Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Lumajang

Kali Temi Lumajang Dinormalisasi, Kampung Karamba Terancam Tinggal Cerita, Warga Legowo

Keberadaan Kampung Karamba di RW 5, Kelurahan Ditrotrunan, Kecamatan Lumajang terancam tinggal cerita menyusul adanya normalisasi Kali Temi. Karamba y

Penulis: Erwin Wicaksono | Editor: Ndaru Wijayanto
TRIBUNJATIM.COM/ERWIN WICAKSONO
saluran air warga Kali Temi Lumajang yang dinormalisasi, Jumat (11/8/2023) 

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Erwin Wicaksono

TRIBUNJATIM.COM, LUMAJANG - Keberadaan Kampung Karamba di RW 5, Kelurahan Ditrotrunan, Kecamatan Lumajang terancam tinggal cerita menyusul adanya normalisasi Kali Temi. Karamba yang menjadi ikon kampung tersebut selama puluhan harus sirna.

Pantuan di lokasi, Jumat (11/8/2023) alat berat telah dikerahkan untuk melakukan normalisasi di saluran air yang disebut warga Kali Temi Lumajang itu.

Proses normalisasi terlihat berjalan lancar tidak ada gelombang protes secara masif dari warga melihat karambanya dibongkar.

Ketua RW 5 Ditrotrunan, Taofik Hidayat mengatakan pihaknya tidak bisa berbuat banyak menanggapi adanya keputusan normalisasi sungai

"Menanggapi adanya normalisasi kami warga legowo. Hanya itu yang bisa dilakukan. Kendati demikian, kami akan bangkit meskipun karamba tidak ada. Nama kampungnya bisa jadi akan berganti," beber Taofik ketika dikonfirmasi.

Taofik bercerita jika Kampung Karamba juga identik dengan prestasi. Keunikan memelihara berbagai ikan dalam karamba di kampung tersebut jadi daya tarik.

Baca juga: Sungai Tundo Malang Meluap, Kades Pujiharjo Ungkap Butuh Penahan Tanggul dan Normalisasi

 

Baca juga: Normalisasi Kali Lamong Terus Dikebut, Banjir di Benjeng Gresik Mulai Surut

Ikan yang dipelihara di dalam karamba meliputi ikan lele, tombro dan berbagai ikan air tawar lainnya.

Bahkan baru-baru ini tim validasi lapangan Nominator Penghargaan Kalpataru 2023 Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI datang ke Kampung Karamba.

Sang ketua RW pun merasa skeptis pembongkaran karamba baru dilakukan saat ini.

Namun, ditanya legalitas warga dalam membangun karamba di aliran sungai, Taofik mengkiaskan jika hal tersebut juga bagian dari minimnya sosialisasi di masa lalu.

"Pertanyaanya, kenapa baru sekarang dibongkar? Ini juga Kampung Karamba kerap membawa nama Lumajang ke tingkat nasional," papar Taofik.

Sementara itu, Staf Perencanaan UPT PSDA Wilayah Sungai Bondoyudo Baru Lumajang, Reza Nurdiansyah menjelaskan urgensi dilaksanakannya normalisasi aliran Kali Temi.

Reza mengatakan upaya normalisasi dilakukan demi memperlancar aliran kali yang merupakan jalur irigasi pertanian tersebut. Prediksi terjadinya El Nino juga jadi urgensi mengapa pasokan air ke lahan pertanian turut jadi perhatian.

Pantauan di lokasi aliran Kali Temi juga ditemukan tidak sedikit sampah yang mengendap di dasar sungai.

"Sudah puluhan tahun, sejak adanya karamba itu kan kita tidak bisa melakukan upaya irigasi. Normalisasi tergantung pada kondisi sendimen. Kalau ada yang mengendap ya dinormalisasi," jelasnya.

Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved