Pihak Kampus Bantah Bu Dosen UIN Suka Bicara Nyelekit Sampai Berakhir Dibunuh Kuli, Ungkap Kesopanan
Salah satu rekan kampus membongkar tabiat asli korban, Wahyu Dian Silviani, bantah suka ngomong nyelekit.
Penulis: Alga | Editor: Mujib Anwar
TRIBUNJATIM.COM - Seorang kuli nekat membunuh karena sakit hati mendengar ucapan bu dosen UIN Raden Mas Said Surakarta.
Rupanya pelaku pembunuhan tak terima saat dirinya disebut 'tolol' dan 'amatir' oleh bu dosen UIN Solo.
Sementara itu salah satu rekan kampus membongkar tabiat asli korban, Wahyu Dian Silviani (34).
Selama ini korban justru dikenal sebagai pribadi yang santun dalam berbicara.
Baca juga: Ucapan Pedas Bu Dosen UIN Bikin Kuli Sakit Hati, Ending Tewas Dibunuh, Jasad Ditutup Pakai Kasur
Ya, pihak kampus UIN Raden Mas Said Surakarta menepis pernyataan pelaku pembunuhan bu dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam atau FEBI.
Lalu bagaimana yang terjadi sebenarnya?
Melansir Tribun Jateng, Dwi Feriyanto yang bekerja sebagai kuli ini bekerja merawat rumah korban di Desa Tempel, Kecamatan Gatak, Sukoharjo.
Sakit hati dijadikan alasan dan menjadi motif pelaku tega menghabisi nyawa bu dosen UIN Solo, Wahyu Dian Silviani.
Rasa sakit hati tersebut bermula saat korban meninjau rumah miliknya yang sedang dibangun oleh pelaku dan tiga orang temannya.
"Pelaku sedang memasang batu bata di rumah tinggal korban tersebut, pelaku D bersama rekan kerjanya tiga orang," terang Kapolres Sukoharjo, AKBP Sigit, pada Jumat (25/8/2023).
"Dan saat itu, korban meninjau rumah miliknya yang sedang dibangun oleh pelaku," tambahnya.
Korban melakukan pengecekan terhadap pekerjaan yang dilakukan pelaku dan teman-temannya.
Saat mengecek, korban mengucapkan kata-kata yang membuat korban sakit hati, sekitar pukul 08.30 WIB.
"Tukang kok amatiran," setidaknya itu kata-kata yang diucapkan korban yang masih diingat pelaku.
Kata-kata bu dosen UIN Solo itu pun membuat pelaku merasa sakit hati.
kuli
bu dosen
UIN Raden Mas Said Surakarta
UIN Solo
Wahyu Dian Silviani
Dwi Feriyanto
Desa Tempel
Kecamatan Gatak
Sukoharjo
AKP Teguh Prasetyo
Muhammad Rahmawan Arifin
TribunJatim.com
Tribun Jatim
| Sudah Sejak Awal 2025, KPK Usut Dugaan Mark Up Biaya di Proyek Whoosh, Ungkap Alasan Tertutup |
|
|---|
| Sinlui Kawin Gelar, SCS Jadi Kuda Hitam yang Berbahaya |
|
|---|
| Sudah Tukar Tambah Pajero Rp 210 Juta, Pembeli Kaget Didatangi Bos Rental Mobil, Brio Dibawa Penipu |
|
|---|
| Dulu Wanita Berhijab Kecele Beli, Kini sudah Tak Tampak Sejak Dipasangi Tulisan Bakso Babi |
|
|---|
| 14 Desa di Bondowoso Terancam Gagal Cairkan Dana Desa Tahap II, DPMD: Gercep Sebelum Tutup Tahun |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jatim/foto/bank/originals/kuli-bangunan-sakit-hati-dengan-ucapan-pedas-bu-dosen-UIN-Solo-nekat-membunuhnya.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.