Berita Viral
Ortu Nekat Segel Sekolah karena Anak Tak Lolos PPDB Zonasi, Kepala Sekolah Serba Salah: Daya Tampung
Penerimaan Peserta Didik Baru atau PPDB 2023 diwarnai sejumlah peristiwa akibat orangtua yang tak terima anaknya tak lolos masuk sekolah negeri.
Penulis: Ani Susanti | Editor: Mujib Anwar
TRIBUNJATIM.COM - Penerimaan Peserta Didik Baru atau PPDB 2023 diwarnai sejumlah peristiwa akibat orangtua yang tak terima anaknya tak lolos masuk sekolah negeri.
Seperti yang terjadi di Sumatera Barat (Sumbar).
Di mana sebuah sekolah disegel para orangtua karena anaknya tak lolos PPDB.
Kepala sekolah pun angkat bicara soal masalah ini.
Diketahui, sekolah yang disegel itu adalah SMAN 3 Bukittinggi.
Penyegelan itu terjadi pada Kamis (13/7/2023) pagi.
Aksi penyegelan oleh warga tersebut viral di media sosial.
Penyegelan tersebut diduga akibat puluhan calon siswa gagal diterima di sekolah tersebut saat PPDB 2023.
Baca juga: Kebohongan Orangtua Kaya Ngaku Miskin Demi Anak Daftar PPDB Afirmasi, Ada Pejabat, Rumahnya Tingkat
Diketahui, SMAN 3 Kota Bukittinggi berada di dekat Terminal Aur Kuning.
Lokasi persisnya di Jalan M. Yamin, Tarok Dipo, Kecamatan Guguk Panjang, Kota Bukittinggi.
Berdasarkan informasi yang diperoleh TribunPadang.com, penyegelan SMAN 3 Kota Bukittinggi itu diduga dilakukan oleh masyarakat yang keluarga tak diterima saat PPDB 2023.
Aktivitas belajar mengajar pun terganggu, akibat adanya aksi penyegelan di SMAN 3 Kota Bukittinggi tersebut. Sebab, para siswa maupun guru tak bisa masuk ke dalam sekolah tadi pagi, seperti dikutip TribunJatim.com dari TribunPadang.
Baca juga: Anak Tak Diterima PPDB Zonasi, Orang Tua Nekat Ukur Jarak dari Rumah ke Sekolah Pakai Meteran: Kacau
Kepala SMAN 3 Kota Bukittinggi, Sefriadi mengatakan, penyegelan sekolah itu diduga akibat puluhan calon siswa tak lolos saat PPDB 2023.
Merujuk ke data yang dimilikinya, Sefriadi menerangkan, bahwa ada 89 calon siswa yang telah diverifikasi pihak sekolah, tapi tak lolos PPDB 2023, karena keterbatasan daya tampung.
"Permasalahan tadi pagi itu, akibat keterbatasan daya tampung sekolah, pendaftar kita cukup banyak. Namun, kita tak bisa berbuat banyak, sebab instruksi mengenai daya tampung dari pihak provinsi," kata Sefriadi saat ditemui TribunPadang.com di sekolah.
Sefriadi menerangkan, 89 calon siswa itu telah melalui tahap verifikasi di SMAN 3 Bukittinggi.
Mereka semua, merupakan calon siswa yang memang berada di zonasi sekolah tersebut.
"Siswa yang tidak diterima ini, masih masuk zonasi SMAN 3 Bukittinggi. Tapi karena permasalahan daya tampung, kita hanya bisa menerima 294 siswa, seleksi akhir dilakukan oleh pihak provinsi," terang Sefriadi.
Lebih lanjut, kata Sefriadi, pihaknya akan koordinasi dengan Cabang Dinas Pendidikan Wilayah I yang berada di Kota Bukittinggi. Terkait solusi menyangkut permasalahan di SMAN 3 Bukittinggi itu.
"Kita hari ini akan ke Cabdin, minta solusi sekaligus koordinasi tentang hal ini. Supaya tidak ada yang merasa dirugikan, khususnya masyarakat," pungkas Sefriadi.
Sementara itu, salah seorang warga yang berada di depan SMAN 3 Bukittinggi, Zul Hendri menyampaikan, bahwa dirinya melihat rombongan para siswa yang tak bisa masuk ke dalam sekolah tadi pagi.
"Kejadian berlangsung sekira pagi tadi, pukul 07.30 lah kira-kira. Tapi tak berselang lama, sekolah akhirnya saya lihat terbuka lagi," terang Zul yang juga berdagang di sekitar sekolah.
"Tidak ada aksi kericuhan, hanya sekolah sempat disegel dengan cara digembok saja. Tapi, kini sudah terbuka lagi tampaknya," pungkas Zul.
Baca juga: Bingung Anaknya Tak Lolos PPDB Zonasi, Ayah Bawa Meteran Ukur Jarak Rumah ke Sekolah: Biar Puas
Sementara itu di Tangerang, viral aksi orangtua bernama Ayip Amir.
Ayip Amir nekat mengukur jarak ke sekolah demi memastikan zonasi untuk PPDB.
Ayip Amir melakukan aksi tersebut lantaran kecewa karena PPDB zonasi, putranya tak diterima di sekolah tujuan.
Diketahui, putranya itu mendaftar ke SMAN 5 Kota Tangerang.
Ayip heran karena tak menemukan siswa yang diterima dengan jarak kurang 100 meter.
Baca juga: Akhir Nasib 8 Siswa Diduga Palsukan Piagam di PPDB SMP, Sekolah Bantah: Kok Diragukan, Kirim Surat
Kini, video orangtua siswa mengukur jarak ke sekolah itu, viral seperti yang dibagikan akun Instagram @undercover.id.
Dalam keterangan disebutkan Ayip mengukur jarak terdekat dari pemukiman warga ke SMAN 5 Kota Tangerang secara manual menggunakan meteran.
Ayip sendiri didampingi putranya untuk mencari peserta yang dipastikan diterima di SMAN 5 Kota Tangerang yang hanya berjarak kurang dari 100 meter.
Namun, ia heran karena tak menemukan siswa yang bermukim sekolah di SMAN 5 Kota Tangerang tersebut.
“Kami sengaja membawa meteran, biar puas sekalian kita cari itu nama siswa yang tertera dari 59 meter hingga 100 meter dan hasilnya nihil tidak ada satupun nama siswa didekat dekat sekolah itu,” ujar Ayip Amir, dikutip Kamis (13/7/2023).
Dalam video yang beredar, Ayip terlihat membawa meteran mengukur jarak dari sekolah ke salah satu rumah siswa.
Ayip mengatakan heran karena tak ada siswa yang terdekat tertera yang mendaftar ke SMAN 5 Kota Tangerang tersebut.
Ia juga mengaku telah menelusuri beberapa siswa yang diterima dengan jarak terdekat.
Namun, ia tak menemukan hasil karena jaraknya yang justru lebih jauh.
“Gak ketemu siswanya di depan tadi, gak ada yang daftar di SMA, makannya bingung ini, kacau,” ujarnya.
“Posisi siswa yang didepan kita cek nama Sab*** tidak ada, adanya kata ketua RW kemungkinan ada di belakang, tapi kan itu lebih jauh lagi jaraknya dari SMA,”
“Makannya itu posisinya SMA 5 ngukur jaraknya gimana zonasinya,” ujar Ayip Amir heran.
Baca juga: Banyak Siswa di Blitar Tidak Dapat Sekolah Negeri, Dewan Minta Dindik Jatim Evaluasi Sistem PPDB SMA
Kini, video aksi orangtua siswa mengukur jarak ke sekolah itu menyita perhatian warganet.
Tak sedikit warganet yang memberikan komentar beragam soal PPDB jalur zonasi yang dinilai kontroversi.
Sejumlah warganet pun curiga banyaknya kecuringan dalam sistem zonasi tersebut.
Ada juga warganet yang menyarankan agar pemerintah kembali memberlakukan sistem nilai.
Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com
Penerimaan Peserta Didik Baru
PPDB 2023
sekolah disegel para orangtua karena anaknya tak l
SMAN 3 Bukittinggi
viral di media sosial
Sefriadi
Ayip Amir
PPDB zonasi
Tangerang
TribunJatim.com
Tribun Jatim
Mirna Terjerat Pinjol Demi DP Mobil Imbas Gengsi, Cicilan dari Rp3 Juta Jadi Rp60 Juta dalam 4 Bulan |
![]() |
---|
Ibu Tiri Tak Diundang ke Pernikahan Anak yang Sudah Dirawatnya 23 Tahun, Alasannya Bikin Suami Heran |
![]() |
---|
Jamaludin Berenang ke Singapura Demi Kerja Serabutan, Gaji di Indonesia Tak Cukup |
![]() |
---|
Sosok Anggota DPRD yang Minta Maaf Setelah Ucapkan 'Rampok Uang Negara dan Habiskan', Kini Dipanggil |
![]() |
---|
Kekayaan Hasan Nasbi Mantan Kepala PCO yang Kini Ditunjuk Jadi Komisaris Pertamina |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.