Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Buntut Meninggalnya Anggota Paskibra usai Latihan, Pihak Puskesmas Kini Dievaluasi, Bongkar CCTV

Buntut meninggalnya anggota Paskibra di Jogja usai latihan, pihak Puskesmas kini ikut dievaluasi.

Penulis: Alga | Editor: Mujib Anwar
TribunSolo.com/Istimewa
TA (16) siswi asal Desa Bogem, Kecamatan Bayat, Klaten, meninggal dunia usai latihan Paskibra 

"Awal mula saya tahu tidak lolos itu lewat berita online. Saya pulang kembali ke rumah, saya mendengar berita."

"Bukan saya yang berangkat. Wira yang berangkat," ucap Doni Amansa.

Kemudian ia malah diganti dengan orang lain yang saat itu posisinya adalah cadangan.

Padahal dirinya sudah lolos beberapa tes, hingga ikut pembekalan.

Bahkan dirinya tak mendapat kejelasan dari panitia.

"Dari panitia belum dikasih penjelasan," ucapnya, melansir Tribun Jateng.

Awalnya Doni Amansa dan beberapa peserta dikumpulkan saat pengumuman.

Ia mendengar jika namanya disebut pertama kali untuk maju ke tingkat nasional.

Doni Amansah calon Paskibraka Nasional yang batal berangkat ke Jakarta karena mendadak diganti
Doni Amansah calon Paskibraka Nasional yang batal berangkat ke Jakarta karena mendadak diganti (TikTok/yoes91)

"Pengumumannya kemarin dikumpul di ruangan semua. Saya tidak tahu dengar inti atau bukan," ujar Doni Amansa.

"Yang saya dengar yang disebut pertama nama saya, Doni Amansa untuk nasional."

"Yang dua lainnya untuk cadangan," papar Doni Amansa menceritakan awal mula dirinya dinyatakan lolos.

Tak hanya Doni Amansa, orang tuanya, Samsuani, pun mengaku sangat kecewa.

Bahkan ibunda Doni Amansa pun menangis saat datang ke kantor LBH HAMI Sultra pada Minggu (16/7/2023).

Samsuani mengatakan jika kabar anaknya maju ke nasional sudah diketahui banyak orang.

Bahkan banyak rekan yang mengucapkan selamat kepada Samsuani.

"Saya ditelepon dan diberi ucapan selamat. Mereka bilang, anaknya ibu yang akan mewakili provinsi ke nasional," ucap Samsuni.

Baca juga: Sosok Wira Yudha, Paskibraka Nasional dari Madiun: Tak Menyangka Bisa Bertugas di Istana Negara

Dikutip dari TribunnewsSultra.com, kuasa hukum Doni Amansa menyebut jika seleksi Paskibraka Nasional di Sulawesi Tenggara dianggap telah menyalahi aturan.

Andre menduga jika ada beberapa aturan yang dilanggar dengan pergantian kliennya saat mengikuti seleksi.

Ia menyoroti adanya tahapan pembekalan yang dilakukan panitia daerah saat seleksi Paskibraka Nasional.

"Berdasarkan aturan, saya ingin membantah pernyataan Kepala Kesbangpol, Harmin Ramba, bahwa dalam pembekalan itu ada seleksi lagi," ujarnya.

Ia menambahkan jika pembekalan tersebut tidak disebutkan sebagai seleksi jika merujuk pada Peraturan BPIP Nomor 3 Tahun 2022 tentang Propram Pasukan Pengibar Bendera.

Doni Amansa sendiri mewakili sekolahnya SMA Negeri 1 Unaaha Konawe.

Namun kini ia harus kecewa karena posisinya diganti.

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved