Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Malang

Aksi Bakar Ban Warnai Demo Mahasiswa HMI di Kantor Bupati Malang, Suarakan Dua Tuntutan

Puluhan massa aktivis Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Malang melakuka aksi demo di Kantor Bupati Malang, Kecamatan Kepanjen, Selasa (15/8/2023).

Penulis: Luluul Isnainiyah | Editor: Ndaru Wijayanto
tribunjatim.com/Lu'lu'ul Isnainiyah
HMI melakukan aksi demo di depan Kantor Bupati Malang, Kecamatan Kepanjen, Selasa (15/8/2023) 

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Lu'lu'ul Isnainiyah

TRIBUNJATIM.COM, MALANG - Puluhan massa aktivis Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Malang melakuka aksi demo di Kantor Bupati Malang, Kecamatan Kepanjen, Selasa (15/8/2023). 

Sama halnya dengan Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) yang melakukan demo pada, Senin (14/8/2023), HMI juga menuntut terkait kebijakan pemerintah Kabupaten Malang yang menonaktifkan 679 ribu peserta BPJS Penerima Bantuan Iuran Daerah (PBID). 

Massa mulai melakukan aksinya sekira pukul 14.00 WIB. Mereka menuntut Bupati Malang untuk turun dan menemui para demonstran yang hadir saat itu juga. 

Sembari menunggu Bupati turun, para massa juga turut membakar ban mobil di depan Kantor Bupati Malang

Kemudian, tak berselang lama, Wakil Bupati Malang, Didik Gatot Subroto, datang menemui para massa.

Saat itu juga, Sanusi, Bupati Malang, tak dapat hadir dalam kesempatan ini. Pasalnya ada kegiatan di Pendopo Agung Kota Malang. 

Baca juga: Kejar Penjelasan Seragam Mahal, Dewan Kecewa dengan Paparan Dindik Jatim: Harusnya Bisa Adu Data

Pada aksi ini, HMI menyuarakan dua tuntutan di hadapan Wabup Malang. Di antaranya terkait pungutan liar (Pungli) yang terjadi di sekolah dan terkait penonaktifan peserta BPJS PBID. 

Hidayat Ali, Koordinator Lapangan HMI mengatakan, pihaknya menerima keluhan dari salah seorang wali murid di SD Negeri yang ada di Kecamatan Singosari. 

"Jadi ini salah satu warga di mengeluh, anaknya sekolah di SDN 1 Sidodadi banyaknya tagihan. Setiap dua bulan sekali tagihanya macam-macam. Ketika ditanya peruntukannya, pihak sekolah selalu mengelak," kata Ali 

Tak hanya itu, Ali juga menyampaikan bahwa pihak sekolah tersebut melakukan intimidasi, baik kepada wali murid maupun anak didiknya itu. 

"Pihak-pihak pelapor ini banyak dari orang awam dan miskin, tetapi yang bersuara hanya satu orang. Karena yang lain takut ada intimidasi itu," paparnya. 

Oleh karena itu, di hadapan Wabup Malang, HMI meminta Pemkab Malang segera untuk mengambil tindakan, dengan melakukan pencopotan terhadap pihak terkait. 

Selain itu, HMI juga meminta Dinas Pendidikan Kabupaten Malang untuk melakukan sosialisasi terkait tindakan pungli di lingkungan sekolah. 

"Kami minta Dindik untuk sosialisasi, karena bentuk pungli banyak disiasati. Dan kami tunggu dalam waktu dekar, jika kepala sekolah tidak segera dicopot, kami akan melakukan aksi lagi," bebernya.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved