Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Pemilu 2024

Jawaban Menohok Yenny Wahid untuk Wasekjen Demokrat soal Cawapres Anies: Saya Tidak Mau Lho

Yenny Wahid memberikan jawaban menohok terhadap cuitan Wasekjen Partai Demokrat, Jansen Sitindaon.

Editor: Januar
Instagram/yennywahid
Yenny Wahid beri jawaban menohok untuk Wasekjen Partai Demokrat 

TRIBUNJATIM.COM- Yenny Wahid memberikan jawaban menohok terhadap cuitan Wasekjen Partai Demokrat, Jansen Sitindaon.

Jawaban itu terkait cawapres Anies Baswedan untuk Pilpres 2024.

Yenny Wahid terang-terangan sebut AHY.

Dilansir dari " href="" rel="nofollow">Tribunnews, Putri Presiden ke-4 RI Abdurrahman Wahid alias Gus Dur, Yenny Wahid menyentil pendapat Wasekjen Partai Demokrat Jansen Sitindaon yang menyebut dirinya tak cocok jadi cawapres Anies Baswedan.

Yenny Wahid dalam cuitannya di Twitter @yennywahid, Kamis (10/8/2023) menegaskan bahwa dirinya tak repot-repot menyodorkan diri sebagai cawapres Anies Baswedan.

Justru, kata Yenny Wahid, dirinya hanya merespon lamaran yang datang.

"Saya gak pernah nyodorin diri jadi cawapres Mas Anies lho, saya cuma merespon lamaran yang datang."

"Justru saya mendukung mas AHY jadi cawapres Mas Anies," tegas Yenny Wahid.

Yenny Wahid pun menutup komentarnya dengan kalimat menohok.


"Kalau situ belum apa-apa udah menolak saya, pas bosmu butuh dukungan, saya emoh lho (saya tidak mau lho)," tegas Yenny Wahid.

Baca juga: Jawaban Alissa Wahid saat Yenny Wahid Masuk Bursa Cawapres Anies Baswedan: Kita Anggap Apresiasi

Sebelumnya, Jansen mencuitkan kalimat yang berisi pendapat pribadinya.

Pendapat itu menjelaskan bahwa Yenny Wahid bukanlah orang yang cocok mendampingi Anies Baswedan maju di Pemilu 2024.

Hal itu disampaikan Jansen melalui cuitannya di Twitter @jansen_jsp, Rabu (7/8/2023).

“Mbak Yenny buat saya bagus. Bahkan lengkap sekali dgn segala atribusi yg melekat dalam diri beliau. Namun utk posisi Wapres di koalisi perubahan, buat saya beliau tidak pas, tidak cocok, mungkin cocoknya di koalisi yang lain."

"Karena jika koalisi ini menang, sebagaimana namanya perubahan, banyak hal yg ingin kami ubah. Dan idealnya Cawapres perubahan ini memang yg selama ini wajahnya merepresentasikan hal itu," kata Jansen.

Menurut Jansen, jika memang Yenny Wahid dipasangkan dengan Anies, maka rakyat akan bingung dan mempertanyakan koalisi perubahan malah mencalonkan tokoh yang bukan perubahan.

Apalagi, kata Jansen, sosok tersebut adalah tokoh “status quo” atau bagian dari rezim ini.

Pasalnya, Yenny Wahid pro pemerintahan, sedangkan visi Anies Baswedan adalah gerapan perubahan.

Tentu bagi Jansen tidak etis jika Yenny Wahid yang saat ini menikmati apa yang dilakukan rezim ini tapi justru malah mau berpindah mengkritiknya.

"Jadi ini sebenarnya ini untuk kebaikan bersama," jelas Jansen.

Jansen pun menegaskan bagi siapa saja yang juga pro terhadap rezim ini untuk tak mencalonkan diri di koalisi perubahan.

"Saya pribadi akan menentang anda, minimal di rapat-rapat di partai saya. Soal apakah pendapat saya itu akan menang atau kalah, tidak terlalu penting buat saya."

"Yang penting saya akan bersuara menentang dan menolak anda yang tidak merepresentasikan perubahan namun ingin jadi Cawapres di koalisi ini," jelas Jansen.

Sementara itu, Prabowo Subianto, Ganjar Pranowo, dan Anies Baswedan merupakan tiga nama terkuat dalam Pemilihan Presiden 2024 (Pilpres 2024).

Menurut hasil survei Capres 2024 dari beberapa lembaga, nama Parabowo Subianto diprediksi paling potensial menang Pilpres 2024.

Nama Prabowo Subianto bersaing tipis dengan Ganjar Pranowo di beberapa hasil survei Capres 2024.

Sementara nama Anies Baswedan kerap berada di posisi ketiga.

Mengatahui namanya unggul di beberapa hasil survei Capres 2024, Prabowo Subianto mengaku bersyukur.

"Alhamdulillah," kata Prabowo usai bertemu Presiden Jokowi di Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Selasa (8/8/2023).

"Iya alhamdulillah," imbuhnya.

Pesan Prabowo saat elektabilitasnya unggul

Elektabilitasnya unggul di beberapa hasil survei Capres 2024, Prabowo Subianto memberikan pesan khusus.

Pesan Prabowo Subianto kepada jajaran partainya itu diungkap oleh Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Habiburokhman.

Ia mengatakan, jajaran partainya diwanti-wanti oleh Ketua Umum Prabowo Subianto agar tidak jumawa meski elektabilitas Prabowo terpaut 10 persen di atas bakal capres PDI Perjuangan, Ganjar Pranowo, berdasar survei LSI Denny JA terkini.

"Tentu ini angin segar bagi kami, tetapi kami diwanti-wanti langsung oleh Pak Prabowo, jangan kita tinggi hati, jangan kita puas diri menghadapi hasil survei ini," kata Habiburokhman di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Selasa (1/8/2023).

Menurut Habiburokhman, tingginya elektabilitas Prabowo berupa hasil survei, bukan hasil penghitungan suara Pemilu 2024.

Ia pun mendorong semua kader Gerindra menjaga torehan positif elektabilitas Prabowo hingga pemungutan suara 14 Februari 2024.

"Situasinya sudah baik, kalau kaya sepakbola itu kan kita 45 menit sudah menang, 2-0, 3-0.

Tinggal kita jaga, jangan bikin blunder, jangan bikin masalah, sehingga bisa kebobolan balik," ujar Wakil Ketua Komisi III DPR ini.

 

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com

 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved