Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Jatim

Subuh Nestapa, Wanita Tulungagung Ngaku Dilecehkan Anggota DPRD: Saya Baru Mandi, Masih di Kamar

WN (54) perempuan asal Desa Joho, Kecamatan Kalidawir melaporkan anggota DPRD Tulungagung, MB ke pimpinan dewan, Selasa (5/9/2023).

Penulis: David Yohanes | Editor: Januar
TRIBUNJATIM.COM/DAVID YOHANES
Korban pelecehan, WN saat berada di Kantor DPRD Tulungagung, Selasa (5//2023). 

Namun, malah berlagak ganjen, dengan membuntuti si korban yang berlalu pergi untuk kembali ke kosannya.

Tak berhenti di situ.

Si pencerita melanjutkan, keganjenan si pria aneh nan misterius tersebut berlanjut dengan tetap memaksa meminta akun IG dari si korban.

"Kronologinya gini. Pas hari jumat atau kamis sore anaknya habis makan dari bakso Daerah Nginden. Nah itu dimintai tolong anak laki-laki di suruh step motornya sampe ke pom," jelasnya.

Dan, momen yang membuat korban traumatis terjadi.

Yakni, saat si pria tersebut berupaya meminta akun IG dengan mendekat ke tubuh korban, tangannya meraba-raba bagian sensitif pada tubuh korban sisi bagian bawah sisi belakang.

Mungkin lantaran terdesak dan takut. Si korban lantas menuruti permintaan si pria misterius tersebut, dengan memberikan alamat akun IG. Setelah permintaan tersebut dituruti, si pria tersebut pergi.

"Habis itu anaknya minta id IG sama tangannya raba-raba bokong. Temanku takut dikasih IG-nya 1 di DM us anaknya pergi," pungkasnya.

Sementara itu, akun IG tersebut memberikan penjelasan dalam narasi unggahannya, bahwa masyarakat perlu mewaspadai kejahatan seksual yang kerap mengintai selama di jalanan.

Dalam kasus yang diungkap dari pencerita melalui DM tersebut, korbannya seorang wanita. Kejadiannya di kawasan Nginden, Kecamatan Sukolilo, Surabaya.

Dan dianjurkan mencari teman selama bepergian ke suatu tempat.

Manakala dirasa khawatir dengan adanya kejadian serupa.

"Gawe arek2 wedok, tapi lanang yo perlu waspada pisan. Tapi nang kejadian iki korban e wedok. Ati2 ojok sampek ngalami kejadian koyok ngene rek. Iki kejadian nang Nginden. Sebaike nek metu mending golek konco," tulis narasi @surabayakabarmetro.

(Buat anak perempuan, tapi laki-laki juga perlu waspada juga. Namun kejadian ini korbannya adalah perempuan. Hati-hati jangan sampai mengalami kejadian seperti ini. Ini kejadian di Nginden. Sebaiknya kalau mau keluar rumah mending mencari teman)

Beberapa warganet merespon konten unggahan tersebut dengan demikian beragam.

Ada yang menginginkan si korban mengungkap akun IG si pria pelaku pelecehan seksual yang sempat mengikuti (follow) akun IG si korban.

"Spill ig ne lah," tulis akun @kristanto_beny

Kemudian, ada yang memberikan tinjauan terhadap dampak aksi
tak senonoh si pelaku.

Bahwa, akibat peristiwa tersebut, akan membuat masyarakat secara tidak sadar antipati terhadap setiap orang di jalanan yang bakal meminta bantuan.

Apalagi jikalau memang orang tersebut, benar-benar membutuhkan pertolongan, dan bukannya akal-akalan ataupun modus melancarkan kejahatan.

"Ngene iki ngerusak tok, mne mne pas onok wong butuh bantuan opo gak trauma ta, padahal niat e apik," tulis akun @o_sasss.

(Begini ini merusak sekali. Besok besok kalau ada orang butuh
bantuan, apa tidak bakal trauma. Padahal niatnya bagus).

Bahkan, ada warganet yang membagikan pengalaman yang nyaris serupa. Namun, berhasil menghindarinya, karena telah menyadari betapa mencurigakannya kehadiran orang tak dikenal tersebut saat mendekati dirinya.

"Klo q hari Jum'at tuh. Ada yang nanya2 gt d dpn indomart trs tnya arah pulang ku. Ku kira mau nyopet ato apa. Lgsg aja ku gas spd smpe ngebut. Masuk gang dn alhamdulillah g bsa ngikuti," tulis akun IG @nunikmila.

(Kalau aku hari jumat. Ada yang bertanya-tanya gitu di depan minimarket, terus menanyai arah pulangku.

Aku kira mau mencopet atau apa. Langsung saja saya gas motor ngebut. Masuk gang dan alhamdulillah tidak bisa ikuti)

Sementara itu, Kapolsek Sukolilo Polrestabes Surabaya Kompol M Soleh mengatakan, pihaknya belum mendapati adanya pihak korban yang melaporkan insiden dugaan kekerasan seksual tersebut.

Namun, pihaknya tetap akan menyelidiki informasi yang berkelebatan di medsos tersebut, termasuk meningkatkan patroli keamanan dan ketertiban di wilayah hukumnya.

"Belum ada laporan soal itu, ke kami. Mohon waktu kami masih pelajari dulu, hal tersebut," ujarnya saat dihubungi TribunJatim.com, Rabu (23/3/2023).

Hal senada juga disampaikan oleh Kasubnit PPA Polrestabes Surabaya Iptu Tri Wulandari bahwa bahwa pihaknya belum mendapati adanya laporan terkait informasi yang beredar di medsos tersebut.

Namun, pihaknya tetap mengimbau masyarakat terutama kaum hawa untuk senantiasa mewaspadai adanya potensi aksi kekerasan seksual yang acap mengintai selama di
jalanan.

"Kami menghimbau agar masyarakat, terutama kaum hawa, untuk senantiasa waspada dengan kejahatan seksual yang berpotensi mengintai selama berada di jalanan, apalagi dalam keadaan sendirian dan situasi malam hari," jelasnya.

Kemudian, bagi masyarakat yang telah menjadi korban aksi kekerasan seksual semacam itu, dapat segera melapor ke markas kepolisian terdekat, ataupun layanan pengaduan dan laporan yang terdapat di Mapolrestabes Surabaya atau Mapolda Jatim.

"Kemudian, bagi para korban tindakan kekerasan seksual dapat melaporkan setiap tindakan yang dialaminya itu ke markas kepolisian setempat, atau ke unit PPA Satreskrim Polrestabes Surabaya atau ke Subdit IV Renakta Polda Jatim," pungkasnya.

 

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com

Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved