Berita Jatim
Guru di Lamongan Nekat Botaki Belasan Siswinya, Semua karena Hal Sepele, Kepsek Minta Maaf
Seorang guru di Lamongan baru-baru ini menjadi sorotan. Itu terkait aksinya membotaki para siswinya.
Apalagi menurut informasi terakhir, korban akan menjalani operasi karena luka parah didekat bagian mata.
"Kita nanti upayakan korban buat laporan dulu, sekarang korban sedang dioperasi menurut informasi terakhir," jelas kapolsek.
Awalnya, Zaharman menindak PDM (16), muridnya yang sedang merokok di belakang sekolah saat jam sekolah.
Usai ditindak, PDM lantas berlari dan pulang ke rumahnya memanggil orangtua. Mendapati pengaduan dari sang anak, orangtuanya yakni Ar (45) langsung mendatangi sekolah.
Ar langsung masuk ke sekolah dan berkata kepada satpam jika anaknya dipukul oleh korban.
Kemudian satpam berusaha menahan atau melerai namun wali murid ini lantas mengeluarkan pisau dan ketapel.
Setelah upaya paksa, orangtua siswa ini berhasil masuk ke sekolah dan bertemu dengan korban.
Dikutip dari Tribunnews, wali murid tersebut langsung mengarahkan ketapel kepada korban dan mengenai matanya.
Melihat mata korban mengeluarkan darah, wali murid itu panik dan berlari ke luar dari sekolah.
Kapolsek PUT, Iptu Hengky Noprianto mengaku sudah menerima laporan resmi soal dugaan penganiayaan yang dialami Zaharman.Awalnya, Zaharman menindak PDM (16), muridnya yang sedang merokok di belakang sekolah saat jam sekolah.
Usai ditindak, PDM lantas berlari dan pulang ke rumahnya memanggil orangtua. Mendapati pengaduan dari sang anak, orangtuanya yakni Ar (45) langsung mendatangi sekolah.
Ar langsung masuk ke sekolah dan berkata kepada satpam jika anaknya dipukul oleh korban.
Kemudian satpam berusaha menahan atau melerai namun wali murid ini lantas mengeluarkan pisau dan ketapel.
Setelah upaya paksa, orangtua siswa ini berhasil masuk ke sekolah dan bertemu dengan korban.
Saat ini pihaknya akan melakukan pemeriksaan dan penyelidikan terkait laporan kasus penganiayaan ini.
"Laporan sudah masuk, tentu akan kita tindaklanjuti dengan melakukan penyelidikan," kata kapolsek.
Terbaru, Zaharman kini dipastikan tidak bisa melihat.
Zaharman harus menjalani operasi.
Bahkan bola mata yang sebelumnya masih bisa melihat dengan jelas terpaksa diangkat oleh dokter karena sudah hancur terkena ketapel.
Sementara bola mata sebelah kiri telah mengalami katarak.
Saat ini Zaharman masih menjalani perawatan di Rumah Sakit Ar Bunda Kota Lubuklinggau.
Kondisi terkini Zaharman ini diungkap anak kandungnya, Ilham Mubdi kepada TribunBengkulu.com.
"Kondisi ayah Alhamdulilah sekarang sudah sadarkan diri, tapi mata ayah saya sisa satu lagi. Dinyatakan cacat permanen mas karena hancur bola mata sebelah kanannya," ungkap Ilham sedih.
Ilham membenarkan bahwa operasi yang dilakukan di RS Ar Bunda itu adalah pengangkatan bola mata.
Karena dari hasil pemeriksaan, luka yang dialami mata kanannya sangat berat sehingga sudah tidak berfungsi lagi.
Selain itu, ia juga mengaku bahwa ayahnya kemungkinan mengalami kebutaan permanen didua mata. Mengingat saat ini mata kiri ayahnya telah mengalami katarak.
"Mata kiri sudah kabur karena katarak, mata kanan ini yang normal sebelumnya, tapi sekarang kanannya sudah diangkat, jadi ada kemungkinan buta dua-duanya mas," beber Ilham.
Ilham sangat menyayangkan adanya perstiwa tersebut.
Ia menceritahan bahwa orangtuanya adalah perantauan yang mendapatkan Surat Keputusan (SK) guru untuk bekerja di Padang Ulak Tanding (PUT).
Sang ayah aslinya berasal dari Padang Pariaman sedangkan sang ibu Erma Tati berasal dari Jambi. Kedua orangtuanya ini merantau dan bertemu di PUT dan menikah serta tinggal di sana hingga saat ini.
"Kita merantau mas, ayah dapat SKnya disini, dari tahun 91 kalau ayah. Kita sangat terpukul pas tahu kabar," lanjut Ilham.
Ilham menceritakan jika sang ayah juga menderita penyakit gula darah.
Oleh karena itu, ia sangat mengkhawatirkan luka yang diterima oleh ayahnya itu.
"Menderita gula darah, luka kecil saja bisa lama sembuhnya, apalagi luka seperti ini. Ini mas yang buat kita keluarga itu khawatir," ungkapnya.
Oleh karena itu, Ilham berharap agar penegak hukum bisa menangkap dan menghukum pelaku seberat-beratnya.
Karena memang diketahui pelaku ini kerap membuat masalah di lingkungan tersebut. Juga memang pelaku telah sering berurusan dengan hukum.
"Harapan kita aparat hukum bisa menghukum pelaku seberat-beratnya mas," ucap Ilham.
Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com
Lamongan
membotaki para siswi
SDN 1 Sidodadi
dicukur botak gurunya
Tribun Jatim
TribunJatim.com
berita Jatim terkini
Sosok Kades di Jombang Diduga Lecehkan Istri Orang, Awalnya Ngaku Khilaf Kini Merasa Dirinya Korban |
![]() |
---|
Sosok Memed Thomas Alva Edhi Sound Horeg Viral, Dunia Sound System Sudah Jadi Passionnya Sejak Kecil |
![]() |
---|
Pemerintah Diminta MUI Jangan Biarkan Sound Horeg Gegara Persoalan Ekonomi, Kini Ada Fatwa Haramnya |
![]() |
---|
Cara Cek Pajak Kendaraan, Ada Pemutihan Pajak Kendaraan Bermotor Jawa Timur hingga 31 Agustus 2025 |
![]() |
---|
Kwan Sing Bio Kelenteng Terbesar di Asia Tenggara, Jelang HUT Kong Co ke-1865 Ketuanya Digugat ke PN |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.