Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Terpopuler

JATIM TERPOPULER Solusi Masalah Pria Ponorogo Tembok Jalan - Pengemis di Madiun Diantar Jemput Mobil

4 berita terpopuler Jatim Selasa 11 Juli 2023: solusi masalah pria Ponorogo tembok jalan warga hinngga viral pengemis di Madiun diantar jemput mobil

Editor: Elma Gloria Stevani
IST TribunJatim.com
4 berita terpopuler Jatim Selasa 11 Juli 2023 di TribunJatim.com. 

"Ketika itu terjadi mungkin ada kesepakatan, baru dirundingkan," urainya.

Ketika ditanya warga apakah tembok bisa dibuka, Andrea menjawab, hal itu tergantung dari warga juga. 

"Jika tembok dibuka dengan paksa ya susah. Kalau dengan hati (mungkin bisa), ndak mungkin kan ingin bermusuhan selamanya? Mudah-mudahan segera sadar," pungkas Andrea.

Simak berita selengkapnya

2. Akhir Nasib Rombongan Pengemis di Madiun Ketahuan Diantar Naik Mobil, Gaya Serupa, Dinsos Bertindak

 

Akhir Nasib Rombongan Pengemis di Madiun Ketahuan Diantar Naik Mobil
Akhir Nasib Rombongan Pengemis di Madiun Ketahuan Diantar Naik Mobil (IST TribunJatim.com)

Tengah viral di media sosial video rombongan pengemis diantar naik mobil.

Kini, akhir nasib rombongan pengemis di Madiun itu dipertanyakan publik.

Pasalnya, para pengemis itu datang tak hanya dengan satu rombongan.

Dinsos kini bertindak.

Sebelumnya, heboh video memperlihatkan rombongan pengemis di Kota Madiun.

Video itu direkam oleh seorang netizen dari dalam mobil. 

Rekaman durasi 34 detik, menayangkan sekelompok pengemis berjumlah 4 orang, sedang berjalan kaki.

Mereka kemudian menadahkan tangannya, saat bertemu orang sekitar. 

"Rombongan, ini ndak tahu datang dari mana. Banyak tadi. Ini rombongan kedua. Nah itu ada lagi," ujar perekam video.

Baca juga: Sosok Aris Pengemis Viral Pangku LC, Pakai Uang Hasil Minta-minta? Kades: Ekonomi Lebih dari Cukup

Belum habis rombongan satunya, muncul lagi rombongan pengemis, yang juga berjalan di belakangnya.

Perekam juga meminta kepada Dinas Sosial, untuk segera melakukan penertiban.

Menurutnya, rombongan pengemis turun dari sebuah mobil.

"Kepada Dinas Sosial Kota Madiun, mohon ditindak. Saya melihat sudah rombongan ketiga yang seperti ini," tutupnya.

Baca juga: Bukan Orang Miskin, Pengemis Viral Party Bareng Pemandu Karaoke Disebut Salah Pergaulan: Kapok

Jika dilihat, diduga latar belakang pengambilan video berada di Jalan Dr Sutomo Kota Madiun.

Perekam mengetahui momen itu saat memarkirkan mobilnya di pinggir jalan.

Terlihat para pengemis itu berpenampilan serupa.

Yakni memakai daster dan topi.

Menanggapi keluhan tersebut, Kepala Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kota Madiun, Heri Suwartono angkat bicara.

Ia mengaku pihaknya akan mengambil tindak tegas terhadap para peminta minta.

"Sudah kami koordinasikan dengan pihak Satpol PP untuk penindakannya. Nanti kami yang akan merehabilitasi," tandasnya, saat dikonfirmasi lewat aplikasi pesan singkat, Senin (10/7/2023).

Baca juga: Modal Gelas Plastik, Pengemis Kantongi Rp150 Ribu Sehari, Malam Dipakai Party Bareng Pemandu Karaoke

Sebelumnya juga viral sosok pengemis di Pati, Jawa Tengah bernama Aris Munaji.

Dalam video yang viral di berbagai platform media sosial, tampak bahwa Aris bermodalkan gelas plastik meminta-minta pada pengendara mobil yang berhenti di lampu merah.

Video kemudian berpindah lokasi dalam sebuah room karaoke, di mana Aris tampak sedang asyik memeluk seorang perempuan pemandu karaoke.

Akhirnya fakta tentang Aris terungkap.

Baca juga: Cara Kejam Pengemis di Padang untuk Tim

Simak berita selengkapnya

3. Misteri Pembunuhan Wanita Terbungkus Karung di Kediri, Polisi Cari Keberadaan Ayah Korban

Jasad terbungkus karung ditemukan di area persawahan Desa Bulupasar, Kecamatan Pagu, Kabupaten Kediri, Sabtu (8/7/2023) pagi.
Jasad terbungkus karung ditemukan di area persawahan Desa Bulupasar, Kecamatan Pagu, Kabupaten Kediri, Sabtu (8/7/2023) pagi. (tribunjatim.com/Luthfi Husnika)

Misteri pembunuhan DL (20) perempuan asal Ngadiluwih, Kediri, Jawa Timur, yang jasadnya ditemukan dalam karung di areal persawahan Desa Bulupasar, Kecamatan Pagu, Kediri, Sabtu (8/7/2023), belum terungkap.

Akan tetapi, pihak kepolisian mencurigai satu terduga pelaku yang masih belum diungkap ke publik namanya.

Saat ini , pihak kepolisian masih terus melakukan penyelidikan dengan memanggil para saksi untuk mengungkap siapa sebenarnya pelaku pembunuhan DL.

Meski belum menemukan jawaban pasti, banyak yang mencurigai bahwa pembunuh DL adalah orang terdekat, yakni ayah kandung korban sendiri.

Hal tersebut bahkan diungkapkan oleh salah seorang anggota keluarga DL yang menganggap sang ayah kerap mengancam anaknya.

Kendati demikian, pihak kepolisian masih belum bisa menyebutkan siapa terduga pelaku yang saat ini menjadi incaran mereka.

"Kalau pelaku kami belum bisa sebutkan, karena kasusnya masih tahap penyelidikan. Kami juga masih mencari keberadaan ayah korban untuk dimintai keterangan," kata Kanit Pidum Satreskrim Polres Kediri, Ipda Dandy Fitra Ramadhan, Senin (10/7/2023).

Ipda Dandy Fitra Ramadhan menuturkan, sejak dipanggilnya saksi-saksi untuk diperiksa, ayah korban justru tak dapat ditemukan.

Baca juga: TERKUAK Identitas Jasad Perempuan Terbungkus Karung di Kediri: Masih Berumur 20 Tahun

Hal ini kemudian menimbulkan kecurigaan di publik maupun pihak keluarga.

Ditanyai apakah ada dugaan ayah korban yang menjadi pelaku, Ipda Dandy Fitra Ramadhan mengaku masih belum bisa memberikan keterangan secara resmi.

Sebab menurutnya, diperlukan proses pemeriksaan lebih lanjut dahulu terhadap ayah korban. Sedangkan saat ini keberadaan ayah korban belum diketahui.

Namun, Ipda Dandy Fitra Ramadhan menyebut, pihak kepolisian memang sudah mencurigai satu orang. Namun namanya belum bisa diungkap sampai ada temuan bukti yang pasti.

"Ada satu orang yang kami curigai (terduga pelaku). Tapi kami belum dapat memastikan kalau pelakunya adalah orang terdekat. Kasus masih dalam pengembangan. Tapi dari keterangan ibu korban memang terakhir kali korban ini keluar atau kontak dengan orang terdekat," ujarnya.

Baca juga: Terungkap Jasad Terbungkus Karung di Pasuruan Dibunuh Pria Tak Terima Ditagih Utang, sempat Cekcok

Terkait pengembangan kasus, pihak kepolisian sejauh ini sudah memeriksa lima orang saksi dari pihak keluarga dan tetangga terdekat korban.

Selain itu, kekasih korban juga akan dipanggil untuk dimintai keterangan.

"Saksi yang diperiksa sudah lima orang. Setelah ini kami juga akan meminta keterangan dari kekasih korban. Semoga kasusnya segera terkuak," papar Ipda Dandy Fitra Ramadhan.

Sebelumnya, jasad dalam karung yang ditemukan di area persawahan Dusun Kunir, Desa Bulupasar, Kecamatan Pagu, Kabupaten Kediri, Jawa Timur, Sabtu (8/7/2023) dipastikan seorang perempuan berinisial DL.

"Jasad yang ditemukan tadi benar seorang perempuan," kata Kasat Reskrim Polres Kediri, AKP Rizkika Atmadha Putra saat dihubungi, Sabtu (8/7/2023).

Jasad perempuan tersebut berada di RS Bhayangkara Kota Kediri untuk dilakukan proses autopsi oleh dokter forensik.

Proses autopsi ini akan memakan waktu, karena pihak kepolisian ingin mencari informasi mengenai penyebab kematian korban.

Baca juga: Pria di Pasuruan Bawa Mayat Dibungkus Karung Pakai Sepeda Motor, Korban Sempat Pamit: Temui Kenalan

Selain itu, identifikasi juga dilakukan terlebih dahulu untuk melihat apakah ada luka atau tidak.

Sebagian jasad tersebut sudah mulai membusuk. Akan tetapi bagian kepala dan pakaian masih lengkap.

"Nanti akan kami sampaikan perkembangan lebih lanjut setelah proses autopsi dan identifikasi selesai," ungkap AKP Rizkika Atmadha Putra.

AKP Rizkika Atmadha Putra melanjutkan, berdasarkan keterangan para saksi, jasad dalam karung ini sebelumnya sempat dipindahkan oleh salah seorang saksi.

Sebab, keberadaan karung yang cukup besar tersebut menghalangi jalannya air hingga membuat aliran air irigasi mampet.

Namun saksi tak menyadari bahwa yang dipindahkan tersebut berisi jasad manusia.

Simak berita selengkapnya

4. Tagih Utang Chip Berujung Petaka, Pemuda Nganjuk Tewas Dibunuh Teman, Warga: Mungkin Jengkel Ditagih

Kasus pembunuhan di Dusun Panasan Desa Teken Glagahan Kecamatan Loceret Kabupaten Nganjuk dugaan sementara bermotif hutang piutang chip game Rp 100 ribu.

Hal ini setelah pelaku, SBR (27) mempunyai hutang chip game kepada korban, Doni Bayu (28).

Salah satu warga Dusun Panasan Desa Glagahan sekaligus tetangga pelaku dan korban, Agusmin (46) menjelaskan, sebelum terjadi pembunuhan tersebut antara korban dan pelaku sempat bersitegang.

Ini dikarenakan korban menagih hutang uang chip game pada pelaku. Namun pelaku merasa telah membayar hutang dan telah dimasukkan dalam rekening dana game milik korban.

"Mungkin pelaku merasa jengkel dan marah karena terus ditagih korban," kata Agusmin, Senin (10/7).

Kekesalan pelaku terhadap korban tersebut, dikatakan Agusmin, memuncak pada Minggu sore dengan mendatangi rumah korban yang jaraknya sekitar 50 meteran.

Pelaku langsung masuk ke rumah korban yang saat itu sedang sepi karena ayah korban, Maryanto ada di tempat Poskamling sebelah rumah sambil melihat keramaian pertunjukan badut perayaan Ulang tahun.

Kemungkinan, ungkap Agusmin, pelaku langsung masuk ke kamar korban yang sedang tertidur dan diduga sedang mabuk  miras. Korban pun langsung dieksekusi hingga meninggal dunia.

"Mungkin seperti itu kejadianya, karena memang tidak ada yang mengetahui secara jelas," ucap Agusmin.

Baca juga: Sakit Hati Pria Nganjuk Perkara Ditagih Utang Rp50 Ribu, Bunuh Temannya di Kamar, sempat Cekcok

Baca juga: Pelaku Pembunuhan di Ponorogo Jual Honda Jazz Korban Rp 20 Juta, Uangnya Dibelikan Motor RX King

Usai mengeksekusi korban, tambah Agusmin, pelaku dengan berjalan kaki langsung menyerahkan diri ke Polsek Loceret. Hingga akhirnya jajaran Kepolisian datang ke rumah korban sekitar sehabis maghrib.

Ayah korban, menurut Agusmin, baru mengetahui kalau anaknya tewas di eksekusi pelaku ketika masuk ke kamar anaknya bersama petugas Kepolisian.

"Jadi ayah korban awalnya tidak tahu kalau anaknya tewas di kamar. Baru setelah ada petugas Polisi datang kerumahnya, belaunya baru mengetahuinya," ujar Agusmin.

Sementara tetangga korban lainnya, Pahing mengatakan, antara pelaku dan korban pagi hari hingga siang hari masih terlihat bersama-sama. Mereka berdua diminta bantuan tetangganya untuk mengedarkan surat undangan hajatan.

"Keduanya itu memang teman akrab, dan terlihat masih bercanda sambil mengedarkan surat undangan ke warga," kata Pahing.

Oleh karena itu, tambah Pahing, semua warga tidak menyangka kalau pelaku tega menghabisi korban. Apalagi dilakukan di rumah korban ketika sedang tertidur di kamarnya.

"Dan jenazah korban dimakamkan di TPU dusun Panasan sekitar pukul 1.30 WIB. Dan karena korban masih lajang maka dimakamnya diberikan kembar mayang," tutur Pahing. 

Baca juga: Tak Tahan, Biduan Cantik Tagih Utang Teman Ratusan Juta di Pelaminan, Siap Jika Dilaporkan ke Polisi

 

Baca juga: Curhat Pilu Keluarga Istri Dibakar Suami Utang Demi Bayar RS, STNK Digadai, Namanya Nggak Ada Uang

Tagih Utang Berujung Apes, Ibu dan Anak Terancam Dibui

Sementara inasib apes dialami Ibu dan anak asal Tulungagung, BM (47) dan EWS (26) yang sama-sama menjadi terdakwa di Pengadilan Negeri Tulungagung.

Mereka sebelumnya berniat menagih utang kepada LS alias Lilik, warga Desa Panjerejo, Kecamatan Rejotangan. Namun karena emosi, keduanya melakukan perusakan bunga milik Lilik.

"Keduanya dilaporkan oleh pemilik rumah, karena merusak 14  bunga berbagai jenis di dalam pot," terang Kasi Pidana Umum (Pidum) Kejari Tulungagung, Rudy Kurniawan, Senin (14/11/2022).

Lilik dikenal sebagai perekrut calon tenaga kerja migran dari sebuah perusahaan di Bekasi, Jawa Barat.

Dia menawarkan pekerjaan di Polandia dengan biaya Rp 70 juta.

BM tertarik mendaftarkan anaknya, EWS untuk bekerja di negara Eropa Tengah ini.

Baca juga: Diduga Terlilit Utang Pinjol, Pasangan Suami Istri di Banyuwangi Akhiri Hidup Bersama, sempat Cekcok

BM pun resmi mendaftarkan EWS lewat Lilik pada 4 Juni 2021 lalu.

Untuk biaya pemberangkatan, BM meminjam uang dari bank sebesar Rp 50 juta. Uang itu sudah disetorkan kepada Lilik.

"Namun ternyata EWS tidak bisa diberangkatkan, dengan alasan uangnya masih kurang Rp 20 juta," sambung Rudy.

BM memilih membatalkan keberangkatan anaknya dan meminta kembali uang pendaftaran.

Pada 24 Januari 2022 Lilik mengembalikan uang sebesar Rp 20 juta.

Sisa Rp 30 juta ini akan dikembalikan dua minggu kemudian.

Baca juga: Pilih Beli Chip Ketimbang Kebutuhan Keluarga, Suami di Pasuruan Marah Dinasehati, Istri Jadi Sasaran

Namun ternyata uang itu tidak kunjung dikembalikan, sehingga BM dan EWS terus menagihnya.

Puncaknya BM dan EWS mendatangi rumah Lilik pada 19 maret 2022, pukul 06.15 WIB.

Namun mereka terbakar emosi lantaran sisa uang Rp 30 juta tidak kunjung dibayarkan.

"Saat emosi itulah mereka melakukan perusakan bersama-sama terhadap bunga di teras rumah korban," tutur Rudy.

Perusakan ini lalu dilaporkan oleh Lilik ke Polsek Rejotangan.

Baca juga: Berawal dari Utang untuk Bangun Kosan, Asrama Putri dan Musala Al Ikhsan Dieksekusi PN Malang

Simak berita selengkapnya

---

Berita Jatim dan Berita Viral lainnya

Informasi lengkap dan menarik lainnya di GoogleNews TribunJatim.com

 

 

 

Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved