Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Pemilu 2024

Duet Ganjar-Sandiaga Diyakini Buat Peta Politik Jawa Timur Berubah, PPP Target 11 Kursi DPRD Jatim

Duet Ganjar Pranowo dan Sandiaga Uno diyakini bisa membuat peta politik Jawa Timur berubah, PPP menargetkan 11 kursi DPRD Jatim.

Penulis: Fikri Firmansyah | Editor: Dwi Prastika
Kolase TribunJatim.com/Yusron Naufal/Tribunnews
Duet Ganjar-Sandiaga diyakini bisa membuat peta politik Jawa Timur berubah, PPP menargetkan 11 kursi DPRD Jatim. 

Laporan Wartawan TribunJatim.com, Fikri Firmansyah

TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Kehadiran Sandiaga Uno sebagai kader dan Ketua Badan Pemenangan Pemilu di Partai Persatuan Pembangunan (PPP) membawa angin segar bagi PPP, khususnya DPW PPP Jawa Timur.

Hal tersebut disampaikan oleh Wakil Ketua DPW PPP Jatim, Mujahid Ansori pada podcast yang digelar di Studio Tribun Jatim Network, Jumat, (30/6/2023).

"Adanya pak Sandiaga ini kan energi baru dan udara segar bagi PPP," ungkap Mujahid Ansori.

Mujahid Ansori menyampaikan, saat ini menurut Rapimnas, Sandiaga Uno akan diusung sebagai Cawapres dan diharapkan dapat bersanding dengan Ganjar Pranowo yang diusung oleh PDI Perjuangan sebagai Capres di Pemilu 2024 mendatang.

Ketika ditanya terkait strategi yang dilakukan oleh Sandiaga Uno yang saat ini diamanahi sebagai Ketua Badan Pemenangan Pemilu DPP PPP untuk mendulang suara di daerah-daerah, Mujahid Ansori menyampaikan, Sandiaga Uno sebelum bergabung ke PPP, sudah keliling ke tempat-tempat PPP di seluruh Indonesia dan di acara-acara PPP.

“Kita sering undang juga di acara PPP. Beliau merasa senang dan bahagia ketika berada di PPP, dan hal itu sudah dilakukan selama satu tahun, sampai pada akhirnya beliau memutuskan untuk gabung di PPP,” ujar Mujahid Ansori.

Mujahid Ansori menyampaikan, tujuan utama Sandiaga Uno untuk masuk PPP bukan semata-mata karena ingin jadi Cawapres untuk mendampingi Ganjar Pranowo, namun karena ada kecocokan di hati dan memang untuk memenangkan partai.

Dirinya menyampaikan, jika keduanya mencalonkan diri sebagai Capres dan Cawapres di pemilu mendatang, maka akan sangat potensial  untuk memenangkan Pemilu 2024 mendatang.

“Kami punya keyakinan kalau Ganjar ingin menang besar, maka harus dengan Sandiaga. Karena Sandiaga punya segalanya, daya tariknya luar biasa, logistik dia orang kaya sudah teruji ketika pertarungan Pilpres kemarin, kemudian juga seorang politisi andal dan pengusaha yang banyak penggemarnya,” terang Mujahid Ansori.

Dia mengatakan, Sandiaga Uno juga dinilai memiliki karakter kesantrian yang kuat.

Baca juga: Elektabilitas Duet Ganjar Pranowo dan Erick Thohir Sangat Tinggi? Disokong Pengukung Presiden Jokowi

"Pidato Sandiaga kemarin itu luar biasa meskipun baru masuk PPP, namun saat menyampaikan pidato bahasa-bahasa agama muncul sangat fasih, menyuarakan dalil-dalil juga sangat fasih," ujarnya.

“Saya memiliki keyakinan kalau pak Ganjar ingin menang besar, maka harus pegang pak Sandiaga Uno, lebih-lebih di Jawa Timur karena Jawa Timur ini lumbung suara nasional,” ujar Mujahid Ansori.

Dirinya menjelaskan, terdapat 3 jalur pemetaan di Jawa Timur, yakni Mataraman, Tapal Kuda, dan Arek.

“Nah ini kalau dua sosok ini menjadi satu, kalau pak Ganjar ini di daerah Mataraman dia sangat kuat, tapi di daerah Tapal Kuda diraih pak Sandiaga. Cukup kuat dilihat dari pengalaman pilpres kemarin saat beliau bersama Prabowo ini cukup kuat," ujar Mujahid Ansori.

“Oleh karena itu, beliau nanti bisa mengimbangi suara-suara di Madura dan ketika keduanya menjadi satu, maka bisa saling mengisi dan mengimbangi dan saya yakin akan menang besar di Jawa Timur,” tambahnya.

Mujahid Ansori menyampaikan, kehadiran Sandiaga Uno diharapkan bisa meningkatkan semangat para kader PPP untuk meningkatkan suara di Jawa Timur.

"Paling tidak periode Pemilu 2024 nanti di Jawa Timur, target kami 11 kursi akan terealisasi," ucap Mujahid Ansori.

Target angka tersebut meningkat jika dibandingkan dengan perolehan di Pemilu 2019 dengan perolehan suara 5 kursi.

Baca juga: Sandiaga Uno Pindah ke PPP, Iwan Bule Beri Pengarahan Pemenangan Partai Gerindra di Jatim

Optimisme penambahan angka itu dilatarbelakangi karena adanya perbaikan di berbagai lini PPP.

Di antaranya, dinamika internal PPP semakin bagus, kemudian dinamika eksternal PPP kondusif.

"Jadi dinamika internal, penguatan PPP sudah bagus. Penguatan strukturnya sampai berbasis ranting, berbasis desa juga sudah bagus," kata Mujahid Ansori.

“Nah orang kalau mau perang kan sudah harus jelas petanya. Sudah ada penguatan strukturnya. Kita sudah punya penguatan jaringan, hubungan dengan ormas dam ormas-ormas Islam juga cukup bagus. Ditambah kader-kader, caleg-caleg PPP yang punya semangat tinggi dan ditambah kehadiran Sandiaga Uno akan memperkuat lagi. Sehingga saya yakin 11 kursi akan didapat dari 14 dapil,” ucap Mujahid Ansori.

Sebelum adanya Sandiaga Uno, Mujahid Ansori menyampaikan, PPP sudah menargetkan 11 kursi DPRD dari 14 dapil. Namun, sekarang ini, angka tersebut bisa ditambah dari 11 kursi karena ada dinamika yang luar biasa.

"Ada beberapa dapil yang tidak saya hitung, kalkulasinya rendah, tapi saat ini sudah mulai kuat lagi. Sehingga yang awalnya tidak saya hitung, sekarang bisa saya hitung," jelas mantan anggota DPRD Jatim 1999-2004 dan 2004-2009 itu.

Sebelumnya, beberapa daerah yang dinilai kalkulasinya rendah dibeberkan Mujahid antara lain Surabaya, Sidoarjo, dapil seperti Madiun, Kediri, dan sekitarnya.

Baca juga: Daftar Harta Kekayaan 3 Bakal Capres di Pilpres 2024: Prabowo, Anies dan Ganjar, Siapa Paling Kaya?

"Nah kalau sekarang situasinya sudah beda. Surabaya-Sidoarjo kondisi eksternalnya cukup bagus," ucap Mujahid.

Saat ditanya terkait saingan terberat PPP, Mujahid menyampaikan, saingan PPP adalah sesama partai Islam seperti PKB, PAN, PKS, PBB.

Contohnnya jika suara PKB dan PAN naik. maka suara PPP akan kecil, namun sebaliknya jika suara PKB dan PAN turun, maka suara PPP akan naik.

Ketika ditanyai tentang banyaknya kader PKB yang pindah ke PPP di daerah-daerah lain seperti yang tersiar di media-media sosial, dan apakah di Jawa Timur pun demikian, Mujahid mengatakan, di Jawa Timur ada banyak kader yang berpindah ke PPP.

"Ada tokoh-tokoh NU, bahkan saya juga baru saja menerima tamu Ketua PCNU Sidoarjo ingin membesarkan PPP tanpa kami minta" ungkap Mujahid.

Kehadiran Sandiaga Uno di PPP dikatakan sangat diterima oleh para kiai-kiai yang sudah bergabung di PPP.

Hadirnya Sandiaga Uno diharapkan dapat menyeimbangkan dukungan PPP kepada Ganjar Pranowo di Pilpres 2024 mendatang.

Mujahid menyampaikan, PPP dibangun oleh empat fusi (penggabungan partai).

Pertama, fusi Partai Nahdlatul Ulama (NU), kemudian Partai Muslimin Indonesia, Partai Sarekat Islam, dan Partai Islam PERTI.

"Oleh karena itu perlu seni kelas tinggi di PPP untuk mengambil keputusan karena kelompok Islamnya banyak," ujarnya.

"Kalau di PKB mungkin lebih mudah karena PKB satu komando, tapi di PPP ada 4 macam yang punya pikiran berbeda dan harus disamakan. Hadirnya Sandiaga Uno diharapkan bisa menjadi magnet, misal kemarin dengan pak Ganjar ada kelompok yang kontra tapi dengan adanya Sandiaga masuk akhirnya masuk pula," jelas Mujahid.

Sandiaga juga dinilai memiliki karakter kesantrian, sehingga cocok sebagai kader PPP yang dikenal sebagai partai santri yang kental dengan simbol-simbol Islam.

Kemudian, Sandiaga Uno berasal dari keluarga besar yang banyak menjadi kader PPP dan sudah mendapat restu dari sang ibunda.

"Beliau ini kan masih keponakannya pak Suharso Monoarfa. Masih keluarga besar PPP, jadi tidak asing lah di mata kita, sehingga resistensinya hampir tidak ada dan hampir semuanya senang dengan hadirnya pak Sandi," jelas Mujahid.

Duet pasangan Ganjar-Sandiaga dinilai bisa mewakili poros nasionalis religius.

"Ya, termasuk dari poros nasional juga mewakili, Jadi Nasionalismenya lewat pak Ganjar, religiusnya pak Sandiaga. Saya kira ini politik yang menjadi tradisi di Indonesia. Mudah-mudahan nanti ada kejutan-kejutan lagi di PPP," ujar Mujahid.

Menurut Mujahid, Sandiaga sepulang menjalankan ibadah haji akan keliling untuk menyapa masyarakat Jawa Timur.

Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved