Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Probolinggo

Nasib Petani di Probolinggo, Kesal Daun Tembakau Siap Panen Dirusak Orang: Rugi Jutaan Rupiah

Kisah pilu datang dari seorang petani tembakau, Suharto (51) warga Dusun Krajan, Desa Tamansari, Kecamatan Kraksaan, Kabupaten Probolinggo.

Penulis: Danendra Kusuma | Editor: Taufiqur Rohman
Tribun Jatim Network/Danendra Kusuma
Ribuan tembakau yang susah payah ditanam Suharto (51) warga Dusun Krajan, Desa Tamansari, Kecamatan Kraksaan, Kabupaten Probolinggo, dibabat orang tak dikenal. 

TRIBUNJATIM.COM, PROBOLINGGO - Kisah pilu datang dari seorang petani tembakau, Suharto (51) warga Dusun Krajan, Desa Tamansari, Kecamatan Kraksaan, Kabupaten Probolinggo.

Ribuan tembakau yang susah payah ia tanam dan rawat di ladangnya, dibabat oleh orang tak dikenal.

Akibat kejadian itu, Suharto menelan kerugiaan hingga jutaan Rupiah.

Suharto bercerita peristiwa perusakan tembakau miliknya diperkirakan terjadi pada Minggu (23/7/2023) sekira pukul 01.00 WIB.

Dia baru mengetahui tanaman tembakaunya dibabat hingga rusak, di hari yang sama, pukul 06.00 WIB.

"Kala itu saya hendak menyiram tembakau. Setibanya di ladang, saya tersentak melihat tembakau yang saya tanam rusak. Daun tembakau berserak karena dibabat," katanya, Selasa (25/7/2023).

Suharto menyebut, jumlah tembakau yang dibabat pelaku berjumlah 500 batang.

Dengan banyaknya tembakau yang dibabat, Suharto menduga pelaku berjumlah lebih dari satu orang.

"Tembakau nantinya saya jual Rp 5.000 per batang. Sehingga kerugian yang saya alami akibat kejadian ini mencapai Rp 2,5 juta," sebutnya.

Dia mengaku sangat geregetan tanaman tembakaunya dirusak.

Sebab, butuh upaya keras untuk menanam tembakau dari bibit hingga siap panen.

"Biaya menanam tembakau tak sedikit. Tenaga juga saya curahkan untuk menanam dan merawat. Sebulan lagi tembakau akan dipanen."

"Saya kesal. Hingga kini pelaku dan motif perusakan tembakau belum diketahui," paparnya.

Suharto memilih tidak melaporkan peristiwa perusakan tembakau miliknya ke pihak kepolisian.

"Bukti-bukti belum cukup. Alhasil, saya tidak melaporkan kejadian ini ke polisi," pungkasnya.

Ikuti berita seputar Probolinggo

Sumber: Tribun Jatim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved