Berita Trenggalek
Kirab Pusaka Hari Jadi Trenggalek ke-829, Bupati Mas Ipin Bagikan Ribuan Bibit kepada Masyarakat
Dalam kirab pusaka Hari Jadi Trenggalek ke-829, Bupati Mas Ipin membagikan ribuan bibit kepada masyarakat.
Penulis: Sofyan Arif Candra Sakti | Editor: Dwi Prastika
Laporan Wartawan TribunJatim.com, Sofyan Arif Candra
TRIBUNJATIM.COM, TRENGGALEK - Kirab pusaka dalam rangka Hari Jadi Kabupaten Trenggalek ke-829 berlangsung meriah, Kamis (31/8/2023).
Ribuan masyarakat antusias menyaksikan prosesi kirab pusaka dengan rute Balai Desa Kamulan, Kecamatan Durenan, menuju Kantor Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Dikpora) Kabupaten Trenggalek menggunakan kendaraan bermotor.
Dari Dikpora, tujuh pusaka dikirab menuju Pendopo Manggala Praja Nugraha oleh Bupati Trenggalek, Mochamad Nur Arifin, bersama Forpimda dengan iring-iringan Bregada Pusaka.
Mas Ipin, sapaan akrab Mochamad Nur Arifin, berada di barisan terdepan menaiki kereta kencana ditemani putri sulungnya yang menggantikan Ketua TP PKK Kabupaten Trenggalek, Novita Hardini yang sedang berada di China.
Sepanjang perjalanan dari Dinas Dikpora menuju Pendopo Manggala Praja Nugraha, Mas Ipin dan Forpimda membagikan bibit tanaman kepada masyarakat yang menyaksikan kirab pusaka.
Begitu sampai di Alun-alun Trenggalek, Mas Ipin meninggalkan rombongan untuk masuk terlebih dahulu ke Pendopo Manggala Praja Nugraha.
Sedangkan Wakil Bupati Trenggalek, Syah Muhammad Natanegara turun dari kereta kencana dan berjalan kaki bersama Bregada mengawal pusaka memasuki Pendopo Manggala Praja Nugraha hingga diserahkan kepada Mas Ipin.
"Dalam kirab ini, kita membagikan bibit tanaman simbol bahwa tema hari jadi kita adalah 'Ngayomi, Ngayemi, Ngayani,'" kata Mas Ipin, Kamis (31/8/2023).
Baca juga: Konser Happy Asmara di Alun-alun Trenggalek Ricuh, Bupati Mas Ipin Tak Setuju: Insiden Kecil
Pembagian bibit tanaman tersebut menurut Mas Ipin sangat sesuai dengan tema hari jadi karena tanaman merepresentasikan pengayoman yang memberikan keteduhan tempat untuk bernaung.
Sedangkan 'Ngayemi,' tanaman bisa memberikan ayem tentrem dan menciptakan rasa aman serta nyaman.
Sedangkan 'Ngayani,' tanaman tersebut diharapkan bisa memberikan kesejahteraan secara ekonomi saat buahnya bisa dipetik kelak.
"Hari ini saya bahagia sekali karena masyarakat antusias berebut bibit, artinya mereka memiliki semangat untuk menanam dan melestarikan alam kita, dan kemudian dari pelestarian alam itu akan ada berkah rezeki, karena rata-rata yang kita berikan tadi adalah tanaman buah," jelas Mas Ipin.
Baca juga: Kolektor Pusaka di Banyuwangi Gelar Jamasan pada Awal Suro, Ada Peninggalan Kerajaan Blambangan
Dalam perayaan Hari Jadi Kabupaten Trenggalek ke-829 tersebut, Mas Ipin juga menyarankan karangan bunga yang dikirim berupa bunga asli dan dari bibit tanaman, agar tidak menghasilkan sampah.
Selain itu, jika dilihat dari segi biaya, pembuatan karangan bunga menggunakan bunga asli dan bibit tanaman lebih murah dibandingkan menggunakan styrofoam.
"Karena di sini juga banyak nursery atau tempat pembibitan, tentu bisa juga untuk menggerakkan ekonomi masyarakat," ucap politisi PDI Perjuangan ini.
Karangan bunga dari bibit tersebut berjajar di Pendopo Manggala Praja Nugraha dan direbutkan oleh masyarakat di sela-sela kirab pusaka.
Baca juga: Kirab Grebeg Tutup Suro Ponorogo, Gubernur Jatim: Ada Garansi Pelestarian Budaya
Sebagai informasi, sehari sebelum dikirab, ketujuh pusaka tersebut sebelumnya sudah dijamasi atau dibersihkan.
Jamasan tahun ini berbeda dengan jamasan-jamasan sebelumnya, karena terdapat tambahan pusaka.
Tahun ini, Mas Ipin, sapaan akrab Mochamad Nur Arifin turut membersihkan Prasasti Kamulan yang telah pulang ke Trenggalek.
Selain itu, ada tambahan dua pusaka pemberian dari Sri Sultan Hamengkubuwono X berupa songsong Ayomsih dan tombak Wos Wignyo Murti.
Sesuai tradisi setelah dijamasi, pusaka-pusaka tersebut selanjutnya disemayamkan ke Balai Desa Kamulan, Kecamatan Durenan, di mana dipercayai cikal bakal Trenggalek berasal dari daerah tersebut.
Setelah menginap di Desa Kamulan, para tokoh agama, sesepuh, dan tokoh masyarakat mendoakan kebaikan untuk Kabupaten Trenggalek dan akan dikirab kembali dalam proses kirab pusaka menuju Pendopo Manggala Praja Nugraha pada puncak hari jadi.
Sedangkan pusaka lain yang dijamas adalah dua tombak Korowelang, Songsong Tunggul Nogo dan Panji Jwalita Praja Karana lambang Kabupaten Trenggalek.
kirab pusaka
Hari Jadi Kabupaten Trenggalek ke-829
Desa Kamulan
Kecamatan Durenan
Pendopo Manggala Praja Nugraha
Mochamad Nur Arifin
Mas Ipin
TribunJatim.com
berita Trenggalek terkini
Tribun Jatim
berita Jatim terkini
Kisah Warga Trenggalek Bangun Kedai Healthy Food dari Modal Rp 200 Ribu, Kini Jadi Langganan Bupati |
![]() |
---|
Sapi Potong Sehat Jadi Prioritas Vaksinasi PMK di Trenggalek, Dinas Peternakan: Bisa Vaksin Mandiri |
![]() |
---|
Modus Penipuan Jual Beli Emas Rp 27 Juta, Pelaku Hanya Bermodal HP, Wanita Trenggalek Jadi Korban |
![]() |
---|
Masa Pendaftaran Seleksi PPPK Gelombang Kedua Trenggalek Diperpanjang, Terakhir 20 Januari 2025 |
![]() |
---|
Brak, Pohon Tumbang Timpa Warung di Desa Kedunglurah Trenggalek, Sempat Ganggu Arus Lalin |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.