Berita Surabaya
Pemkot Surabaya Diharapkan Atasi Kasus Putus Sekolah di Hulu-Hilir, Reni Astuti: Harus Ada Sistem
Pemkot Surabaya diharapkan bisa mengatasi masalah putus sekolah di hulu sampai hilir, Reni Astuti harus ada sistem untuk memperbaiki masalahnya.
Penulis: Nuraini Faiq | Editor: Dwi Prastika
Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Nuraini Faiq
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Salah satu pembuktian bahwa Surabaya benar-banar memiliki komitmen kuat akan zero siswa putus sekolah adalah saat dimulainya tahun ajaran baru.
Wakil Ketua DPRD Kota Surabaya, Reni Astuti mengaku akan melakukan pengecekan pada 17 Juli 2023 mendatang.
“Jika di tanggal itu ada anak Surabaya belum bisa masuk sekolah, baik jenjang SD, SMP, SMA/SMK karena biaya, saya selaku pimpinan DPRD Surabaya akan mengunjungi rumahnya. Harus diungkap persoalan mendasar ini," kata Reni Astuti di ruang kerjanya, Senin (10/7/2023).
Politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yang maju sebagai bacaleg DPR RI Dapil Surabaya-Sidoarjo ini menyebut, persoalan putus sekolah di Kota Surabaya mestinya sudah selesai.
Selama ini, Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya sudah membantu siswa yang ijazahnya ditahan, siswa yang tidak bisa ikut ujian, atau tidak bisa ambil rapor.
Namun langkah itu, menurut Reni Astuti, masih merupakan persoalan dan penyelesaian di tingkat hilir. Pemkot harus bisa mengatasi masalah di hulu.
Reni Astuti mengatakan, harus ada sistem untuk memperbaiki masalah di hulunya.
Di Surabaya ada kategori keluarga pramiskin, miskin, dan miskin esktrem. Sebenarnya lewat kategori itu, pemkot sudah bisa memantau warga miskin yang anaknya masuk SMP atau SMA.
Baca juga: Pimpinan DPRD Surabaya Temukan Anak Putus Sekolah, Reni Astuti: Mestinya Urusan Sudah Selesai
Reni Astuti menambahkan, pejabat daerah atau kelurahan harus proaktif melihat warganya. Didata siapa yang kesulitan, lalu dikoordinasikan dengan pemkot.
Sementara itu, Pemkot Surabaya sudah menunjukkan langkah konkret dengan beasiswa pemuda tangguh sebesar Rp 200.000 per bulan.
Diharapkan bisa menggratiskan SPP.
Namun untuk sekolah swasta, masih ada biaya lain.
Dia mengingatkan ada 23.530 warga miskin ekstrem, 219.427 warga masuk daftar miskin, dan 248.299 orang masuk dalam warga pramiskin.
Baca juga: Nasib Aktor Tampan Putus Sekolah Kelas 2 SMA, Enjoy Bantu Ibunya Cari Nafkah: Males Ngapa-ngapain
Adanya anak putus sekolah itu juga bisa menjadi ancaman bagi masa depan keluarga.
Karena menurut Reni Astuti, jika tak ada aktivitas pendidikan, akan rentan terkena hal-hal negatif.
Keluarga miskin juga tidak bisa menyalurkan bakat dan hobi anak untuk menumbuhkan potensi diri. Sehingga sulit mencapai kehidupan berkualitas bagi anak. (adv)
putus sekolah
Wakil Ketua DPRD Kota Surabaya
Reni Astuti
Partai Keadilan Sejahtera
PKS
TribunJatim.com
Berita Surabaya Terkini
Tribun Jatim
berita Jatim terkini
5 Tempat Wisata Hits di Surabaya Wajib Dikunjungi, Atlantis Land hingga Adventure Land Romokalisari |
![]() |
---|
Sosok Suami Tumini yang 15 Tahun Tinggal Ponten Umum, Nasib Kini Harus Pindah, Bakal Dapat Bantuan |
![]() |
---|
Nasib Pengantin Nyaris Gagal Nikah Gegara Ditipu WO hingga Rugi Rp 74 Juta, Sosok Pelaku Terungkap |
![]() |
---|
Beda Cara Eri Cahyadi & Dedi Mulyadi Bina Anak Nakal, Jabar Ada Barak Militer, Surabaya Buka Asrama |
![]() |
---|
Lokasi Jan Hwa Diana Sembunyikan 108 Ijazah Eks Karyawan Terjawab, Terancam Hukuman 4 Tahun Penjara |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.