Berita Surabaya
Warga Wonocolo Geger, Nenek 80 Tahun Ditemukan Tewas Tergeletak di Dapur, Saksi: Suka Jalan Orangnya
Seorang nenek berusia sekitar 80 tahun ditemukan tewas tergeletak dalam posisi terlentang di area ruang dapur rumahnya
Penulis: Luhur Pambudi | Editor: Januar
Laporan Wartawan TribunJatim.com, Luhur Pambudi
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA- Warga Wonocolo Surabaya dihebohlan oleh penemuan jenazah.
Seorang nenek berusia sekitar 80 tahun ditemukan tewas tergeletak dalam posisi terlentang di area ruang dapur rumahnya Jalan Margorejo Indah, Wonocolo, Surabaya, Senin (28/8/2023) pagi.
Informasinya, tetangga korban Shopiah mengatakan, dirinya dan para tetangga yang lain baru mengetahui adanya temuan korban meninggal dunia di rumahnya, karena melihat banyaknya mobil petugas BPBD dan Kepolisian di area gangnya.
Ia mengaku, belum mengetahui pasti penyebab tewasnya korban. Namun, korban diketahui selama ini hidup seorang diri di rumah berpagar besi teralis berwarna abu-abu setinggi dada orang dewasa itu.
"Jumat kita melihat mama sudah bangun kalau subuh. Pintunya dibuka semua. Saya baru pulang dari masjid lihat. Orangnya rajin, setiap pagi menyapu-nyapu," ujarnya saat ditemui TribunJatim.com di depan rumahnya.
Meskipun hidup bertetangga, namun Shopiah dan para tetangga tidak mengetahui nama dari korban. Namun, korban diketahui memiliki kebiasaan yang terbilang rajin untuk bangun pagi.
Baca juga: Lemasnya Orang Tua Dosen UIN Sambut Jenazah, Tak Percaya Anak Dibunuh Kuli Bangunan, ‘Ada Sesuatu’
Selain itu, korban juga diketahui rajin membersihkan area teras dan jalanan depan rumahnya pada pagi hari.
Bahkan, saat siang hari atau sekitar pukul 12.00 WIB. Korban juga diketahui rajin menyirami tanaman dan rerumputan hias yang berada di teras rumahnya.
"Dulu kayaknya pernah kerja di apotek kalau gak salah. Iya sendirian selama ini. Orangnya sudah tua, sekitar 80 tahun. Tapi masih cekatan, suka jalan orangnya. Kalau jalan ya pakai payung itu," pungkasnya.
Sementara itu, seorang petugas keamanan perumahan berinisial DW mengatakan, korban diketahui tewas setelah pihaknya mendapatkan laporan dari seorang asisten rumah tangga (ART) korban.
Diketahui, ART korban tidak setiap hari bekerja fi rumah korban. Melainkan hanya dua hari dalam sepekan. Yakni, pada senin dan kamis.
ART korban melapor ke pos keamanan, bahwa terdapat keanehan dari rumah sang majikan. Tak seperti biasanya, pada pagi hari, kondisi pintu pagar dan rumah, dalam keadaan tertutup. Ditambah lagi, kondisi lampu penerangan teras rumah masih menyala.
"Si ART juga sempat dodok tetapi gak ada jawaban. Bahkan sempat menunggu, tapi lama. Makanya lapor ke kami," ujarnya saat ditemui TribunJatim.com di depan rumah korban.
Setelah melapor, lanjut DW, salah seorang petugas keamanan, berinisiatif memanjat atap rumah, dan berhasil melihat kondisi area dalam bangunan rumah melalui ventilasi udara, termasuk melihat kondisi sang tuan rumah tergeletak di area dapur.
"Dari pihak sekuriti kami mencoba dipanjat dan dilihat dari atas. Ternyata korban terjatuh. Iya kondisi pintu terkunci dari dalam. Setelah itu kami lapor ke RT setempat. Lalu koordinasi ke polsek untuk penanganan," jelasnya.
Berdasarkan informasi yang dihimpunnya. Korban diketahui hidup seorang diri di dalam rumah tersebut.
Kemudian, dikenal memiliki kebiasaan berolahraga berjalan kaki berkeliling kompleks perumahan.
"Informasinya, jatuh, kayaknya. Iya penyelidikan polisi. Beliaunya sementara, sendirian. ART sebenarnya jarang ke sini, cuma senin dan kamis. Bukan tiap hari. Kontrol aja bersih bersih rumah. Setiap pagi suka jalan-jalan," pungkasnya.
Kemudian, dihubungi secara terpisah, Kapolsek Wonocolo Polrestabes Surabaya Kompol Bayu Halim mengatakan, pihaknya masih melakukan penyelidikan atas temuan dan laporan masyarakat tersebut.
"Masih penyelidikan," ujarnya saat dihubungi TribunJatim.com
Kasus serupa juga pernah terjadi di tempat lain, beberapa waktu lalu.
Warga Desa Randuagung Kecamatan Sumberjambe Kabupaten Jember dibuat geger.
Sebab, di tempat itu pembongkaran dua makam di Tempat Pemakanan Umum.
Insiden tersebut diketahui melalui beredarnya video berdurasi satu menit empat puluh sembilan detik tersebar di group Whatsapp, melaporkan adanya pembongkaran dua makam secara misterius.
Kapolsek Sumberjambe AKP Setyono Budhi membenarkan peristiwa tersebut.
Menurutnya, insiden itu diketahui oleh Pak In Rohani selaku juru kunci makam, pada Sabti (19/8/2023) sekira pukul 11.00 WIB.
"Pak Rohani berniat membersihkan makam tersebut dan mendapati ada 2 Makam yang berlubang dengan kedalaman kira-kira 70 cm sampai 1 meter," ujarnya melalui keterangan tertulis, Senin (21/8/2023).
Menurutnya, melihat kondisi dua liang lahat tanahnya terbuka ini
Tukang bersih-bersih makam ini langsung melaporkan hal itu kepada Kepala Dusun Sumbertengah Desa Randuagung.
"Berdasarkan keterangan pihak dusun, dua makam yg dibongkar tersebut antara lain satu makam yang tidak jelas identitasnya milik siapa karena sudah lama, sedangkan yang satu lagi makam anak kecil dengan yang sudah meninggal sekitar 25 tahun lalu," katanya Budhi.
Berdasarkan keterangan Budhi, seorang saksi di tempat kejadian perkara, jenazah tidak sampai keluar dari liang lahat, karena hanya digali saja kuburan tersebut.
"Tidak ada, jasad yang sampai keluar lahat. Hanya tanah saja yg sudah digali sampai ke atas dengan kedalaman sekitar 70 cm hingga 1 meter," tuturnya.
Budhi menjelaskan saat ini, posisi dua makam itu sudah dikembalikan lagi seperti semula. Bahkan, lubangnya sudah di tutup dengan tanah oleh warga.
"Dengan melakukan penutupan liang lahat tersebut dengan tumpukan tanah oleh warga masyarakat sekitar," paparnya.
Kasus serupa juga terjadi di tempat lain, beberapa waktu lalu.
Sebuah peristiwa membuat heboh masyarakat.
Sebuah makam tiba-tiba terbongkar.
Ternyata tali pocong pada jenazah yang dikubur itu hilang.
Detik-detik pencurian tali pocong wanita di Cirebon, dilakukan di siang hari, sempat dikira sedang ngejahul.
Viral kasus makam dibongkar dan tali pocong jenazah dicuri terjadi di Desa Kubangkarang, Kecamatan Karangsembung, Kabupaten Cirebon.
Dilansir dari TribunStyle, aksi pencurian tali pocong ini terbongkar dan diketahui warga pada Kamis (3/8/2023) sore.
Makam yang dibongkar ini merupakan makam perempuan berinisial S dan berusia 36 tahun.
Almarhumah meninggal setelah menjalani operasi.
Pembongkaran makam sekaligus pencurian tali pocong mayat itu diduga kuat dilakukan di siang bolong.
Pasalnya, ada warga yang melihat aktivitas seorang laki-laki di makam yang terbongkar tersebut.
Sebelum warga desa mengetahui ada makam yang dibongkar, ada petugas Telkom yang mengaku melihat aktivitas mencurigakan di Tempat Pemakaman Umum desa itu.
Saat itu, petugas Telkom mengira para pelaku sedang memperbaiki makam.
"Pada Kamis sekira pukul 13.00 WIB, petugas Telkom melihat ada orang yang awalnya dikira sedang ngejahul (diperbaiki makamnya pakai pondasi)."
"Lalu jam 15.30 WIB, akhirnya warga melihat ternyata makamnya telah dalam kondisi terbongkar," ujar Kapolsek Karangsembung, AKP Agus Hermawan, Jumat (4/8/2023).
Dijelaskan dia, bahwa kondisi makam saat itu sudah dalam keadaan berantakan.
Bambu-bambu dan kain kafan yang menghalangi jenazah yang dimakamkan sudah berada di luar.
Sedangkan, tali kain kafan bagian kaki sudah hilang.
"Kondisi makam itu digali lalu bambu-bambu yang menghalangi jenazah diangkat lalu dibuka tali pocongnya dan badannya, terus kain kafannya itu ditarik."
"Jadi kalau jenazah mah masih utuh, masih ada di lubang makam."
"Yang ada di atas itu bambu dan kain kafan.Kain kafan yang hilang satu, di bagian kaki," ucapnya.
Meninggal Bukan Karena Hamil
Adapun, kata Agus, makam tersebut merupakan warga asli Desa Kubangkarang, berinisial S (36).
Almarhumah meninggal pada Selasa (1/8/2023), usai menjalani operasi akibat penyakit yang dideritanya.
"Kronologi meninggalnya, bahwa almarhumah sempat dirawat di rumah sakit di Kota Cirebon dan akhirnya meninggal dunia pada Selasa (1/8/2023) malam."
"Beliau meninggal dunia usai operasi penyakit, jadi bukan karena hamil atau bukan sedang hamil."
"Jadi ketika sedang operasi, almarhumah tidak kuat dan meninggal dunia pada malam hari, lalu dibawa ke rumah duka saat itu juga dan dimakamkan pada Rabu pagi," jelasnya .
Saat ini kepolisian masih menyelidiki terkait motif dan ciri pelaku pembongkaran pencurian tali pocong tersebut.
"Meskipun keluarga korban mengikhlaskan dan tidak melaporkan ke kepolisian, bahwa tidak ingin memperpanjang kasus ini, namun kami tetap menyelidiki atau mendalami kasus ini," katanya.
Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com
5 Tempat Wisata Hits di Surabaya Wajib Dikunjungi, Atlantis Land hingga Adventure Land Romokalisari |
![]() |
---|
Sosok Suami Tumini yang 15 Tahun Tinggal Ponten Umum, Nasib Kini Harus Pindah, Bakal Dapat Bantuan |
![]() |
---|
Nasib Pengantin Nyaris Gagal Nikah Gegara Ditipu WO hingga Rugi Rp 74 Juta, Sosok Pelaku Terungkap |
![]() |
---|
Beda Cara Eri Cahyadi & Dedi Mulyadi Bina Anak Nakal, Jabar Ada Barak Militer, Surabaya Buka Asrama |
![]() |
---|
Lokasi Jan Hwa Diana Sembunyikan 108 Ijazah Eks Karyawan Terjawab, Terancam Hukuman 4 Tahun Penjara |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.