JATIM TERPOPULER: Pembunuhan Pasutri Juragan Kolam Renang - Remaja Madiun Dikeroyok saat Beli Nasgor

TRIBUNJATIM.COM - Kumpulan berita peristiwa yang terjadi di Jawa Timur (Jatim) tersangkum dalam berita terpopuler Jatim, Senin 3 Juli 2023.

Berita pertama mengenai sosok terduga pelaku kasus pembunuhan pasutri juragan kolam renang di Kecamatan Ngantru, Tulungagung, Jawa Timur, ditangkap.

Selanjutnya berita kasus pengeroyokan terjadi di Madiun, saat malam takbiran Idul Adha lalu.

Ada juga berita tentang warga di Ponorogo, Jawa Timur, nekat menutup jalan gang dengan tembok karena karena lama dikucilkan oleh para tetangganya

Berikut selengkapnya berita terpopuler Jatim hari ini, Senin (3/7/2023) di TribunJatim.com.

Baca juga: Pembunuh Muazin Musala di Surabaya Ditangkap, Ini Sosok Pelaku yang Juga Orang Dekat Korban

Baca juga: Jalan Mulus Dekat Unair C Sering Jadi Arena Balap Liar, Ada Wacana Dipasang Pita Kejut Tiap 10 Meter

Baca juga: Mama Muda di Tuban Rugi Rp 10 Juta Setelah Paha Diraba, Syok Dipepet Pelaku, Petaka Pulang Belanja

1. Terduga Pembunuh Pasutri Juragan Kolam Renang Ditangkap, Sosok Jagoan Kampung? Polisi: Darah

Akhirnya sosok terduga pelaku kasus pembunuhan pasutri juragan kolam renang di Kecamatan Ngantru, Tulungagung, Jawa Timur, ditangkap.

Ya, seorang terduga pembunuh pasangan Tri Suharno dan Ning Rahayu tersebut sedang diperiksa di Mapolres Tulungagung.

Terduga pelaku ini seorang laki-laki yang juga warga Kecamatan Ngantru, Kabupaten Tulungagung.

Berdasarkan informasi yang didapat, sosok ini dikenal sebagai seorang jagoan kampung.

Kasi Humas Polres Tulungagung, Iptu M Anshori, diam saat dikonfirmasi.

Baca juga: BREAKING NEWS: Polisi Tangkap Terduga Pelaku Pembunuhan Pasutri di Ngantru Tulungagung

Namun Anshori meminta wartawan menunggu pada Senin (3/7/2023).

"Senin akan kami sampaikan semuanya. Tunggu saja," ucap Anshori.

Pantauan di Satreskrim Polres Tulungagung, tim dari Unit Reskrim Polsek Ngantru tiba dan langsung masuk ruangan.

Tidak lama berselang, tim Labfor Polda Jatim juga tiba.

Menyusul kemudian Kapolres Tulungagung, AKBP Eko Hartanto.

Baca selengkapnya

2. Hendak Beli Nasi Goreng di Malam Takbiran, Remaja Madiun Dikeroyok, Sikap Ortu Korban Tak Terduga

Sebuah kasus pengeroyokan terjadi di Madiun.

Peristiwa itu terjadi saat malam takbiran Idul Adha lalu.

Viral di media sosial kamera CCTV, menayangkan sekelompok pemuda mengeroyok dua remaja.

Kejadian tersebut berlangsung pada malam hari.

Tampak di video itu, pelaku berjumlah lebih dari satu orang langsung melakukan penganiayaan, tanpa ada intimidasi atau perbuatan yang memancing emosi dari korban terhadap pelaku.

Baca juga: Alasan Sebenarnya Remaja Dipukul Tante karena Lulus UTBK, Perjanjian, Nekat Kuliah Bayar Sendiri

Diketahui identitas korban bernama Iqbal Mahendra Putra Raditya (17), dan Rizki Athaulloh Zahid (16), korban merupakan warga Kelurahan Krajan.

Peristiwa tersebut terjadi di Kecamatan Mejayan, Kabupaten Madiun, Kamis (29/6/2023) malam takbir Idul Adha.

Ayah Korban Iqbal Mahendra Putra Raditya, Bayu Pradityo, menerangkan, waktu itu anaknya membeli nasi goreng di Perempatan Masjid Jami.

Baca selengkapnya

3. Pria Ponorogo Kesal Dikucilkan Warga, Nekat Tutup Jalan Pakai Tembok, 13 Keluarga 'Terkunci'

Kesal karena lama dikucilkan oleh para tetangganya, seorang warga di Ponorogo, Jawa Timur, nekat menutup jalan gang dengan tembok. 

Ia beraksi nekat menutup jalan gang yang melewati tanah hak miliknya dengan tembok.

Alhasil akibat ulahnya, 13 keluarga jadi terisolasi.

Aksinya ini pun viral di media sosial.

Pemilik tanah yang menutup jalan gang dengan tembok tersebut diketahui bernama Bagus Robyanto.

Ia menembok jalan gang yang biasanya dilalui warga di RT 01/RW 07 Kelurahan Bangunsari, Jalan Gajah Mada, Ponorogo.

Baca juga: Tinggal Sendirian, Mbah Ponem Selamat saat Gempa Bantul Magnitudo 6,4 Meski Tembok Rumah Roboh

Bagus menembok jalan gang yang melewati tanah hak miliknya lantaran kesal selama ini dia dan keluarga kerap dikucilkan warga sekitar.

Dalam video yang beredar, gang kecil yang berada di area komplek tersebut ditutup dengan tembok beton yang cukup tinggi.

Hal ini membuat 13 keluarga tidak bisa keluar masuk ke area rumahnya, karena sama sekali tidak bisa lewat.

Dilansir dari Kompas.com, Bagus Robyanto mengatakan, warga sekitar meminta tanah dipecah sertifikat menjadi jalanan umum.

Baca selengkapnya

---

Berita Jatim dan Berita Viral lainnya

Informasi lengkap dan menarik lainnya di GoogleNews TribunJatim.com