Breaking News
Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Madura

Penyebab Air Sungai di Pamekasan Berubah Warna Merah Darah, Diduga Ada Faktor Kesengajaan

Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Pamekasan, Madura, mengajak warga setempat untuk berpartisipasi menjaga lingkungan agar tetap bersih. 

Penulis: Kuswanto Ferdian | Editor: Ndaru Wijayanto
TRIBUNJATIM.COM/Kuswanto Ferdian
Limbah bekas pewarna batik yang ditemukan DLH Pamekasan di pinggir sungai Waduk Klampar, Kecamatan Proppo, Pamekasan, Selasa (11/7/2023) dalam artikel berjudul air sungai di Pamekasan berubah warna merah darah 

Laporan Wartawan TribunJatim.com, Kuswanto Ferdian 

TRIBUNJATIM.COM, PAMEKASAN - Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Pamekasan, Madura, mengajak warga setempat untuk berpartisipasi menjaga lingkungan agar tetap bersih. 

Salah satunya dengan tidak membuang limbah apapun ke alirab sungai.

Peringatan itu disampaikan Kepala DLH Pamekasan, Supriyanto setelah terjadinya pencemaran aliran air sungai di wilayah setempat yang berubah warna merah. 

Perubahan warna air itu diketahui akibat limbah zat pewarna batik yang sengaja dibuang warga ke sungai.

"Terjadinya perubahan warna air sungai itu karena tercemar zat pewarna batik di Desa Klampar," kata Supriyanto, Selasa (11/7/2023). 

Pada, Senin (10/7/2023) kemarin, warga Pamekasan digegerkan adanya fenomena perubahan air sungai menjadi merah pekat. 

Baca juga: Air Sungai di Pamekasan Berubah Warna Merah Darah, Warga Ragu Bisa Dipakai Siram Tanaman

Aliran air yang berubah itu terjadi di Kali Semajid, di sepanjang kali Jalan Brawijaya dan sejumlah aliran air lainnya, khususnya di sungai perkotaan.

Supriyanto mengaku telah berkoordinasi dengan Kepala Desa Klampar, Kecamatan Proppo agar sama-sama memberikan pemahaman kepada warga, utamanya perajin batik supaya tidak membuang limbahnya ke sungai.

"Untuk kandungan air yang tercemar itu kami masih menunggu hasil uji lab, sementara petugas gabungan menemukan kemasan pewarna batik yang diduga sengaja dibakar di tepi waduk Klampar, bahkan ada sebagian kemasan yang dibuang ke sungai," bebernya.

Baca juga: DLH Turun Tangan Uji Kandungan Air Sungai di Pamekasan Berubah Warna Merah, Tercemar Pewarna Kain?

 

Baca juga: Aksi Brantas Pantau Kualitas Air, Sebut Sumber Ngasinan Kediri Tercemar Fosfat dan Mikroplastik

Supriyanto juga berharap agar warga yang ada di sekitar sungai tidak menggunakan air hingga hasil uji laboratorium keluar, seperti untuk kepentingan rumah tangga.

Ia khawatir air tersebut mengandung zat yang membahayakan bagi pengguna.

"Saya imbau masyarakat hentikan dulu sementara menggunakan air yang tercampur dengan bahan pewarna batik itu, khawatir terjadi hal-hal yang tidak diinginkan," pesannya.

Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved