Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Pemilu 2024

PDIP Belum Tentukan Bakal Cawapres Ganjar Pranowo, Pengamat Ungkap Plus Minus Lima Nama Kandidat

Hingga kini, PDIP belum juga mentukan Bakal Cawapres Ganjar Pranowo, pengamat politik ungkap plus minus lima nama kandidat.

Penulis: Yusron Naufal Putra | Editor: Dwi Prastika
TribunJatim.com/Yusron Naufal
Bakal calon presiden (bacapres) Ganjar Pranowo tiba di Stadion Gelora Delta Sidoarjo, Jawa Timur, Sabtu (10/6/2023) sore. 

Laporan Wartawan TribunJatim.com, Yusron Naufal Putra

TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - PDI Perjuangan (PDIP) diyakini tak akan buru-buru menentukan nama pendamping Ganjar Pranowo di Pilpres 2024 mendatang.

Sebab, partai besutan Megawati Soekarnoputri itu dinilai akan berhitung mengenai kandidat bakal cawapres yang potensial mengejutkan poros lawan. 

Sejauh ini, PDIP mengumumkan sudah ada lima nama kandidat bakal cawapres Ganjar Pranowo.

Lima nama itu adalah Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar atau Cak Imin, Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY). 

Lalu, Menteri BUMN Erick Thohir, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno, kemudian juga nama mantan Panglima TNI Andika Perkasa.

Lima nama tersebut sebelumnya disampaikan oleh Ketua DPP PDIP Puan Maharani. 

Pengamat Politik Mochtar W Oetomo menilai, lima nama tersebut sebetulnya sudah layak untuk dipertimbangkan menjadi pendamping Ganjar Pranowo.

"Hanya saja untuk kepentingan strategi pemenangan, tentu masing-masing ada plus minusnya," kata Mochtar W Oetomo, Selasa (25/7/2023). 

Menurut Mochtar W Oetomo, di antara pertimbangannya, PDIP pasti akan berhitung mengenai geopolitik bahwa untuk memenangkan pilpres, maka Jawa Tengah dan Jawa Timur harus dimenangkan.

Baca juga: AHY hingga Andika Perkasa Masuk 5 Cawapres Potensial, Ganjar Akui Cocok Semua: Tapi Harus Pilih Satu

Sebab, dua provinsi ini dinilai bisa menjadi barometer politik. 

"Sejak Pilpres 2004 siapa yang menang di Jawa Tengah dan Jawa Timur, dia yang akan menang. Karena jumlah pemilih Jawa Tengah dan Jawa Timur sangat besar dan secara geopolitik strategis serta menjadi barometer politik nasional," jelasnya. 

Berkaca dari geopolitik itu, Ganjar Pranowo memang diyakini sudah menguasai Jawa Tengah.

Mengingat politisi kelahiran Karanganyar, Jawa Tengah, itu sudah dua periode menjadi gubernur. Praktis tinggal Jawa Timur yang perlu disasar. 

Sehingga, lanjut Mochtar, dia meyakini dalam upaya pemenangan, hal itu akan jadi pertimbangan memilih pendamping.

Baca juga: Di Bawah Kepemimpinan Ganjar Pranowo, Jateng Terima Apresiasi Pelopor Provinsi Layak Anak: Hattrick

Halaman
12
Sumber: Tribun Jatim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved