Disebut Tak Mampu Pimpin Keluarga & Bermulut Manis, Vicky Prasetyo Yakin Maju Nyaleg Bermodal Cinta

Sang panelis menyebut, Vicky Prasetyo keliru jika dirinya tidak tahu apa tujuan Kembali nyaleg,

"Menurut saya itu satu kekeliruan. Mestinya Anda mengerti dulu tujuan itu, baru Anda berjalan ke sana. Buka jalan dulu, nanti di tujuannya saya mengerti. Anda sedang memikirkan apa? Apa yang Anda mau tawarkan kepada publik?," tanya bintang tamu itu sekali lagi.

Sementara itu, Sudjiwo Tedjo sebagai salah satu panelis tampaknya sependapat dengan Abdurrahim Arsyad.

"Di politik itu orang berbeda pendapat, tapi jauh. Pak Jokowi misalkan di Medan Merdeka dan DPR di Senayan. Di rumah tangga itu, beda pendapat saja pisah ranjang. Dan akad yang dicatat sama Tuhan itu akad pernikahan bukan akad Warga Negara. Makanya, aku setuju Abdur. Ini bahaya ini. Jadi, politisi lebih rendah daripada jadi suami. Dan itu sudah kau alami. Ngapain kau terjun ke politik?," papar Sudjiwo Tedjo.

"Ya itu tadi, Mbah. Ada pencapaian karier. Orang yang cita-citanya di politik adalah saya pribadi. Jadi, saya nggak melihat dan mestratakan bahwa yang ini kurang dan yang ini lebih," jelas Vicky Prasetyo.

Tiba-tiba panelis lain menyinggung soal sponsor yang mendanai pencalonan Vicky Prasetyo di Pemilu 2024.

"Bang Vicky Prasetyo ini mau nggak yah jadi politisi kalau nggak ada yang mau sponsorin?" tanya bintang tamu lainnya.

"Saya nggak ada deal-dealan sponsor. Nih saya buka aja ke umum," ujar Vicky Prasetyo.

“Saya merasa itu lahir dibentuk karena sesorang atas dorongan dan lain-lain itu nggak naluri dia yang sebenarnya. Saya bilang mau jadi bahan tertawaan, bahan penggunjingan atau apapun, ini adalah pencapaian saya. Yang saya hormati minimal yang lingkupnya dari saya, orang di sekitar saya, orang dekat saya. Makanya tadi dibilang kalau permasalahan modal nanti di politik, jujur saat ini kondisinya saya masih pakai uang pribadi," ungkapnya.

Sadar dirinya menjadi bahan tertawaan, Vicky Prasetyo kini menjadi sorotan masyarakat Indonesia semenjak dirinya menciptakan Vickynisasi.

“Lantas. hal apa yang Vicky Prasetyo sadari di bagian mana letak kelucuan Vicky Prasetyo? tanya presenter.

“Apa bedanya Vicky Prasetyo sama Aldi Taher? Lebih lucu mana dan bagian apa yang ditertawakan biasanya?” tanya Sudjiwo Tedjo.

"Framing itu, mbah. Kita nggak munafik ya. Inilah jati diri saya. 

Vickynisasi adalah Vicky Prasetyo sendiri yang menciptakan.

Sehingga masyarakat terstigma bahwa Vicky Prasetyo bukan orang serius, lawakan dan dagelan saja.

"Itu yang saya bilang. Framing itu yang nggak bisa kita hindari. Apa yang kamu lakukan, ke manapun kamu melangkah pasti menjadi bahan lelucon karena basic kamu tahu orang secara besar yaudah kita sesuatu hal yang jadi tertawaan.

Terkait visi misi, Vicky Prasetyo ingin berjuang untuk kesejahteraan guru ngaji di Indonesia.

“Cinta dan kasih sayang tanpa pengkhianatan. Saya itu selalu menghubungkan itu dengan rasa. Karena hal-hal seperti itu yang akhirnya saat dia menjabat pasti tidak akan melakukan hal jauh yang berujung pengkhianatan terhadap orang yang telah memilihnya.

Sadar atau tidak disadari peradaban kita itu mulai bergeser. Dulu masa kecil kita menjelang maghrib, selalu diisi dengan anak-anak yang berbondong-bondong ke masjid untuk belajar ngaji.

Apa salahnya langka kecil saya minimal saya pengen punya komitmen untuk menggaji guru-guru ini bisa mengabdi dan melahirkan generasi-generasi yang baik.

Saya ingin menjaga kerukunan antar sesama manusia. Saya sering komunikasi dengan orang yang tidak sepemahaman dengan saya. Segala hal berbau lingkungan. Itu yang sejauh ini saya lihat khususnya di dapil kita itu ya seperti itu.

Sarana dan prasarana semua orang pasti punya wacana lah. Saya mau masuk ke Komisi 8 Agama dan Sosial,” pungkasnya.