Pemilu 2024
Khofifah Indar Parawansa Diisukan Tolak Jadi Cawapres Anies Baswedan, NasDem: Terlalu Prematur
Beredar isu panas Pilpres 2024, Khofifah Indar Parawansa menolak jadi cawapres Anies Baswedan. Sekjen Partai NasDem: terlalu prematur.
TRIBUNJATIM.COM - Hingga kini, Anies Baswedan belum mengumunkan siapa yang akan jadi pendampingnya di Pemilihan Presiden 2024 (Pilpres 2024).
Beberapa nama diketahui masuk radar bakal calon wakil Presiden (bacawapres) Anies Baswedan.
Diantaranya Gubernur Jawa Timur (Jatim) Khofifah Indar Parawansa, Yenny Wahid, Ahmad Heryawan (Aher), dan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).
Kini beredar isu panas Pilpres 2024, Khofifah Indar Parawansa menolak jadi cawapres Anies Baswedan.
Lantas benarkah demikian?
Berikut penjelasan dari Partai NasDem.
Baca juga: Hasil Survei Terbaru Pilpres 2024, Ada 1 Sosok yang Menang Telak di 13 Lembaga Survei, Siapa Dia?
Ketua DPP Partai NasDem, Effendy Choirie alias Gus Choi mengakui sempat mendekati Khofifah Indar Parawansa menjadi bakal calon wakil presiden (cawapres) pendamping Anies Baswedan.
Gus Choi mengatakan pihaknya melalui berbagai jalur melakukan pendekatan terhadap Khofifah, namun tak ada kepastian dari Gubernur Jawa Timur itu.
Terpisah Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai NasDem Hermawi Taslim menilai terlalu prematur bila Khofifah Indar Parawansa disebut menolak menjadi bakal calon wakil presiden (cawapres) Anies Baswedan di Pilpres 2024.
Hermawi mengatakan dari semua kandidat cawapres yang telah disusun partai koalisi, belum ada satupun yang diminta kesediaannya secara resmi.
Lantas benarkan Khofifah menolak?
Diketahui selama ini dibandingkan cawapres lainnya, Khofifah jarang buka suara.
Khofifah memilih fokus bekerja sebagai kepala daerah.
Ditawari Jadi Cawapres Anies Baswedan, Gubernur Khofifah Tidak Beri Kepastian
Ketua DPP Partai NasDem Effendy Choirie alias Gus Choi mengakui sempat mendekati Khofifah Indar Parawansa menjadi bakal calon wakil presiden (cawapres) pendamping Anies Baswedan.
Gus Choi mengatakan pihaknya melalui berbagai jalur melakukan pendekatan terhadap Khofifah, namun tak ada kepastian dari Gubernur Jawa Timur itu.
"Dengan berbagai jalur mencoba mendekati Khofifah. Intinya tidak ada kepastian atau tidak ada progres yang positif dari dia," kata Gus Choi kepada wartawan, Sabtu (22/7/2023).
Dia memang mengaku jika NasDem sedari mengusulkan nama tokoh Nahdlatul Ulama (NU), khususnya Khofifah menjadi cawapres Anies.
Menurut Gus Choi, usulan itu muncul dari NasDem setelah Partai Keadilan Sejahtera (PKS) mengusulkan Ahmad Heryawan dan Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).
Baca juga: Anies Baswedan Tambah Syarat Cawapres yang akan Dipilihnya, NasDem: Gak Usah Bersilat Lidah
Baca juga: Sebentar Lagi Pengumuman Cawapres Anies Baswedan, Nama Yenny Wahid Menguat, Putri Gus Dur: Mahal
Dia menjelaskan NasDem mengusulkan Khofifah menjadi cawapres Anies untuk menambah dukungan dan kekuatan.
"Kalau hanya mengandalkan hanya pendukung NasDem, Partai Demokrat, dan PKS ya kita perkirakan sulit untuk menang," ujar Gus Choi.
Karenanya, Gus Choi menegaskan dukungan dari warga nahdliyin penting untuk kemenangan Anies.
"Jadi, Koalisi Perubahan; NasDem, Partai Demokrat, PKS plus Nahdliyin," ungkapnya.

NasDem Jawab Isu Khofifah Tolak Jadi Cawapres Anies Baswedan: Terlalu Prematur
Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai NasDem Hermawi Taslim menilai terlalu prematur bila Khofifah Indar Parawansa disebut menolak menjadi bakal calon wakil presiden (cawapres) Anies Baswedan di Pilpres 2024.
Hermawi mengatakan dari semua kandidat cawapres yang telah disusun partai koalisi, belum ada satupun yang diminta kesediaannya secara resmi.
"Jadi terlalu prematur kalau dikatakan sudah ada calon yang menolak," kata Hermawi kepada wartawan, Sabtu (22/7/2023).
Baca juga: Bocoran Cawapres Anies Baswedan dari Petinggi NasDem, Pantas Belum Diumumkan? Tak Ada 1 Orang pun
Hermawi menegaskan NasDem berpendapat tak ada alasan yang mendesak sehingga cawapres Anies segera diumumkan.
"NasDem pada khususnya dan Koalisi Perubahan pada umumnya berpendapat bahwa tidak ada alasan yang mendesak bagi kami untuk segera mengumumkan cawapres," ujarnya.
Terlebih, kata dia, Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI belum membuka pendaftaran capres dan cawapres.
"Cawapres akan diumumkan oleh capres Anies pada saat yang tepat nantinya," ungkap Hermawi.

Menurut Hermawi, hal tersebut sesuai poin keempat dalam piagam Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP).
"Hal ini sesuai dengan point 4 piagam kesepakatan partai yang telah ditandatangani oleh tiga ketua partai koalisi," ucapnya.
Khofifah memang belakangan digadang-gadang akan menjadi cawapres pendamping Anies.
Selain Khofifah, muncul nama Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dan Zannuba Ariffah Chafsoh atau Yenny Wahid.
NasDem Ingin Cawapres Anies Tokoh NU Jawa Timur
Wakil Ketua Umum (Waketum) Partai NasDem, Ahmad Ali menginginkan bakal calon wakil presiden (cawapres) pendamping Anies Baswedan adalah tokoh Nahdlatul Ulama (NU) Jawa Timur.
"Kalau menurut kami ya idealnya itu mengambil orang Jawa Timur, darah NU," kata Ali saat dihubungi, Jumat (21/7/2023).
Ali mengatakan prinsip Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) dibangun adalah untuk menang.
Semua wilayah terlemah buat Anies itu kan adalah Jawa Timur dan Jawa Tengah kan begitu
"Kalau dari NasDem prinsip koalisi itu dibentuk untuk pemenangan Pemilu kan," ujarnya.
Baca juga: Jawaban Anies Baswedan saat Ditanya AHY atau Yenny Wahid yang Jadi Cawapres, Kode: Semangatnya Muda
Karenanya, dia mendorong cawapres Anies dari kalangan NU Jawa Timur. Sebab, pada daerah Jawa Timur dan Jawa Tengah elektabilitas Anies lemah.
"Semua wilayah terlemah buat Anies itu kan adalah Jawa Timur dan Jawa Tengah kan begitu," ucap Ali.
Ali pun menegaskan cawapres mantan Gubernur DKI Jakarta itu harus bisa membantu kemenangan di daerah Jawa.
"Jadi kalau mau ingin menang, kan begitu toh. Tapi kalau mau sekedar ingin maju ambil saja sembarang, kan gitu kan," ungkapnya.
Hanya saja, dia tak mengungkapkan sosok tokoh NU yang tepat untuk mendampingi Anies di 2024.
Namun, belakangan ini ada dua tokoh NU yang digadang-gadang akan menjadi cawapres Anies.
Mereka adalah Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa dan Zannuba Ariffah Chafsoh atau Yenny Wahid.
Jawaban Gubernur Khofifah saat Masuk Cawapres Anies Baswedan
Partai Keadilan Sejahtera (PKS) telah membocorkan nama Khofifah Indar Parawansa masuk bursa Calon Wakil Presiden (Cawapres), yang akan mendampingi Anies Rasyid Baswedan Calon Presiden dari Nasdem.
Menanggapi isu tersebut, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa sedikit bicara saat soal rumor tersebut.
Karena sudah sering ditanya oleh wartawan.
"Oalah rek rek, wes ya, wes ( oalah teman teman, sudah ya, sudah," katanya usai membuka Lomba Kompetisi Siswa SMK Se Jatim di GOR Politeknik Jember, Selasa (23/5/2023).
Baca juga: TERBARU Hasil Survei Elektabilitas Capres Pemilu 2024 dari 6 Lembaga: Anies Baswedan Sulit Menyalip

Tampak Khofifah tersenyum dan menyatukan semua telapak tangannya , simbol permintaan maaf untuk mengakhiri wawancara door stop bersama sejumlah awak media.
Kemudian wanita ini, berjalan menuju mobil dinasnya yang sudah terparkir di pintu masuk GOR Politeknik Jember tersebut.
"Terima kasih teman-teman," katanya di dalam mobil sambil melambaikan tangan kepada semua peserta yang ada di depan GOR Politeknik Jember.
Sebatas informasi Gubernur Khofifah sampai di Gor Politeknik Negeri Jember sekitar pukul 13.00 , dalam LKS ke- 31 yang diikuti oleh 1.659 peserta dari 1.518 SMK Negeri dan Swasta se Jawa Timur.
Khofifah mengatakan, melalui lomba kompetisi ini, akan menjadi tolak ukur SMK dalam meningkatkan prestasi para siswanya
"Bisa menjadi tolok ukur pengembangan dan peningkatan mutu kompetensi bagi para siswa SMK. Tidak hanya bagi para siswa, tetapi juga bagi guru," paparnya.
Seperti diketahui sebelumnya , Wakil Ketua Majelis Syuro PKS Mohamad Sohibul Iman menyebut tiga sosok cawapres Anies yang diusulkan Koalisi Perubahan.
Katanya, mereka adalah Mantan Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan (Aher), Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa dan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono.
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com
Berita tentang Pilpres 2024 lainnya
Anies Baswedan
Pilpres 2024
Gubernur Jawa Timur
Khofifah Indar Parawansa
Yenny Wahid
Ahmad Heryawan
Agus Harimurti Yudhoyono
cawapres Anies Baswedan
Partai NasDem
Effendy Choirie
Gus Choi
Tribun Jatim
TribunJatim.com
Alasan Nisya Ahmad Dilantik Jadi Anggota DPRD Jabar Padahal Kalah Suara Pemilu 2024, Ini Kata KPU |
![]() |
---|
Hadiri Pembekalan Caleg Terpilih dari PDIP se-Jawa Timur, Hasto Kristiyanto Bawa Pesan Megawati |
![]() |
---|
Hasil Lengkap Pileg 2024 Pasca Putusan MK, PDIP Raih Suara Terbanyak, Disusul Golkar dan Gerindra |
![]() |
---|
Penyebab Lima Caleg DPRD Bojonegoro Terpilih Hasil Pemilu 2024 Terancam Gagal Dilantik |
![]() |
---|
Dipecat Partai Usai Terbukti Geser Suara, Mimpi Dodik Jadi Anggota DPRD Kota Madiun Kandas |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.