Lama Dendam, 2 Anak di Bawah Umur Puas Bunuh Ibunya, Ayah Lantunkan Azan ke Jasad Lalu Doa Bersama
Dua anak di bawah umur mengaku puas sudah bunuh ibunya, sang ayah lantunkan azan usai membantai korban.
Penulis: Alga | Editor: Mujib Anwar
TRIBUNJATIM.COM - Kasus ibu dibunuh dua anaknya yang di bawah umur menggegerkan warga Dumai, Riau.
Rupanya dipicu dendam yang lama dipendam, kedua anak di bawah umur tersebut membunuh ibunya.
Mereka dibantu sang ayah dalam membunuh ibunya tersebut, Kartini (41).
Bahkan sang ayah sempat lantunkan azan di jasad korban.
Baca juga: Tabiat Ibu Bikin Dongkol, 2 Anak di Bawah Umur Bantai Korban Dibantu Sang Ayah, Buang Jasad ke Parit
Hal itu seperti diungkapkan Ketua RT 10, Keluruhan Gurun Panjang, tempat korban tinggal, Sunan Hariono.
Menurut dia, korban dan suami beserta dua anaknya berasal dari Jawa.
Saat menikah, mereka sama-sama membawa anak dari pernikahan sebelumnya.
Korban membawa anak-anak perempuan, dan suaminya membawa anak laki-laki.
Awalnya sang suami dan dua anaknya yang lebih dulu pindah ke Dumai pada pada April 2023.
Sebulan kemudian, korban menyusul dari Jawa dan juga tinggal di Dumai.
"Selang sebulan korban menyusul pelaku dan anak-anaknya ke Dumai," ucapnya, dikutip dari Tribun Jambi.
"Jadi pelaku dan korban ini merupakan pasangan duda anak satu dan janda anak satu yang sudah menikah."
"Jadi anak kandung korban ini pelaku perempuan dan anak laki laki merupakan anak tiri korban," katanya, Senin (28/8/2023).
Baca juga: Stres Tak Direstui Nikah Lagi, Nenek Nekat Tenggak Racun Serangga, Beruntung Masih Bisa Diselamatkan
Menurut Sunan Hariono, kedua anak tersebut tidak sekolah.
Sementara sang ayah dan korban berjualan bakso.
Selama tinggal bersama, korban dan suaminya kerap bertengkar.
Bahkan Sunan Hariono mengaku, sempat diminta suami korban untuk menasihati korban.
"Saya pernah mendatangi mereka untuk menjadi penengah agar rumah tangganya kembali harmonis."
"Bahkan saya menasehati mereka itu pada Selasa (22/8/2023) sambil menyerahkan dokumen kependudukan mereka yang telah siap," imbuhnya.
Baca juga: Bocah 9 Tahun Kesakitan Sebut Ada Bayi di Perutnya, Ayah Nangis Tahu Semua Demi Dirinya: dari Kartun
Kepada Sunan Hariono, suami korban mengaku, Kartini kerap bersikap kasar kepada kedua anaknya.
Bahkan korban sempat akan membunuh anak tirinya dengan pisau.
Untungnya saat itu sang suami berhasil mengambil pisau dari tangan korban.
"Memang berdasarkan keterangan pelaku (suami), korban ini selalu kasar dengan anak-anaknya."
"Selalu marah tanpa sebab, bahkan korban tidak memperbolehkan anak anaknya untuk sekolah," sebutnya.

Selain itu masih menurut perlakuan sang suami ke Sunan Hariono, Kartini yang merupakan mantan tenaga kerja wanita ini sering mengirim obrolan mesra dengan pria lain melalui media sosialnya.
Sunan Hariono menjelaskan, menurut keterangan dua pelaku yakni anak kandung dan anak tiri korban, Kartini yang tidur terlentang dipukul dengan palu besar di bagian dada oleh anak tirinya.
Lalu suami korban dan anak kandung korban ikut memukuli hingga korban tewas.
Setelah itu mereka menggulung mayat korban dengan tikar sebelum dimasukkan ke karung.
"Setelah tewas, korban digulung menggunakan tikar kemudian dimasukan ke dalam karung, dan lalu dibuang oleh mereka bertiga (suami, anak kandung, dan anak tiri korban) ke dalam gorong-gorong Jalan Akasia."
"Jadi antara rumah korban ke TKP penemuan korban itu cukup jauh," imbuhnya.
Bahkan setelah membunuh korban, pelaku (suami) sempat mengumandangkan azan di telinga korban.
Sementara dua anaknya membaca doa.
Baca juga: Anak Bantai Ibu Lalu Aniaya Ayah, Sakit Hati Gegara 1 Kalimat, Warga Dobrak Pintu Dengar Teriakan
Menurut pengakuan kedua anaknya, mereka melakukan itu sebagai ungkapan permohonan maaf.
Saat ditemui pihak kepolisian, menurut Sunan Hariono, tidak ada raut penyesalan di wajah kedua anaknya.
Bahkan sempat terucap kata 'puas' dari salah satu anak.
"Kalau kami melihat memang anak-anaknya ini sudah lama memendam dendam kepada korban, akibat perlakuan kasar ibunya kepada mereka," sebutnya.
Ia mengatakan, kini jenazah korban sudah dimakamkan di Kelurahan Gurun.
Pemakaman tersebut dihadiri salah satu anak angkat korban yang datang dari salah satu pesantren di luar kota.

Diketahui mayat korban yang bernama Kartini ditemukan pada Jumat (25/8/2023).
Jasadnya ditemukan di pinggir parit bawah jembatan, Kelurahan Bukit Kapur, Kecamatan Bukit Kapur, Kota Dumai, dalam keadaan dibungkus karung.
Sehari setelah penemuan mayat tersebut, dua tersangka yakni anak tiri korban, berhasil diamankan.
Satu tersangka lain yakni suami korban masih dalam pengejaran.
Kapolres Dumai, AKBP Dhovan Oktavianton, melalui Kasat Reskrim Polres Dumai, AKP Bayu Ramadhan Effendi, membenarkan hal itu.
Ia mengungkapkan, pelaku pembunuhan memang orang dekat korban, yang merupakan suami dan dua anak tirinya.
Mereka diamankan setelah polisi melakukan penyelidikan dan berdasarkan hasil autopsi dari sidik jari di badan korban.
"Para pelaku pembunuhan berhasil kami amankan sehari setelah mayat ditemukan," katanya, Senin (28/8/2023).
"Kedua anak ini masih di bawah umur yang mana anak laki lakinya berumur 13 dan perempuan umur 12," imbuhnya.
AKP Bayu menjelaskan, untuk suami korban sendiri saat ini sedang dalam pengejaran.
Ternyata pelaku yang merupakan suami korban ini memang sengaja disuruh anak-anaknya untuk kabur.
"Memang awalnya kedua pelaku tidak mengaku," terangnya.
"Namun setelah hasil autopsi dan sidik jari mereka sesuai dengan sidik jari yang ada pada korban, akhirnya mereka mengaku."
Baca juga: Pihak Kampus Bantah Bu Dosen UIN Suka Bicara Nyelekit Sampai Berakhir Dibunuh Kuli, Ungkap Kesopanan
Didapatkan keterangan bahwa anak tiri korban melakukan dugaan tindak pidana pembunuhan berencana atau pembunuhan terhadap korban Kartini bersama ayahnya.
Hal itu berdasarkan keterangan kedua anak korban yang masih di bawah umur dan barang bukti yang ditemukan.
Dari hasil pemeriksaan awal, terungkap anak tiri korban dan suami korban telah melakukan pembunuhan berencana dengan memukul korban.
Korban dipukul berulang kali menggunakan martil hingga tewas.
"Anak tiri dan suami korban melakukan dugaan tindak pidana pembunuhan berencana atau pembunuhan."
"Dengan cara memukul korban menggunakan dua buah martil hingga korban tidak bernyawa."
"Kemudian keduanya membungkus korban menggunakan karung goni, karpet kain, dan mengikat korban dengan tali," ucap AKP Bayu Ramadhan Effendi.

Sementara itu terungkap fakta yang menjadi motif pembunuhan wanita di Dumai yang dilakukan oleh suami dan dua anak tirinya.
Ternyata para pelaku tak tahan dengan perlakuan korban.
Berdasarkan hasil keterangan sementara dari kedua pelaku, mereka sengaja menghabisi nyawa korban karena sudah tidak tahan menerima perlakuan korban.
"Jadi anak-anaknya ini sering dipukuli oleh korban, bahkan mereka dilarang sekolah, dan harus bekerja."
"Jadi diduga sudah sering kali menerima perlakuan ini, diduga menjadi alasan mereka menghabisi korban," katanya.
Lebih lanjut dijelaskannya, diduga sering melakukan KDRT kepada suami dan anak anaknya, para pelaku akhirnya menghabisi korban.
Bahkan anak-anak korban sengaja membiarkan ayahnya atau suami korban untuk melarikan diri.
"Untuk saat ini kami masih melakukan pengejaran kepada suami korban," imbuhnya.
ibu dibunuh dua anaknya yang di bawah umur
Dumai
Riau
Keluruhan Gurun Panjang
Sunan Hariono
Jawa
Kelurahan Bukit Kapur
Kecamatan Bukit Kapur
AKP Bayu Ramadhan Effendi
TribunJatim.com
Tribun Jatim
Alasan Oknum Anggota Brimob Pengemudi Rantis Tetap Teruskan Lindas Affan hingga Tewas |
![]() |
---|
Kebakaran Hebat Ludeskan Toko Aki di Banyuwangi, Dipicu Korsleting Listrik di Plafon |
![]() |
---|
Demo di Surabaya, Pos Polisi Hingga 25 Unit Motor Terbakar, Unjuk Rasa Berlangsung Hingga Petang |
![]() |
---|
Jerome Polin Tolak Buzzer Pemerintah Dibayar Rp 150 Juta, Marshel Widianto Sebaliknya |
![]() |
---|
Jerome Polin Minta Rakyat Tak Terpecah Belah usai Bocorkan Pesanan Buzzer Rp 150 Juta |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.