Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Guru di Lamongan Botaki 19 Siswi

Curhat Orangtua Siswi Dibotaki Guru di Lamongan, Besar Efek Psikis ke Anak, Janji Sekolah: Pulih

Inilah curhat orang tua siswi dibotaki guru di Lamongan, dari 19 siswi yang menjadi korban di antaranya mengalami trauma berkepanjangan.

Penulis: Ignatia | Editor: Mujib Anwar
Kompas.com, TribunJatim.com
Curhat para orangtua siswi dibotaki guru di Lamongan ternyata anak-anaknya ada yang alami trauma berkepanjangan. 

TRIBUNJATIM.COM - Orangtua siswi dibotaki guru di Lamongan menceritakan keadaan sang anak setelah menjadi korban seorang guru.

Ternyata orangtua siswi di Lamongan merasa adanya efek yang besar kepada psikis anak setelah kejadian tersebut.

Seorang siswi di Lamongan misalnya sampai mengalami enggan sekolah lagi karena teringat sosok guru EN, oknum yang membotaki 19 siswi karena tak mengenakan ciput atau dalaman jilbab.

Padahal, pihak sekolah tak pernah memberikan adanya larangan harus menggunakan ciput atau tidak kepada para murid.

Kini, akibat kejadian pembotakan tersebut, orangtua siswi korban tindakan keras tersebut mengatakan anaknya alami trauma.

SMP Negeri 1 Sukodadi Lamongan, Jawa Timur, mendatangkan psikiater untuk mendampingi para siswi yang rambutnya dibotaki oleh guru di sekolah tersebut. 

Tindakan memotong rambut tersebut dilakukan guru berinisial EN.

Alasannya, karena para siswi itu tak memakai dalaman jilbab atau ciput. 

Psikiater sengaja didatangkan untuk memberikan trauma healing bagi para siswi yang dibotaki, Kamis (31/8/2023).

Psikiater juga diminta untuk memberikan bimbingan kepada orangtua siswi usai kejadian tersebut dialami anak mereka.

Baca juga: Fakta-fakta Guru Lamongan Botaki 19 Siswi sampai Trauma, Sekolah Tak Punya Aturan Wajib Pakai Ciput

Seorang orangtua siswi, Winanty mengatakan, seluruh wali murid yang anaknya menjadi korban telah bertemu dengan pihak sekolah sekaligus guru EN saat mediasi beberapa waktu lalu.

Saat itu, semua pihak bersepakat untuk damai.

Winanty menjelaskan kondisi psikis rata-rata anak korban pembotakan memang sudah membaik.

Tetapi tak menampik ada beberapa yang masih mengalami trauma panjang.

Ilustrasi siswi berhijab. Kasus guru botaki 19 siswi di Lamongan menjadi sorotan. Mediasi dilaksanakan usai insiden siswi dibotaki di SMPN 1 Sukodadi, Lamongan, Jawa Timur.
Ilustrasi siswi berhijab. Kasus guru botaki 19 siswi di Lamongan menjadi sorotan. Mediasi dilaksanakan usai insiden siswi dibotaki di SMPN 1 Sukodadi, Lamongan, Jawa Timur. (Dok. Istimewa/Kompas.com)

"Anak-anak sudah baik semuanya (kondisi psikis) dan sekarang sudah masuk sekolah, sudah seperti biasa,” ujar Winanty, salah seorang orangtua siswi yang sempat dibotaki guru EN kepada awak media, Kamis, dikutip Tribun Jatim dari Kompas.com, (1/9/2023).

Halaman
1234
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved