Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Ibu Syok Anaknya Masih SMP Sudah Keluarkan ASI seperti Hamil, Ternyata Berawal dari Beli Jajan

Ibu syok anaknya masih SMP sudah keluarkan ASI seperti hamil, ternyata berawal dari beli jajan.

Penulis: Alga | Editor: Mujib Anwar
Kolase TribunJateng
Ilustrasi siswi SMP sudah keluarkan ASI bikin ibu curiga 

TRIBUNJATIM.COM - Anak gadisnya yang masih duduk di bangku SMP sudah keluarkan ASI, seorang ibu di Purbalingga, Jawa Tengah, syok.

Rupanya hal itu berawal dari ketika sang gadis SMP membeli jajanan di daerah sekitar rumahnya.

Sang ibu syok saat mengetahui anaknya yang baru SMP tapi sudah keluarkan ASI.

Ia pun berinisiatif membeli test pack dan hasilnya putrinya positif hamil.

Baca juga: Sosok Guru SMA yang Minta Disodomi Siswa, Terpancing dari Posisi Tidur, Ternyata Berencana Nikah

Sang ibu pun lemas dan syok setelah mengetahui putrinya hamil karena perlakuan bejat orang tak bertanggung jawab.

Mirisnya, pelaku yang menghamili anaknya tersebut berjumlah empat orang yang sudah berumur alias kakek-kakek.

Sontak kejadian ini pun menggemparkan warga Desa Blater, Kecamatan Kalimanah, Kabupaten Purbalingga.

Keempat pelaku yang merupakan kakek-kakek pun ditangkap karena melakukan tindakan kejahatan seksual terhadap seorang gadis berusia 14 tahun hingga sudah hamil enam bulan.

Para tersangka terdiri JH (62), AS (51), TH (58), dan SR (51), telah melakukan tindakan yang keji tersebut dengan jumlah yang mencengangkan.

JH telah menyetubuhi korban sebanyak lima kali, sementara AS melakukannya dua kali.

Sedangkan TH tiga kali dan SR lima kali, seperti dilansir dari Tribun Jateng.

Modus para tersangka adalah dengan memanfaatkan iming-iming uang sebesar Rp15 ribu hingga Rp20 ribu.

Korban yang merupakan tetangga para pelaku terjebak dalam rayuan mereka.

Kejadian tersebut terjadi antara bulan Januari hingga Mei 2023, saat korban sedang membeli jajanan sekitar pukul 13.00 WIB, di dekat rumah terakhirnya.

Menurut Wakapolres Purbalingga, Kompol Donni Krestanto, korban dan pelaku memiliki hubungan tetangga.

Saat itu korban dipanggil oleh pelaku AS dan diajak masuk ke rumahnya.

Pelaku beralasan korban akan diberikan uang untuk membeli jajanan.

Tanpa curiga, korban mengikuti pelaku dan masuk ke dalam rumahnya.

Sampai di dalam kamar, pelaku AS mengajak korban untuk melakukan hubungan intim seolah-olah mereka adalah suami istri.

Setelah selesai, korban diberi uang sebesar Rp20 ribu sebagai imbalan atas perbuatan bejat yang dilakukannya.

Sayangnya, karena korban dianggap 'mudah diajak berhubungan badan', pelaku AS kemudian mengajak tiga temannya untuk ikut melampiaskan nafsu bejat mereka terhadap korban.

Modus yang mereka gunakan sama, yaitu mengiming-imingi korban dengan memberikan uang jajan sebesar Rp15 ribu hingga Rp20 ribu.

Baca juga: Siasat Busuk Pria di Sikka Nodai Gadis Lugu, Berkedok Menolong tapi Ancam Sebar Foto Panas

Peristiwa ini baru terungkap setelah korban akhirnya menceritakan kejadian tersebut kepada orang tuanya.

Orang tua merasa curiga karena ada kejanggalan dari korban yang terlihat seperti hamil dengan air ASI-nya sudah keluar.

Atas kecurigaan tersebut, ia kemudian menanyakan siapa yang menghamili.

Namun mulanya korban yang merupakan siswi SMP ASI sudah keluar, tidak mau bercerita.

Hingga akhirnya sang ibu berinisiatif membeli test pack dan hasilnya positif.

Kejahatan seksual yang dilakukan oleh para kakek-kakek ini telah mencoreng nama baik Desa Blater dan mengguncangkan warga Purbalingga.

Penyelidikan terus dilakukan oleh pihak berwenang untuk memastikan bahwa keadilan akan ditegakkan bagi korban dan pelaku yang telah melakukan perbuatan yang sangat keji ini.

Atas perbuatan mereka, para pelaku akan dikenakan Pasal 81 ayat (2) UU RI Nomor 17 Tahun 2016 tentang perubahan kedua atas UU RI Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perindungan Anak jo Pasal 64 KUHPidana.

Ancaman hukuman minimal lima tahun penjara maksimal 15 tahun penjara.

Ditambah denda maksimal Rp5 miliar.

ILUSTRASI Berita siswa SD dibully kakak kelas hingga meninggal dunia.
Ilustrasi siswa SMP dicabuli empat kakek-kakek (Shutterstock)

Sementara itu seorang pria mau nodai anak usia tujuh tahun gelagapan saat digerebek warga dan TNI.

Sudah lucuti baju dan cuma pakai celana dalam, pria tersebut tampak panik saat aksi bejatnya dipergoki.

Ternyata ketahuan jika pelaku sudah sering melakukan pelecehan seksual ke korban.

Lantas seperti apa kejadian selengkapnya?

Dalam video yang beredar luas di media sosial, terekam detik-detik warga bersama anggota Bhabinsa TNI menangkap pria.

Pria tersebut rupanya hendak lakukan rudapaksa pada bocah usia tujuh tahun.

Tampak petugas Bhabinsa berseragam TNI bersama beberapa pria masuk ke dalam sebuah rumah.

Rumah tersebut tampak dalam kondisi kosong dan pintu tertutup.

Warga lalu mendobrak pintu dan didapati pelaku hendak melakukan aksinya merudapaksa seorang anak perempuan.

Pelaku sudah melucuti bajunya dan cuma pakai celana dalam.

Anggota TNI pun langsung menarik dan melumpuhkan pelaku.

"Mau ngapain kamu!" teriak petugas.

"Enggak ngapa-ngapain," ucap pelaku gelagapan.

Sedangkan seorang ibu-ibu langsung menarik korban keluar.

Seorang pria digerebek warga & TNI saat mau nodai anak usia tujuh tahun
Seorang pria digerebek warga & TNI saat mau nodai anak usia tujuh tahun (Instagram)

Melansir Tribun Jateng, penggerebekan ini terjadi di sebuah rumah kosong di Kecamatan Harjamukti, Kota Cirebon, Jawa Barat.

Pelaku berusia 40 tahun dan korbannya yang jauh di bawah umur masih tujuh tahun.

Dilansir dari Kompas.com, tindakan asusila yang dilakukan pelaku bukanlah yang pertama kali.

Namun sudah sebanyak tujuh kali kepada korban.

Salah satu saksi, Nurhayati, mengatakan jika pelaku kerap keluar masuk membawa wanita yang bukan keluarga.

Warga yang resah pun sudah pernah menegur pelaku, tapi tak pernah digubris.

Hingga akhirnya warga menggerebek pelaku.

Namun ternyata, pelaku malah melakukan pelecehan kepada anak kecil.

Baca juga: Siasat Bejat Pria di Jember Tega Nodai Anak Tiri, Awalnya Minta Pijat Lalu Dipaksa Berbaring

"Apa tuh didobrak, pas didobrak, posisinya pelaku sudah hanya pakai daleman. Di dalem itu ada anak kecil."

"Ya Allah, marah, pelecehan anak kecil ya," kata Nurhayati saat ditemui Kompas.com di lokasi Rabu (13/7/2023).

Pelaku lalu dibawa ke Polsek Selatan Timur untuk diperiksa.

"Kami langsung mendatangi lokasi lalu interogasi pelaku," ucap Kapolsek Selatan Timur, AKP Fiekry Adi Pernama, dikutip dari Kompas.com.

"Berdasarkan pengakuan, aksi jahatnya ini sudah dilakukan tujuh kali kepada korban, yakni anak yang sama," imbuhnya.

Korban sendiri berasal dari keluarga kekurangan.

Orang tuanya juga dalam kondisi sedikit mengalami gangguan mental.

Kasus ini pun sudah dilimpahkan ke petugas Unit PPA Polres Cirebon Kota.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved