Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Menu Diet

Mengenal Menu Diet 80/20 ala Orang Jepang, Konsumsi Bayam dan Kedelai Efektif Turunkan Berat Badan

Mari mengenal menu diet 80/20 ala orang Jepang. Para pelaku diet dianjurkan konsumsi makanan seperti bayam, nato atau kacang kedelai, atau ubi jalar.

Editor: Elma Gloria Stevani
Pixabay
Ilustrasi menu diet 80/20 ala orang Jepang. 

TRIBUNJATIM.COM - Menerapkan pola hidup sehat, salah satunya adalah dengan diet.

Namun, diet yang dilakukan tentu bukan mengurangi atau tidak makan sama sekali, tetapi dengan mengatur agar gizi seimbang.
 
Salah satu cara diet yang belakangan melejit adalah diet 80/20.

Konon, orang-orang yang melakukan diet yang berasal dari Jepang tersebut masuk dalam zona biru, berarti berumur panjang dan sehat.
 
Tepatnya di Okinawa, rahasia dari masyarakatnya yang berumur panjang juga jarang sakit adalah melakukan diet 80/20.

Jadi, apa itu menu diet 80/20 itu?

 

Jadi, penduduk di Okinawa, Jepang biasanya menekankan makan dengan rasa kenyang hanya 80 persen saja.

Artinya, mereka akan berhenti makan ketika merasa perut sudah terisi, tidak sampai kenyang atau bahkan begah.
 
Kebiasaan tersebut dapat mengatur otak agar memberi sinyal perut sudah terasa penuh.

Sedangkan sisa 20 persennya adalah rasa lapar yang sengaja tidak dituruti.

Metode tersebut dinilai cocok untuk menurunkan berat badan.
  
Tiga kebiasaan agar diet 80/20 ala penduduk Okinawa itu sukses, adalah pertama dengan membiasakan pola makan teratur.

Diketahui, penduduk Okinawa disiplin soal makan dan porsi makanan mereka.
 
Biasanya, porsi akan lebih sedikit pada siang hari dan bisa ditambah pada malamnya, dengan catatan tidak mengkonsumsi apapun mendekati jam tidur. Setelah makan malam, mereka tidak akan makan apapun lagi.
 
Kedua adalah mengurangi konsumsi gula dan garam.

Berlebihan dalam konsumsi gula bisa menyebabkan diabetes, pikun, penuaan dini, dan masalah kesehatan lain.

Sementara garam, bisa meningkatkan risiko sakit jantung dan stroke.
 
Karena itu, penduduk Okinawa sangat memerhatikan asupan dua kandungan tersebut.

Mereka akan menghindari makan garam dan gula yang banyak agar tidak menerima dampak yang bisa ditimbulkan.

Lalu, juga merupakan kebiasaan penduduk Okinawa, adalah memerhatikan asupan nutrisi.

Mereka senang mengkonsumsi daging dengan secukupnya dan diimbangi pula dengan sayur serta buah-buahan.
 
Buat penduduk lanjut usia, makanan dengan kandungan protein nabati bakal lebih diutamakan.

Kandungan tersebut bisa didapatkan dari makanan seperti sayur bayam, nato atau kacang kedelai, atau ubi jalar.

Kombinasi diet dan olahraga

Meskipun aturan 80/20 adalah pedoman yang berguna, Anda tidak harus mengikutinya secara tepat.

Alih-alih demikian, fokuslah untuk membuat perubahan positif pada diet dan rutinitas olahraga yang sesuai.

Misalnya, Anda mungkin lebih suka mencapai defisit kalori harian 50 persen dari diet dan 50 persen dari olahraga.

Artinya, Anda akan menghabiskan lebih banyak waktu dan energi untuk berolahraga tetapi sebagai gantinya, tidak perlu membatasi asupan makanan terlalu banyak.

Kunci untuk penurunan dan pengelolaan berat badan jangka panjang yang sehat adalah dengan menggunakan diet dan olahraga.

Faktanya, studi yang dipublikasikan di National Library of Medicine tahun 2014, menemukan menggabungkan pembatasan kalori dengan olahraga adalah cara terbaik untuk mencapai penurunan berat badan yang signifikan.

Dalam beberapa kasus, menggabungkan keduanya bisa menurunkan berat badan lima kali lebih banyak dibandingkan dengan hanya berolahraga.

Demikian pula, ulasan lain menunjukkan bahwa program menurunkan berat badan, termasuk komponen diet dan olahraga memiliki hasil penurunan berat badan yang jauh lebih besar daripada intervensi berdasarkan perubahan pada diet atau olahraga saja.

Pada akhirnya, menggabungkan perubahan pola makan dan olahraga teratur dapat membantu Anda mencapai penurunan berat badan yang lebih bermakna dan berkelanjutan dalam jangka panjang.

Manfaat kesehatan lainnya

Diet dan olahraga juga dapat memainkan peran penting dalam bidang kesehatan yang lain di antaranya membangun otot, memperbaiki kesehatan mental seperti menurunkan tingkat depresi, kecemasan, dan kondisi lainnya.

Di samping itu, dua hal tersebut juga memainkan peran penting dalam kesehatan jantung. Pasalnya, makanan yang kita makan dapat mendukung atau menghambat kesehatan jantung.

Pola diet yang terkait dengan pengurangan risiko penyakit jantung berkaitan dengan pola makan sayur, buah, biji-bijian, lemak sehat, protein hewani dan nabati tanpa lemak, hingga makanan rendah sodium.

Sejumlah penelitian telah menunjukkan, olahraga dapat membantu menurunkan risiko penyakit jantung, menurunkan tekanan darah dan kadar kolesterol LDL (jahat), meningkatkan ukuran dan kekuatan jantung, dan meningkatkan kebugaran kardiorespirasi.

Dikatakan pula, latihan kardio intensitas sedang hingga tinggi memperkuat jantung, memungkinkannya mendorong lebih banyak darah ke dalam tubuh.

Umumnya, para ahli merekomendasikan untuk melakukan 150 menit latihan intensitas sedang, 75 menit latihan intensitas tinggi, atau kombinasi keduanya setiap pekan dapat meningkatkan kesehatan jantung yang lebih optimal.

 

Artikel ini telah tayang di Kompas.com

Baca artikel terkait menu diet lainnya

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved