Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Pemilu 2024

Sosok Yenny Wahid yang Disebut Kandidat Terkuat Cawapres di Pilpres 2024, Akui Siap Jika Ditunjuk

Nama Yenny Wahid belakangan disorot lantaran santer dikabarkan menjadi kandidat kuat bakal Cawapres di Pilpres 2024.

Kolase Tribun Jambi dan Kompas.com
Tercatat ada dua bakal calon presiden (capres) yang disebut memasukkan nama Yenny Wahid sebagai pendampingnya yakni Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo. 

TRIBUNJATIM.COM - Nama Yenny Wahid belakangan disorot lantaran santer dikabarkan menjadi kandidat kuat bakal Calon Wakil Presiden atau Cawapres pada Pemilu 2024.

Yenny Wahid pun mengaku siap jika dirinya ditunjuk menjadi bakal Cawapres di Pemilu 2024.

Putri Presiden ke-4 Gus Dur itu mengaku masih dalam tahap komunikasi dan negoisasi dengan partai politik terkait capres-cawapres.

Diketahui tercatat ada dua bakal calon presiden (capres) yang disebut memasukkan nama Yenny Wahid sebagai pendampingnya.

Yakni Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo.

Lalu seperti apa sosok Yenny Wahid itu?

Baca juga: Jawaban Menohok Yenny Wahid untuk Wasekjen Demokrat soal Cawapres Anies: Saya Tidak Mau Lho

Berikut sosok dan profil Yenny Wahid yang disebut kandidat terkuat cawapres di Pilpres 2024, dilansir dari Kompas.com, Sabtu (12/8/2023).

Sosok Yenny Wahid

Memiliki nama lengkap Zannuba Arifah Chafsoh Rahman, Yenny Wahid mengawali karier politiknya sebagai pengurus Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) sejak 2005.

Namanya semakin meroket kala ia menjadi Sekretaris Jenderal PKB dua tahun kemudian.

Bahkan, ia sempat ditunjuk sebagai staf khusus Presiden ke-5 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) di bidang komunikasi politik, dikutip dari Harian Kompas, 27 Februari 2006.

Sayangnya, jabatan itu tak berlangsung lama.

Sebab, Yenny Wahid mengundurkan diri pada 2007, tak lama setelah ditunjuk menjadi Sekjen PKB.

Yenny beralasan, tak mudah menjabat sebagai Sekjen sekaligus Stafsus Presiden.

Namun, belakangan diketahui bahwa Yenny Wahid merasa mendapatkan tugas tanpa kewenangan.

Posisinya pun hanya disebut sebagai pajangan.

Baca juga: Jawaban Alissa Wahid saat Yenny Wahid Masuk Bursa Cawapres Anies Baswedan: Kita Anggap Apresiasi

Tokoh Nahdlatul Ulama Yenny Wahid setelah menghadiri pernikahan komika Kiky Saputri dan Muhammad Khairi di The Tribrata Darmawangsa, Jakarta Selatan, Sabtu (28/1/2023).
Tokoh Nahdlatul Ulama Yenny Wahid setelah menghadiri pernikahan komika Kiky Saputri dan Muhammad Khairi di The Tribrata Darmawangsa, Jakarta Selatan, Sabtu (28/1/2023). (KOMPAS.com/ MELVINA TIONARDUS)

Mendirikan partai baru

Harian Kompas, 12 Juni 2008 mencatat, Yenny Wahid mengaku tidak punya akses langsung ke presiden SBY.

Karenanya, ia kerap tidak yakin bahwa hasil kerjanya sampai dengan utuh di tangan presiden.

Akses informasi dari presiden kepadanya juga sangat minim.

Pada 2008, dualisme PKB membuat namanya sempat meredup.

Yenny Wahid juga diberhentikan dari jabatannya sebagai Sekjen PKB pada tahun yang sama.

Sebab, Yenny Wahid dianggap melakukan tindakan indisipliner oleh Muhaimain Iskandar.

Selanjutnya, Yenny Wahid sempat mendirikan sejumlah partai baru, termasuk Partai Kedaulatan Bangsa dan Partai Kedaulatan Bangsa Indonesia Baru.

Namun, partai-partai itu tak terdengar lagi saat ini.

Di luar kiprahnya di dunia politik, Yenny Wahid juga tercatat sebagai Direktur The Wahid Institute, sebuah organisasi yang didirikannya dengan Gus Dur.

Putri Presiden ke-4 Abdurrahman Wahid (Gus Dur), Yenny Wahid saat ditemui di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Selasa (8/8/2023).
Putri Presiden ke-4 Abdurrahman Wahid (Gus Dur), Yenny Wahid saat ditemui di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Selasa (8/8/2023). (KOMPAS.com/ADHYASTA DIRGANTARA)

Akui siap

Yenny Wahid mengatakan dirinya siap bila ditunjuk menjadi bakal cawapres di Pilpres 2024.

Yenny Wahid mengatakan, jabatan publik perlu diduduki oleh orang-orang yang sudah lama terjun di dunia politik demi membuat perubahan yang positif.

"Sebagai orang yang berkecimpung di dunia politik sudah cukup lama, pasti harus siap untuk menduduki jabatan publik. Karena itu kan memang salah satu tujuan kita adalah untuk menduduki jabatan publik yang strategis agar bisa membuat kebijakan publik, yang membuat perubahan positif di masyarakat," ujar Yenny Wahid di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Selasa (8/8/2023).

Menurutnya, jabatan publik adalah alat yang paling cepat untuk bisa membuat perubahan-perubahan kebijakan di masyarakat.

Ketika seorang politikus melihat ada momentum dan kesempatan, kata Yenny Wahid, maka dia harus bersedia ditunjuk jika memang cita-citanya adalah bekerja dalam bidang kebijakan publik.

"Saya juga masuk dalam kategori itu. Tentunya harus siap, harus bersedia, harus menyiapkan diri. Tentunya harus menyiapkan diri," kata Yenny Wahid.

Sementara itu, Yenny Wahid mengaku dekat dengan bakal calon presiden (capres) yang ada saat ini, yakni Anies Baswedan, Ganjar Pranowo, dan Prabowo Subianto.

Yenny Wahid mengatakan, dirinya pernah menjadi dosen di Universitas Paramadina ketika Anies Baswedan menjabat sebagai rektor.

Baca juga: Muncul Isu Sandiaga Tak Dipilih, PPP Hormati Penentuan Cawapres di Tangan Mega: Ya Diajak Bicaralah

Kemudian, Yenny Wahid juga merupakan teman Ganjar Pranowo karena berada dalam satu komunitas yang sama.

"Kemudian, suami saya juga di UGM. Jadi temannya Mas Ganjar, sebagian juga teman kami, teman main jadinya," ujar Yenny.

"Lalu, kalau dengan Pak Prabowo, suami saya dulu di Gerindra. Jadi yang namanya komunikasi ya lancar dengan semua kandidat ini," katanya lagi.

Sebagai informasi, nama Yenny Wahid sempat santer dikabarkan menjadi kandidat pendamping Anies Baswedan pada Pilpres 2024.

Nasdem menjadi partai yang pertama kali memunculkan nama Yenny Wahid sebagai bakal cawapres Anies.

Bahkan, Wakil Ketua Umum Partai Nasdem Ahmad Ali pada Juni 2023, menyatakan dukungannya jika Anies Baswedan memilih Yenny Wahid.

"Saya secara pribadi akan sangat bahagia jika Anies memilih dia, karena bukan lagi mandat saya sebagai Wakil Ketua Umum Partai, mandat itu ada sama Mas Anies," kata Ali dikutip dari pemberitaan Kompas.com pada 27 Juni 2023.

Sedangkan dukungan Yenny Wahid untuk mendampingi Ganjar Pranowo digaungkan Partai Solidaritas Indonesia (PSI) pada awal Oktober 2022 sebelum Ganjar dideklarasikan sebagai bakal capres oleh PDI-P.

Wakil Ketua Dewan Pembina PSI, Grace Natalie, saat itu menyebut nama Yenny Wahid diusulkan partainya sebagai bakal cawapres Ganjar Pranowo karena kualitas kepribadiannya.

"Untuk calon wakil presiden, PSI memilih Zannuba Ariffah Wahid atau akrab dipanggil Mbak Yenny Wahid. Kami menilai Mbak Yenny mempunyai kualitas pribadi mumpuni," kata Grace dalam konferensi pers pada 3 Oktober 2022.

Berita Pemilu 2024 lainnya

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews Tribunjatim.com

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved