Berita Jatim
Nasib Terkini Pria Jember yang Pernah Dituduh Dukun Santet, Dikirim ke Tempat Khusus
Inilah nasib terkini pria Jember yang pernah dituduh dukun santet. Kini dia dikirim ke tempat khusus.
TRIBUNJATIM.COM, JEMBER- Inilah nasib terkini pria Jember yang pernah dituduh dukun santet.
Kini dia dikirim ke tempat khusus.
Yaitu dikirim ke Panti Wredatama.
Dilansir dari Kompas.com, AB (65), warga Kecamatan Kalisat, Kabupaten Jember, Jawa Timur, yang dituduh memiliki ilmu santet dikirim ke Panti Wredatama Dinas Sosial Jawa Timur, Selasa (25/7/2023).
Sebab, warga sekitar tetap menolak kehadiran pria tersebut.
AB tinggal di Kantor Desa Kalisat sudah lebih dari sebulan untuk menghindari hal yang tidak diinginkan.
Pihak Musyawarah Pimpinan Kecamatan (Muspika) terus berupaya memberikan penyadaran pada masyarakat agar bisa menerima AB.
Bahkan, Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jember juga sempat turun untuk memberikan pemahaman kepada warga.
Namun, upaya itu belum membuat warga bisa menerima kehadiran AB di tengah mereka.
Baca juga: Pria Jember Dituduh Dukun Santet, Warga Penuduh Tak Berani Sumpah Pocong, Istri Enggan Menjemput
“Hari ini kami titipkan ke Kanwil Dinas Sosial Jawa Timur yang di Bondowoso, Panti Wredatama,” kata Kapolsek Kalisat AKP Istono kepada Kompas.com via telepon, Selasa.
Menurut dia, AB dipindah ke Panti Wredatama setelah mendapatkan persetujuan dari istrinya.
Tujuannya, agar AB lebih aman tinggal di sana, dibanding tinggal di kantor desa.
“Sambil menunggu memberikan penyadaran pada masyarakat karena belum mau menerima,” papar dia. Istono menjelaskan, pihaknya sudah berupaya semaksimal mungkin agar warga menerima AB.
Pihaknya juga sudah koordinasi dengan RT dan RW setempat untuk mengedukasi warga yang melakukan tuduhan adanya santet. Apalagi, kata dia, tuduhan AB punya santet hanya berdasarkan mimpi salah seorang warga.
Sebelumnya diberitakan, AB dituduh memiliki ilmu santet dan diusir oleh warga pada Sabtu (27/5/2023) lalu.
Tuduhan memiliki ilmu hitam tersebut, membuat pria umur 62 tahun ini harus kehilangan hak untuk bermasyarakat.
Karena diusir seluruh warga di Dusun Utara I Desa/Kecamatan Kalisat Jember.
Saat itu, sudah beberapa hari terhitung sejak 31 Mei 2023 lalu, aktifitas Abdul Bahri hanya di dalam Kantor Desa Kalisat, Sabtu (10/6/2023) tanpa ditemani anggota keluarga dan saudara.
Sebelum dipindah di kantor desa, laki-laki lanjut usia (lansia) ini berdiam di Markas Polisi Sektor (Mapolsek) Kalisat hampir satu bulan terhitung sejak 2 Mei 2023. Karena nyaris dimasa warga, diawal tuduhan dukun santet mencuat.
Saat ditemui TribunJatimTimur.com, Abdul Bahri rupanya masih menyantap sarapan pagi yang telah disediakan perangkat Desa Kalisat, Sabtu (10/6/2023)
Abdul Bahri mengaku selama tinggal di balai desa, aktifitasnya hanya bersih bersih halaman untuk menghilangkan kejenuhan.
"Cuma bersih-bersih, menyapu saja saya disini, itu saja," katanya.
Pria yang akrab disapa Bahri ini, mengaku terkadang juga merasa jenuh. Karena aktifitasnya hanya di dalam balai desa saja tidak tahu dunia luar.
"Ya bisa namanya juga manusia, kadang-kadang juga merasa stres," imbuhnya.
Setiap malam, kata dia,terkadang para perangkat desa juga mau menemani dan mengajak ngobrol. Sehingga di kantor desa tidak kesepian.
"Kadang juga yang datang, keponakan keponakannya bapak kades, ada yang nemani saat malam," papar pria yang jadi buruh tani ini.
Mata Bahri nampak berkaca-kaca saat ditanya memaafkan warga yang nuduh atau tidak. Dia mengaku akan selalu memaafkan dan tidak akan membalas dendam terhadap penuduh dukun santet.
"Saya tidak mau membalas dendam, apa perlunya sih. Tidak ada gunanya," imbuhnya.
Bahri hanya beranggapan semua peristiwa yang terjadi sekarang ini adalah kuasa tuhan. Sehingga harus dijalani dengan besar hati.
"Saya yakin, Allah memberikan yang terbaik untuk saya," katanya.
Saat ini, Bahri hanya ingin menjalani aktifitas dengan tenang di sisi umurnya dan bisa diterima kembali bermasyarakat tanpa tuduhan dan fitnah.
"Bisa diampuni dan berkumpul lagi dengan masyarakat dan dikuburkan (saat meninggal dunia), hanya itu," kata dia dengan nada terbata-bata dan mata berkaca kaca.
Sementara itu, Kepala Dusun Krajan II Desa Kalisat Rauzi menambahkan untuk kebutuhan makan tertuduh, sudah disiapkan oleh pemerintah desa.
"Tidak perlu masak, sudah dibelikan sama bapak kepala desa, ngeteh dan cuci baju sendiri. Kadang-kadang bajunya baru dijemur pada pukul 2 sore, setelah perangkat desa pulang," katanya.
Rauzi mengungkapkan sebenarnya tertuduh sudah pasrah dan siap untuk ditempatkan dimana saja. Sebab yang bersangkutan merasa, tidak memiliki saudara gara gara dituduh dukun santet.
"Ngomongnya seperti itu. Soalnya di Dusun Tengah sudah nolak dan Dusun Utara I juga sudah nolak. Bahkan istrinya juga tidak pernah datang menjenguk," ungkapnya.
Pemdes Kalisat juga mencoba memberikan kemanan ekstra terhadap tertuduh. Bahkan, katanya, yang bersangkutan dilarang keluar dari Balai desa tanpa ijin.
"Jadi kalau mau keluar dari kantor desa, harus pamit dengan saya. Kemarin pamit mau cukur, ya sudah saya diantar dengan perangkat kantor desa sini," tutur Rauzi.
Setiap malam, kata Rauzi, para perangkat desa bergantian untuk menemani tertuduh sebagai teman curhat agar yang bersangkutan tidak jenuh.
"Saling dongeng-dongengan dan setiap minggu kesehatan pak Bahri juga dikontrol oleh teman-teman perangkat desa," paparnya.
Rauzi mengungkapkan sebenarnya tertuduh pernah punya niatan untuk kabur dari kantor desa dan kembali ke kampung halamannya.
"Pernah ngomong seperti itu. Tapi saya bilang kalau mau kabur ke mana?, wong rumahnya sudah dibangun sama keponakannya. Saya bilang, Satu-satunya jalan ya harus keluar dari Desa Kalisat," katanya.
Namun, kata dia, rencana kabur tersebut tidak jadi dilakukan oleh pak Bahri. Karena tertuduh merasa kasihan dengan perangkat desa dan juga polisi.
"Nanti kebingungan dan disalahkan. Jadi sekarang pak Abdul Bahri pasrah sudah, mau dibawa kemanapun siap," ucapnya.
Rauzi mengakui sebagian warga di Desa Kalisat yang jauh dengan daerah kota, memang masih percaya dengan klenik. Bahkan, saat mengalami sakit perut dikiranya kena serangan santet.
"Kemarin ngeluh perutnya sakit, tetangganya dituduh melakukan santet. Saat diperiksa ke medis, ternyata gejala hamil dan memang hamil beneran. Jadi seperti itu," tuturnya.
Sementara itu, Kepala Desa Kalisat, Sudi Rahardjo mengku mendapatkan surat dari Pemerintah Kecamatan Kalisat, supaya berkas tertuduh segera dilengkapi untuk dipindah tempat penampungannya.
"Dari bapak camat, kami diminta untuk persetujuan keluarga dan pak Abdul Bahri sendiri. Untuk sementara ditempatkan di Panti Jompo milik Pemerintah Provinsi Jawa Timur," katanya.
Panti jompo tersebut, kata dia, bisa yang berada di Kecamatan Puger Jember atau wilayah Bondowoso.
"Itu adalah rencana terbaru, setelah dapat persetujuan pihak keluarga dan kesepakatan pak Abdul Bahri sendiri," kata kades yang akrab disapa Har ini.
Har memaparkan, Pemdes Kalisat sudah mengirimkan berkas permohonan tersebut dan sekarang sedang dipelajari oleh pihak Kecamatan.
"Sekarang surat permohonan tersebut sedang dipelajari oleh pihak Kecamatan," imbuhnya.
Dia memaparkan selama tinggal di Kantor Desa, tertuduh dilayani dengan baik oleh seluruh perangkat. Bahkan seluruh kebutuhannya dicukupi.
"Salam sehari semalam itu tiga kali makan dan saya juga tanyakan kondisi kesehatannya, sakit atau tidak, obat apa yang cocok," tambah Har.
Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com
pria Jember yang pernah dituduh dukun santet
Jember
dukun santet
Kecamatan Kalisat
Tribun Jatim
TribunJatim.com
berita Jatim terkini
Apa Itu Pisang Cavendish? Bisa Buat Bayar PBB di Bringinan Ponorogo, Kades Barno: Tidak Hanya Nagih |
![]() |
---|
Sosok Eron Ariodito Adik Wagub Jatim Emil Dardak Merantau ke Swedia, Kerja Sebagai AI Engineer |
![]() |
---|
Sosok Kades di Jombang Diduga Lecehkan Istri Orang, Awalnya Ngaku Khilaf Kini Merasa Dirinya Korban |
![]() |
---|
Sosok Memed Thomas Alva Edhi Sound Horeg Viral, Dunia Sound System Sudah Jadi Passionnya Sejak Kecil |
![]() |
---|
Pemerintah Diminta MUI Jangan Biarkan Sound Horeg Gegara Persoalan Ekonomi, Kini Ada Fatwa Haramnya |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.