Berita Blitar
Dari Olahan Biji Kopi Rasa Buah-buahan, Pemuda di Blitar Bisa Raup Omzet Puluhan Juta
Pijar Kumala Seta (37), mengolah biji kopi murni yang menghasilkan sensasi rasa dan aroma buah-buahan.
Penulis: Samsul Hadi | Editor: Ndaru Wijayanto
Pijar menekuni bisnis kopi sejak 2011. Awalnya, ia membuka coffee shop dengan kopi hasil produksi sendiri. Tapi, coffee shop miliknya bangkrut.
Baca juga: Berhenti Jadi Guru, Pria Ponorogo Raup Omzet Puluhan Juta Berkat Olah Limbah Kayu Jadi Busur Panah
"Dulu produksi kopi dengan alat manual sambil buka kafe, tapi bangkrut. Lalu melanjutkan usaha lagi dan yang berkembang roasting. Akhirnya bisa beli alat roasting," katanya.
Sejak awal, Pijar fokus memproduksi kopi dengan sensasi rasa dan aroma buah-buahan.
Menurutnya, biji kopi yang baik bisa memunculkan rasa dan aroma buah-buahan kalau diolah secara tepat.
Biji kopi yang bisa memunculkan rasa dan aroma buah biasanya kualitas di atas great satu dan hasil petik merah. Artinya, biji kopi dipetik dari pohon saat warna kulitnya merah.
Ia mendatangkan biji kopi kualitas bagus dari seluruh dunia. Ia pernah mendatangkan biji kopi dari beberapa negara, antara lain Ethiopia, Kolombia dan Brazil.
Untuk biji kopi lokal kualitas bagus, biasanya ia beli dari petani di lereng Gunung Kawi dan Gunung Butak.
"Sebelum delapan jam setelah dipetik, biji kopi harus difermentasi dengan cara disimpan kedap udara. Setelah itu baru di-roasting," ujarnya.
Setelah proses pengolahan, biji kopi kualitas bagus itu memang memunculkan sensasi rasa dan aroma buah-buahan.
Sensasi rasa buah-buahan muncul dari rasa asam pada biji kopi. Sensasi rasa buah yang muncul pada kopi, antara lain strawberi, jeruk, anggur dan kelapa.
"Tapi, minumnya (kopi) tanpa gula. Sebenarnya, rasa kopi itu hanya manis, asam dan asin. Sensasi rasa buah muncul dari rasa itu," katanya.
Pijar menjual kopi rasa buah-buahan dalam bentuk biji kopi yang sudah di-roasting. Ia menjual biji kopi dalam kemasan 200 gram sampai 1 kilogram.
Harga kopi rasa buah-buahan memang lebih mahal dua sampai empat kali lipat jika dibandingkan kopi biasa.
Untuk kopi kemasan 200 gram, ia jual mulai harga Rp 35.000 sampai Rp 100.000. Sedang harga per kilogramnya mulai Rp 200.000 sampai jutaan.
Pijar rata-rata bisa memproduksi sekitar 50 kilogram kopi rasa buah-buahan dengan omzet mencapai Rp 30 juta sampai Rp 50 juta per bulan.
"Kalau pelanggannya, biasanya pemilik kafe lokal dan pelanggan rumahan dari Blitar, Tulungagung dan Trenggalek. Paling jauh, pernah kirim ke pelanggan di Taiwan," ujarnya.
Pemkab Lumajang Siapkan Dana BTT untuk Jika Diminta Dukung Program Makan Siang Gratis |
![]() |
---|
Tebing Sungai di Perum Grand Family Kota Blitar Longsor Satu Rumah dan Musala Terancam |
![]() |
---|
Perumahan Pakunden Permai Kota Blitar Terendam Banjir, Diguyur Hujan Seharian |
![]() |
---|
Kapolda Jatim Luncurkan Benih Jagung Bhayangkara di Blitar, Bisa Hasilkan 10 Ton per Hektar |
![]() |
---|
Kapolda dan Pj Gubernur Jatim Kompak Tanam Jagung Serentak di Lahan 1 Juta Hektare di Blitar |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.