Pengakuan Keluarga Tahanan Pemerkosa Anak Kandung yang Tewas Dikeroyok 8 Napi, Sosok ini Minta Uang
Kasus tahanan pencabulan anak kandung tewas dikeroyok 8 napi atau narapidana lainnya tengah menjadi sorotan. Keluarga korban pun membuat pengakuan.
Penulis: Ani Susanti | Editor: Mujib Anwar
TRIBUNJATIM.COM - Kasus tahanan pencabulan anak kandung tewas dikeroyok 8 napi atau narapidana lainnya tengah menjadi sorotan.
Keluarga korban pun membuat pengakuan setelah tewasnya pria bernama AR (50) itu.
Ada pengakuan soal pihak keluarga yang dimintai uang.
Untuk apa?
AR adalah tahanan di Polres Metro Depok.
AR ditahan karena kasus pencabulan terhadap anak kandungnya sendiri.
AR tewas dikeroyok 8 tahanan lainnya di balik jeruji besi pada Minggu (9/7/2023).
Adapun 8 tahanan yang mengeroyok AR berinisial MD, EAN, FA, AN, AN, AN, MN, dan FNA.
Mereka kini sudah ditetapkan sebagai tersangka.
Baca juga: Isi ‘Bisikan’ Guru Spiritual Ayah Inses Anak Kandung, 7 Bayi Dibunuh, Motif Sebenarnya Dikuak Polisi
Polisi menyebut, delapan tahanan tersebut naik pitam lantaran dalam kasusnya AR melakukan perbuatan tidak senonoh terhadap anak di bawah umur yang merupakan putri kandungnya sendiri.
AR pun meninggal dengan sejumlah luka lebam di bagian tubunya.
Namun keluarga membantah jika AR dikeroyok karena pelaku geram dengan perbuatannya.
Kerabat korban Jun menjelaskan AR mulai masuk ke dalam tahanan di Mapolresta Depok antara Jumat (7/7/2023) atau Sabtu (8/7/2023), dikutip TribunJatim.com dari WartaKota via TribunSolo.
Baca juga: Hamili Anak Kandung, Penjual Nasgor di Banten Buang Bayi Hasil Hubungan Terlarang karena Sumbing
Jun mengaku, sebelum AR tewas dikeroyok, keluarga dimintai uang Rp1,5 Juta oleh kepala kamar.
Lantaran tidak diberi, korban dikeroyok hingga tewas oleh para pelaku.
tahanan pencabulan anak kandung tewas dikeroyok
Polres Metro Depok
AR tewas dikeroyok
AKP Nirman Pohan
Banten
Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO)
TribunJatim.com
Tribun Jatim
| Xinau dan Unair Gelar Workshop Cloud Computing: Bekali Mahasiswa dengan Solusi Efisiensi Biaya TI |
|
|---|
| Sinergi PW GP Ansor Jatim dan Bulog Diperkuat: Program Rumah Pangan Kita Diperluas ke Pelosok Desa |
|
|---|
| Babak Baru Mbah Tarman, Diduga Tampung 5 Orang dengan Iming-Iming Bisnis Cengkeh ke PT Djarum |
|
|---|
| Mayoritas Dapur MBG di Jember Belum Bersertifikat SLHS, Dinkes Kejar Pelatihan Penjamah Makanan |
|
|---|
| Pemprov Jateng Jalin Kerja Sama dengan ChildFund Garap Berbagai Program Tentang Anak |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jatim/foto/bank/originals/Pengakuan-Keluarga-Tahanan-Pencabulan-Anak-Kandung-Tewas-Dikeroyok-8-Napi-di-Depok.jpg)