Warga Batu Harus Antre Berjam-jam demi Dapatkan Gas Melon Sampai Balik Ambil Fotocopy KK dan KTP

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Dya Ayu

TRIBUNJATIM.COM, BATU - Gas elpiji 3 kilogram atau gas melon masih menjadi barang langka di Kota Batu, Jawa Timur.

Terhitung sudah sepekan terakhir, masyarakat Kota Batu kesulitan mendapatkan gas elpiji bersubsidi itu.

Bahkan di beberapa pangkalan gas di Kota Batu, tepatnya di Jalan Lesti dan Jalan Dewi Sartika Kota Batu, tampak ibu-ibu dan bapak-bapak mengantre untuk mendapatkan isi ulang tabung gas elpiji 3 kilogram.

Selain harus mengantre berjam-jam untuk membeli gas seharga Rp 18.000, warga yang terlihat mengantre di pangkalan Jalan Dewi Sartika Kota Batu juga ada yang rela berpanas-panasan.

Ditambah lagi ada juga yang harus balik ke rumah untuk mengambil fotocopy Kartu Keluarga (KK) dan KTP.

“Ini tadi karena saya tidak tahu syaratnya harus bawa fotocopy KK dan KTP, akhirnya saya pulang buat ambil, terus balik lagi ke pangkalan untuk antre," kata Iwan, warga Bumiaji, Batu kepada Tribun Jatim Network, Rabu (26/7/2023).

"Satu KK dan KTP dapat satu gas elpiji. Mau bagaimana lagi memang kondisinya sekarang lagi langka, dari pada istri saya yang antre kasihan. Panas dan ramai, apalagi tadi saya antre sejak jam 07.00 WIB pagi,” ujarnya.

Setelah ratusan warga menunggu dengan membawa kupon bertuliskan nomor antrean sejak pagi, pasokan gas melon yang diangkut menggunakan pickup tiba di pangkalan Jalan Dewi Sartika sekitar pukul 09.20 WIB.

“Jadi prosesnya itu datang bawa tabung kosong, fotocopy KK dan KTP. Setelah itu bayar dan dikasih nomor antrean. Kemudian nunggu gasnya datang dan dibagikan. Baru kali ini cari gas elpiji sesulit ini sampai saya dari Beji ke Dewi Sartika. Biasanya di dekat rumah ada. Tadi ada ibu-ibu bawa anaknya kecil dari Junggo antre sejak jam setengah 6 pagi. Akhirnya orangnya pulang, nunggu lama,” tutur Winarsih, warga Beji, Kota Batu.

Baca juga: Sudah Dirantai, 6 Elpiji Kosan di Surabaya Amblas Digasak Emak-emak Berdaster, Aksi Terekam CCTV