yang penurut mengingat kondisinya yang tergolong berkebutuhan khusus.
Sehingga saat anaknya diminta untuk menyusul orang tua yang ada di Bandung menggunakan mobil, maka akan percaya.
"Anak saya ini dibilang orangtua kamu ada di Bandung, kamu nyusul naik Grab. Karena anak saya anak penurut, dia anak berkebutuhan khusus, jadi dia percaya saja," kata Wiwin, dikutip dari TV One.
Diakui Wiwin, pasca terjadinya penculikan tersebut, kondisi mental anaknya saat ini masih trauma.
Namun, tak ada luka serius dari fisik korban.
"Saat ini anak saya secara mentalnya pasti trauma, mental trauma, secara fisik tidak ada yang serius, belum visum karena belum sempat ke dokter," kata Wiwin.
Kasus penculikan juga terjadi di tempat lain, beberapa waktu lalu.
Aksi penculikan dua siswi SMA Bangkalan di Surabaya terkuak berkat keuletan kepolisian Polres Pelabuhan Tanjung Perak dan Polsek Asemrowo Surabaya, beberapa waktu lalu.
Pengejaran terhadap sopir angkutan umum jenis Carry hijau bernopol P 1520 HC itu dilakukan unit reskrim Polsek Asemrowo dan bantuan anggota Sat Lantas Polres Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya.
"Pelaku kami kejar dari arah Dupak ke Demak, lalu ke putar balik Perak Barat. Di sana sesuai dengan ciri-ciri korban ada Carry hijau langsung kami minta hentikan," kata Kapolsek Asemrowo, Kompol Hari Kurniawan, Rabu (18/5/2022) petang.
Hari sempat menyebut, pelaku mengelak dan mengaku tidak mungkin menculik anak-anak.
Bahkan, nyaris saja polisi terkecoh andai saja Kompol Hari Kurniawan tidak meminta petugas yang menghentikan laju mobil pelaku untuk menahannya.
"Kami koordinasi melalui HT,untuk tidak membiarkan pelaku bergerak. Dia sempat bilang gak mungkin saya menculik," tambahnya.
Setelah beberapa saat, polisi datang membawa dua korban dan memintanya bersaksi dari kejauhan.
"Saat kami tunjukan para korban dari jauh itu. Ternyata benar, itu pelakunya" terang Hari.
Dua siswi korban penculikan itu mengaku nekat melompat dari mobil Carry pelaku lantaran merasa terancam.
"Korban terancam. Ada gelagat buruk pelaku, mulai memegang-megang korban. Saat di jalan Asemrowo itu langsung lompat," tandasnya.
Kini pelaku berinisial MA (30) diamankan di Mapolsek Asemrowo Surabaya untuk pemeriksaan lebih lanjut.
Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com
penculikan
Tangerang
menculik siswa
anak berkebutuhan khusus
Tribun Jatim
TribunJatim.com
berita viral terkini
Tangis Eko Patrio Kangen Kucing Peliharaan Usai Rumahnya Dijarah |
![]() |
---|
Pemkot Rugi hingga Rp 13,8 Miliar, Wali Kota Terjun Langsung Ikut Warga Bersih-bersih usai Demo |
![]() |
---|
Aksi Netizen Luar Negeri Bantu Driver Ojol Indonesia Jadi Sorotan, dari Austria Ikut Kirim Makanan |
![]() |
---|
Live TikTok Hilang, Kemendag Klaim Tak Pengaruhi Transaksi Jual Beli Online |
![]() |
---|
Driver Ojol Pakai Sepatu Rp4 Jutaan saat Temui Wapres Gibran, Sosoknya Viral, Siapa? |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.