Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Pemilu 2024

Andre Taulany Siap Jadi Cawapres 2024, Politisi Partai NasDem Langsung Bereaksi: Siap Beri Harapan

Meriahkan pesta pemilihan presiden 2024, Andre Taulany berkelakar ingin maju jadi cawapres.

Editor: Januar
Istimewa
Andre Taulany siap jadi cawapres di Pilpres di 2024 

TRIBUNJATIM.COM- Jelang Pilpres 2024 ada sejumlah pihak yang menyatakan ingin berkontribusi dalam pesta demokrasi tersebut.

Tidak hanya para politisi, melainkan juga para selebriti.

Satu di antaranya adalah Andre Taulany.

Dilansir dari TribunTrends, meriahkan pesta pemilihan presiden 2024, Andre Taulany berkelakar ingin maju jadi cawapres.

Ia mengaku siap menjadi cawapres yang menghibur rakyatnya.

Hal itu diungkapkan komedian dan presenter kondang melalui Instagram pribadinya.

Komedian dan presenter Andre Taulany melontarkan kelakar soal dirinya yang mengaku siap maju sebagai Cawapres pada tahun 2024.

Andre Taulany mengaku siap menjadi cawapres pada pilpres 2024 dan akan bekerja dengan sebaik-baiknya.

Baca juga: Sosok Cawapres Cocok Dampingi Ganjar Pranowo di Pilpres 2024, Punya Pemikiran Sama, ini 10 Kandidat


“Siap Jadi CAWAPRES 2024,” tulis Andre Taulany di Instagram-nya, dikutip Selasa (11/7/2023).

Melanjutkan gurauannya, Andre Taulany berjanji akan menjadi wakil presiden yang bisa menghibur rakyat dengan canda dan tawa.

Kata Andre Taulany, hal ini penting agar rakyat tidak mudah stres dan sakit lantaran kurang mendapat hiburan di tengah tekanan hidup yang tinggi.

“Membangun Indonesia Penuh Dengan Canda Tawa dan Menghibur, Tetap Serius dalam bekerja melayani Rakyat agar tidak stress dan sehat… INDONESIA SEHAT, INDONESIA TERSENYUM, INDONESIA MAJU,” tutur Andre Taulany menyebut visi misinya.


Terakhir, Andre Taulany mengingatkan orang-orang agar mengingat inisial namanya dengan baik, jangan sampai tertukar dengan artis lain yang memiliki inisial sama.

“Bersama AT (ANDRE TAULANY) Bukan ALDI TAHER!!!!!!!” tutup Andre Taulany.

Sontak, guyonan Andre Taulany ini mendapat respons beragam, sebagian ada yang terhibur, ada yang menganggap serius, dan ada pula yang mendukung.

Salah satu yang mendukung adalah pengusaha sekaligus politisi Partai NasDem Ahmad Sahroni.

Ahmad Sahroni yang kini menjabat Wakil Ketua Komisi III DPR RI ini meladeni gurauan Andre Taulany dengan menyatakan siap menjadi capresnya.

“ahhahahahahahahahhahaha @andreastaulany gw siapp jd Presiden nya Kl gitu gmn om? siapp memberikan harapan harapan untuk tetep tersenyum,” tulis Ahmad Sahroni di kolom komentar.

Mendapat dukungan dari Ahmad Sahroni, Andre Taulany pun menimpali kembali.

Kata Andre, ia dan Ahmad Sahroni sebaiknya segera mengambil tindakan konkret.


“@ahmadsahroni88 nah kan!! Ini yg gue tunggu2 my broooo .. yokkk kita sikat dah,” balas Andre Taulany disertai emoji tawa dan lengan berotot.

Banyak yang beranggapan kelakar Andre Taulany ini untuk merespons tingkah kocak Aldi Taher yang sempat menyatakan siap maju sebagai capres pada 2024 mendatang.

Tak ketinggalan, Aldi Taher yang disebut Andre Taulany dalam postingannya turut berkomentar.

“Pak wapresku @andreastaulany,” tulis Aldi Taher di kolom komentar disertai emoji hati.
Dalam unggahan tersebut, Andre Taulany turut memajang beberapa foto dirinya dengan berbagai pose dan busana.

Mulai dari busana adat daerah, jas, sampai kostum seragam.

Tak hanya itu, Andre Taulany juga mengikuti pola tingkah Aldi Taher dengan menandai banyak akun pesohor di Indonesia dalam unggahannya tersebut.

Beberapa nama penggede yang ditandai Andre Taulany adalah Presiden Joko Widodo, Kapolri Listyo Sigit, Bacapres Prabowo Subianto, Ganjar Pranowo, Anies Baswedan, sampai Menparekraf Sandiaga Uno.

Sementara itu, hingga kini tiga nama terkuat menjadi calon presiden yang maju di Pemilu 2024 adalah Prabowo Subianto, Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan.

Namun, untuk Cawapres hingga kini koalisi parpol belum ada yang mengumumkan.

Lantas, mengapa bakal Cawapres tidak segera ditentukan dan diumumkan?

Pengamat pun mengatakan beberapa faktor penyebabnya.

Dilansir dari Kompas.com, Sabtu (15/7/2023), diketahui dua koalisi partai politik (parpol) yang sejauh ini sudah terbentuk menjelang Pilpres 2024 masih belum menentukan bakal calon wakil presiden (Cawapres) untuk mendampingi bakal calon presiden (capres) masing-masing.

Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR) yang dibentuk Partai Gerindra dan PKB belum memastikan bakal Cawapres pendamping Prabowo Subianto.

Begitu juga dengan Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KKP) yang diisi Partai NasDem, Partai Demokrat, dan PKS.

Koalisi ini belum mengumumkan bakal Cawapres setelah sepakat mengusung Anies Baswedan sebagai bakal capres.

Sementara satu poros lainnya, PDIP baru mengungkap sejumlah kandidat yang dipertimbangkan menjadi bakal Cawapres pendamping Ganjar Pranowo, di antaranya Erick Thohir, Sandiaga Uno, dan Agus Harimurti Yudhoyono.

Terbaru, Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto memberikan sinyal bakal Cawapres pendamping Ganjar Pranowo akan diumumkan pada September 2023.

"Tetapi apakah Ibu Megawati Soekarnoputri bersama dengan para ketua umum yang mengusung Pak Ganjar akan mengumumkan pada bulan itu, ya kita konsultasikan bersama-sama termasuk dengan Presiden Jokowi," kata Hasto, seperti diberitakan Kompas.com, Selasa (12/7/2023).

Sementara itu, Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) Partai Nasdem Dedy Ramanta mengaku belum mengetahui bakal Cawapres yang akan diputuskan untuk mendampingi Anies Baswedan.

"Namanya final di kepala Pak Anies, kita saja belum tahu. Kalau itu (belum memberi tahu calonnya) Pak Anies punya pertimbangan waktu kayaknya," ujar Dedy, dilansir dari Kompas.com (16/6/2023).

Di sisi lain, pengamat politik dari Universitas Indonesia (UI) Cecep Hidayat mengatakan, ada beberapa hal yang menyebabkan bakal Cawapres belum diumumkan.


"Yang pertama, konsolasi politik Indonesia masih dinamis menjelang Pilpres dan Pemilu 2024," ujarnya kepada Kompas.com, Jumat (14/7/2023).

Menurut Cecep, kondisi dinamis ini terlihat dari kerja sama antarparpol yang belum terbentuk secara pasti.

Misalnya, Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya seharusnya mudah menentukan Cawapres dan capres kalau hubungan politiknya jelas.

Namun, tidak semudah itu.

"(Pertimbangan menentukan Cawapres) bagaimana mereka kemungkinan menangnya besar, begitu," ujar Cecep.

Kemudian Koalisi Perubahan untuk Persatuan sudah sepakat mengusung Anies Baswedan sebagai bakal capres.

Namun, ketiga parpol tersebut masih harus menghitung elektabilitas kandidat yang akan diajukan sebagai bakal Cawapres.

"Semua bisa terjadi sampai batas terakhir pendaftaran capres-Cawapres di KPU November 2023. Sekarang masih ada tiga bulan lagi," tambah Cecep.

Selain itu, menurut Cecep, parpol juga masih menghitung elektabilitas tiap bakal capres dan Cawapres.

Mereka akan melakukan simulasi peluang menang dari sosok-sosok yang akan diajukan.

Baca juga: Jawaban Erick Thohir saat Namanya Disodorkan PAN Jadi Cawapres di Pilpres 2024: Saya Loyal

Parpol akan melakukan survei internal dan membandingkan peluang kemenangan capres-cawapresnya dengan capres-Cawapres lain.

Perlu juga pertimbangan peluang suara di pemilu jika diadakan satu dan dua putaran.

"Mereka tentu akan senang kalau ada parpol yang mengumumkan Cawapres duluan. Riset politik lebih mudah," ujar Cecep.

Di sisi lain, Cecep menyebut pengumuman bakal capres lebih cepat karena tren survei politik di Indonesia telah mengerucut ke tiga nama terkuat untuk dipilih rakyat, yakni Ganjar Pranowo, Prabowo Subianto, dan Anies Baswedan.

"Kalau nomor empat dan seterusnya itu lebih kecil. Butuh kerja keras (untuk meningkatkan elektabilitas). Jadi ya udah yang top three aja," ujarnya.

Nama-nama tersebut menurutnya, juga merupakan bagian dari parpol yang mendapat suara terbesar di DPR RI.

Ini membuat parpol tersebut bisa mengajukan nama capres.

Contohnya, Ganjar Pranowo dari PDIP sebagai partai pemilik kursi terbanyak (128), Prabowo Subianto dari Partai Gerindra (78), dan Anies Baswedan dari Partai Nasdem (59).

Cecep menduga, pasangan bakal capres-Cawapres akan diumumkan sekitar akhir Agustus atau menjelang penutupan pendaftaran capres-Cawapres oleh KPU.

"Parpol yang memilih pengumuman di awal waktu untuk mengonsolidasikan partai pengusungnya. Kalau lebih awal, mereka bisa lebih lama mensosialisasikan capres-Cawapres," jelasnya.

Sebagai informasi, KPU sudah menetapkan pencalonan capres-Cawapres pada 19 Oktober-25 November 2023.

Sementara masa kampanye berlangsung 28 November 2023-10 Februari 2024. Artinya, hanya ada sekitar 70 hari masa kampanye.

Sebaliknya, parpol mengumumkan pasangan capres dan Cawapres yang diusung pada akhir masa pendaftaran untuk melihat peluang dari lawannya.

Cecep menambahkan, parpol kemungkinan juga menunggu waktu-waktu tertentu yang dianggap keramat untuk mengumumkan capres dan Cawapres yang diusung.

Contohnya, 17 Agustus sesuai HUT Kemerdekaan RI.

"Menunggu momen yang tepat. Tapi, bisa berubah juga. Dinamikanya tinggi," ujarnya.

 

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com

 

 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved