Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Pemilu 2024

Pertarungan untuk DPR RI di Dapil Jatim 1 Penuh Perang Bintang, Ada Chef Arnold hingga Cucu Soekarno

Persaingan menjadi anggota DPR RI dari daerah pemilihan (Dapil) Jatim 1 (Surabaya-Sidoarjo) akan berlangsung ketat.

Penulis: Bobby Constantine Koloway | Editor: Januar
instagram.com/arnoldpo
Chef Arnold maju sebagai calon DPR RI 

Laporan wartawan Tribun Jatim Network, Bobby Constantine Koloway

TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA – Persaingan menjadi anggota DPR RI dari daerah pemilihan (Dapil) Jatim 1 (Surabaya-Sidoarjo) akan berlangsung ketat.

Memperebutkan total 10 kursi, masing-masing partai politik mengusung Bakal Calon Anggota Dewan (BCAD) unggulan dari berbagai latar belakang.

Dari PKB, ada nama Anggota DPR RI petahana Syaikhul Islam yang juga merupakan putra KH Agus Ali Mashuri atau Gus Ali, seorang ulama kharismatik yang juga pengasuh Ponpes Bumi Shalawat, Sidoarjo.

Selain Gus Syaikul, PKB juga kembali mengusung Arzeti Bilbina, seorang public figure yang saat ini juga menjadi anggota DPR RI.

Dari Gerindra, ada sosok pengusaha seperti Bambang Haryo Soekartono (BHS) dan Rahmat Muhajirin yang kembali maju. BHS yang merupakan mantan Anggota DPR RI dan mantan calon Bupati Sidoarjo bersama Rahmat yang saat ini masih menjadi Anggota DPR RI dan para BCAD Gerindra lainnya menargetkan dapat meraih minimal 2 kursi dari dapil tersebut.

PDI Perjuangan sebagai partai pemenang pemilu di dapil ini pada pemilu sebelumnya akan kembali diperkuat para petahana. Sebut saja Puti Guntur Soekarno (cucu presiden RI pertama Soekarno), Bambang DH (mantan Wali Kota Surabaya), hingga Indah Kurniawati (artis) sejumlah Anggota DPR RI petahana dari PDI P yang kembali mencalonkan diri.

Partai Golkar juga akan mengusung Anggota DPR petahana Adies Kadir. Selain politisi senior tersebut, partai berlambang beringin ini akan diperkuat Roro Dyah Eko Setyowati, tokoh perempuan yang sebelumnya pernah menjabat Ketua STIE Bisnis Indonesia.

Baca juga: Partai Golkar Targetkan Dua Kursi untuk DPR RI dan DPRD Jatim Dapil Malang Raya pada Pemilu 2024

Cukup menarik konfigurasi BCAD yang diusung Partai NasDem. Setelah gagal meraih satu pun kursi di Pemilu sebelumnya dari dapil ini, NasDem kali ini mencalonkan nama-nama baru.

Di antaranya, Muhammad Sholeh (pengacara), Lita Machfud Arifin (Ketua DPP Partai NasDem/istri mantan Kapolda Jatim Machfud Arifin), hingga Haruna Soemitro (mantan Exco PSSI). Tak berhenti di situ, ada pula Krisna Mukti (artis), Ipong Muchlissoni (mantan Bupati Ponorogo) dan M Rizky Hidayatullah (mantan presenter TV).

PKS kembali mencalonkan politisi senior Sigit Sosiantomo yang saat ini merupakan Anggota DPR RI. Selain Sigit, PKS juga diperkuat Reni Astuti, politisi PKS yang saat ini menjabat Wakil Ketua DPRD Surabaya.

Strategi tak kalah menarik dilakukan Partai Amanat Nasional (PAN). Adalah Arizal Tom Liwafa, crazy rich asal Surabaya yang dicalonkan PAN dengan berada di nomor urut 1. Anggota DPR RI saat ini dari PAN, Sungkono justru berada di nomor urut 9.

Partai Demokrat juga memiliki peluang menambah kursi.

Sebab selain mengusung kembali calon dari petahana Lucy Kurniasari, Demokrat juga mencalonkan Ali Affandi La Nyalla M. Mattalitti. Ali Affandi merupakan Ketua Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) Surabaya sekaligus putra Ketua DPD RI La Nyalla Mahmud Mattalitti.

Partai Perindo juga tak mau kalah untuk mencalonkan kader terbaik mereka. Di antaranya, Angela H Tanoesoedibjo (Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif sekaligus putri Ketua Umum Perindo Hari Tanoesoedibjo), Komisaris Jenderal Polisi (Purn.) Dr. Anang Iskandar (mantan Kabareskrim), hingga Arnold Poernomo (chef professional/public figure).

Pun demikian dengan PSI yang juga mengincar minimal satu kursi dari dapil tersebut. Di dapil Jatim 1, PSI mencalonkan Totok Lusida pengusaha sukses yang juga menjabat Ketua Umum Real Estate Indonesia (REI).

Lantas bagaimana elektabilitas masing-masing partai di dapil tersebut? Surabaya Survei Center (SSC) sebelumnya telah merilis hasil elektabilitas masing-masing partai di Surabaya saja. Hasil penelitian tersebut dilakukan oleh SSC pada 20 - 30 Juni 2023 di 31 Kecamatan Kota Surabaya. Melibatkan 1.200 responden menggunakan metode stratified multistage random sampling, margin of error kurang lebih 2,83 persen dan tingkat kepercayaan sebesar 95 persen.

Hasilnya, PDIP masih berada di urutan pertama dengan elektabilitas cukup tinggi, 49,2 persen. ”Baru kemudian disusul oleh Gerindra dan PKB yang masing-masing mengantongi 8,6 persen dan 8,2 persen di urutan kedua dan ketiga”, paparnya.

Kemudian, disusul Demokrat dan Golkar dengan perolehan masing-masing 6,7 persen dan 5,4 persen, PKS dengan 3 persen, Nasdem 2,8 persen, dan PAN dengan 2,7 persen. Lainnya, masih di bawah 2 persen.

“Namun demikian, masih terdapat 9 persen dari seluruh responden yang memilih untuk tidak menjawab atau menyatakan tidak tahu atau yang biasa disebut sebagai undecided voters. Ini menjadi ceruk yang relatif besar yang masih dapat diperebutkan dan digarap oleh partai-partai lainnya, kta iksan sebelumnya.

Sementara itu, Direktur Eksekutif AKSARA Research and Consulting, Hendri Kurniawan, mengatakan gagasan persatuan nasional sangat penting untuk dijadikan platform bersama saat ini.

Apalagi, situasi ekonomi-politik global sedang tidak baik-baik saja.

Senada dengan Presiden Jokowi, Ia mengungkapkan perdebatan dan perbedaan preferensi wajar dalam kontestasi politik. Tetapi, yang harus diutamakan adalah menyelesaikan persoalan mendesak bangsa.

“Berdebat dan beda pandangan wajar di tahun politik, itu bagian dari demokrasi, tapi yang utama adalah mengedepankan kepentingan bangsa,” ujar dia dalam keterangannya di Jakarta, Senin (21/8/2023).

Hendri menuturkan, saat ini Indonesia masih menghadapi tantangan-tantangan yang sangat berat, baik persoalan internal maupun eksternal. Tantangan itu diantaranya masalah ketimpangan ekonomi dalam negeri dan penurunan kinerja pertumbuhan ekonomi global.

Oleh sebab itu, persatuan dari seluruh komponen bangsa sangat dibutuhkan untuk menghadapi segala tantangan-tantangan berat ke depan.

“Problem pokok bangsa ke depan makin berat, jangan sampai kita terjebak pada pertentangan elementer yang berkepanjangan,” tuturnya.

Hendri juga mendorong agar para pemilih ke depan lebih rasional dalam menentukan pilihannya.

Salah satu identifikasi yang bisa digunakan adalah gagasan dan program para kandidat untuk menyelesaikan persoalan bangsa.

“Sejauh ini belum banyak ide dan gagasan yang muncul, semoga nanti gagasan tentang Indonesia di masa depan jadi diskursus utama,” imbuhnya.

 

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com

Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved