Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Jatim

5 SDN di Ponorogo Tak Dapat Siswa, Bupati Ambil Sikap Tegas: Hari Ini Kondisinya Berbeda

Sejumlah sekolah dasar di Ponorogo sepi peminat pada PPDB 2023/2024. Bahkan, ada 5 Sekolah Dasar Negeri (SDN) di Ponorogo tidak mendapatkan siswa

Editor: Januar
Pramita Kusumaningrum/Tribunjatim.com
Bupati Ponorogo, Sugiri Sancoko ambil langkah tegas soal sekolah yang sepi peminat saat PPDB 2023/2024 

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network Pramita Kusumaningrum

TRIBUNJATIM.COM, PONOROGO - Sejumlah sekolah dasar di Ponorogo sepi peminat pada PPDB 2023/2024.

Bahkan, ada 5 Sekolah Dasar Negeri (SDN) di Ponorogo tidak mendapatkan siswa pada Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) 2023/2024.

Ke 5 SDN yang tidak mendapatkan siswa itu adalah SDN Jalen, SDN 2 Munggu, SDN 3 Babadan, SDN 1 Duri dan SDN 3 Tegalombo.

Terkait hal itu, Bupati Ponorogo, Sugiri Sancoko mengambil sikap tegas.

Bupati Ponorogo, Sugiri Sancoko angkat bicara perihal SDN yang tidak mendapatkan siswa. Dia mengaku mungkin jumlah kelahiran tidak sebanyak sebelumnya.

“Barangkali jumlah kelahiran agak turun,” ujarnya, Selasa (18/7/2023).

Baca juga: Banyak Orang Tua Sambat saat PPDB, DPRD Jatim Minta Sistem Zonasi Dievaluasi

Dia menjelaskan bahwa dahulu pemerintah memang gencar mendirikan sekolah agar warga mau menuntut ilmu. Tak ayal setiap desa atau kelurahan ada 3 sampai 5 sekolah.

“Hari ini kondisinya berbeda. Saya imbau untuk perangkat desa, ASN (Aparatur Sipil Negara) dan semuanya untuk menyekolahkan anaknya di SD negeri,” katanya.

Dia mengklaim bahwa SD Negeri saat ini telah bagus.

Pun ada program mengaji dan Tafidz Al Quran. Dia juga telah membuat Peraturan Bupati (Perbup) perihal setelah lulus bisa hapal Juz Amma.

“Tapi kalau masalah program kita mampu bersaing. Tetapi kalau kelahiran menurun ya perlu regrouping. Tidak ada cara lain,” beber Kang Giri—sapaan akrab—Sugiri Sancoko.

Dia menyerbukan bahwa kepala sekolah maupun guru menerapkan parenting. Dimana melibatkan guru, murid dan orang tua atau wali murid.

“Harus berpadu supaya murid keren. Gadget dibatasi. Harus bersama-sama berkolaborasi. Anak sekarang perlu ditemani seperti sahabat,” pungkas Kang Giri.

Sebelumnya, Krisis pendaftar baru di sekolah-sekolah di Ponorogo selama masa Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) 2023 ini, memang memprihatinkan. Ada sebuah SDN yang hanya mendapatkan seorang pendaftar baru, bahkan ada juga sekolah yang tidak mendapatkan siswa baru sama sekali.

Kondisi ini menjadi perhatian Dinas Pendidikan (Dindik) Ponorogo, mengingat keberadaan murid juga berpengaruh pada pengelolaan sekolah-sekolah di Bumi Reog itu.

“Hasil PPDB 2023 khususnya SD, ada 5 sekolah yang tidak mendapatkan murid. Ada juga 5 SDN yang hanya mendapatkan 1 siswa,” ujar Kepala Dinas Pendidikan (Dindik) Ponorogo, Nurhadi Hanuri, Senin (17/7/2023).

Sebelumnya, sejumlah SDN di Ponorogo kesulitan mendapatkan murid pada PPDB 2023/2024.

Jika SD Negeri Setono Ponorogo hanya mendapatkan 1 siswa pada Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) 2023. Nasib lebih miris dialami SDN Jalen Ponorogo.

Sekolah yang berada di Desa Jalen, Kecamatan Balong, Kabupaten Ponorogo tidak menerima siswa sama sekali. Padahal seperangkat iming-iming fasilitas disediakan oleh guru.

Pantauan di lokasi, ruang kelas 1 tampak kosong melompong, Senin (17/7/2023). Guru-guru SDN Jalen pun menata kursi dan meja yang bakal kosong dalam setahun ini lantaran tidak ada siswa.

“Banyak yang kami (guru) lakukan. Kami sudah ke rumah calon wali murid. Memberikan seragam gratis, tabungan sebesar Rp 100 ribu untuk beli LKS, buku pendamping,” ujar Kepala SDN Jalen, Dedy Ady Nugroho, Senin siang.

Juga, kata dia, siap memberikan bantuan transportasi sebesar Rp 150 ribu ke anak tiap bulan yang untuk sekolah disini. Uang transportasi dan tabungan itu diambil dari uang pribadi guru-guru SDN Jalen. 

“Tetapi ya tetap tidak mempan. Tidak ada yang mau untuk sekolah disini (SDN Jalen),” kata mantan Guru Olahraga SDN 1 Mangkujayan ini.

Menurutnya, bahwa PPDB 2023/2024 awalnya ada yang datang untuk mendaftar. Saat itu ada 2 orang mendaftar.

“kelanjutannya tanya, kalau ada temannya misalnya 5, mereka baru mau masuk. Kalau cuma 2 mereka tidak mau. Dengan berat hati saya suruh mencari sekolah lain,” tegasnya.

Kondisi 2023 ini, kata dia, tidak jauh berbeda saat PPDB 2022 lalu. Saat itu, SDN Jalen hanya mendapatkan 1 siswa.


“Banyak faktor, di salah satu kelurahan ada MI, semakin lama semakin menurun. Siswa masuk kesini 5 tahun terakhir turun,” urainya.

Dia menegaskan kondisi saat ini di SDN Jalen total 24 siswa. Rinciannya kelas 1 kosong, kelas 2 ada 1 siswa, kelas 3 ada 3 kelas, kelas 4 ada 5 siswa, kelas 5 ada 5 siswa dan kelas 6 ada 10 siswa.

Untuk tenaga pendidika, Guru kelas ada 4, guru mata pelajaran agama ada 1 guru dan guru pendidikan jasmani (penjas) ada 1 guru. Total ada 6 guru,

“Keinginan dari sekolah, dengan fasilitas seperti ini, guru bersertifikasi tentunya kami tidak ingin sekolah ini ditutup karena satu-satunya sekolah yang ada di Jalen,” pungkasnya.

Hanya Dapat 1 Siswa Baru

Nasib miris juga dialami SD Negeri di Ponorogo lainnya. Seperti pada SDN Setono di Kelurahan Setono, Kecamatan Jenangan, Kabupaten Ponorogo, Jawa timur.

Pasalnya tahun ajaran ini SDN Setono hanya mendapatkan 1 siswa dalam Penerimaan Peserta Didik Baru atau PPDB 2023.

Pantauan wartawan TribunJatim.com, satu siswa yang masuk pada PPDB 2023 di SDN Setono itu adalah Ira, Senin (17/7/2023).

Siswa tersebut datang diantar oleh kakeknya.

Dengan mengenakan baju lungsuran dan menggendong tas, bocah yang rambutnya dipasangi jepit itu melangkah masuk ke ruang kelasnya. Ira disambut guru.

Walaupun sendiri, Ira terlihat tetap bersemangat. Dia mengeluarkan alat tulis seperti buku dan pensil. Kemudian memperhatikan gurunya yang mengajar.

“Sekolah sendiri, tidak ada teman. Temannya di belakang (siswa kelas 2). Suka sekolah,” ujar Ira kepada awak media, Senin pagi.

Kakek Ira, Maji mengantarkan cucunya untuk sekolah.

Dia mengaku tidak mengetahui jika cucunya sendiri yang mendaftar.

“Ya cuma cucu saja. Ke depan lihat nanti ke depannya bagaimana. Kesepakatan saja antara sekolah sama saya,” kata Maji.

Kepala SDN Setono, Prayitno mengatakan, pada PPDB 2023/2024, sekolahnya baru mendapatkan 1 siswa.

Siswa tersebut merupakan hasil PPDB online jalur zonasi.

“Biasanya setelah masuk, ada tambahan. Kami tetap buka offline. Apa nanti ada tambahan atau tidak kurang tahu,” bebernya.


Menurutnya, jumlah siswanya menurun. Pada PPDB 2022/2023 lalu, SDN Setono mendapatkan 5 anak. Saat ini dia tetap membuka PPDB walaupun secara online.

“Sementara masih saya buka. Posisi jumlah siswa jauh dari yang diharapkan. Guru ya tetap mengajar karena ada siswa,” pungkas Prayitno.

 

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com

Sumber: Tribun Jatim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved