Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Nasib Murid SMP Dibotaki Guru di Bagian Tengah Saja, Ortu Tak Bisa Tahan Emosi: Kelewatan Kau Guru

Kasus guru membotaki murid sempat terjadi di Lamongan, beberapa waktu lalu. Kali ini peristiwa serupa kembali terjadi di tempat lain.

Editor: Januar
Instagram @terang_media
Viral oknum guru di Samosir cukur muridnya asal-asalan hingga botak setengah 

TRIBUNJATIM.COM- Kasus guru membotaki murid sempat terjadi di Lamongan, beberapa waktu lalu.

Kali ini peristiwa serupa kembali terjadi di tempat lain.

Tepatnya, terjadi di Samosir, Sumatera Utara.

Dilansir dari TribunStyle, kali ini dialami murid SMP N Sianjur Mula-mula, Samosir, Sumatera Utara.

Rambutnya dibotaki di bagian depan hingga tengah oleh sang guru.

Ya, video seorang murid SMP N Sianjur Mula-mula, Samosir, Sumatera Utara dicukur botak tengah viral.

Dalam video yang beredar luas, tampak orangtua murid tak terima karena rambut anaknya dicukur hingga botak di bagian tengahnya saja.

Bagian belakang rambut murid itu masih utuh.

Baca juga: Curhat Orangtua Siswi Dibotaki Guru di Lamongan, Besar Efek Psikis ke Anak, Janji Sekolah: Pulih

Bagian depan hingga tengah kepala botak.

Sedangkan bagian pinggir kanan kiri masih ada.

Padahal rambut anak itu tidak terlalu panjang.

"Kelewatan kau guru ya, bukan panjangnya, nggak lewat kuping. Pendek. Kau keterlaluan, tega, seperti boneka anakku ya," ucap orangtua murid itu.

Video ini pun mendapat banyak komentar dari para netizen.

@dickyahmad.abinayya' "Saya guru, namun tindakan ini bodoh atau plg halus ya, krg bijak . Akn jd panjang, buat gaduh, tdk memanusiakan siswa didik, ptokan nya output pd tatib aja. Rambut d atur utk ap? Tentu agar rapi dan bntuk disiplin. Ptongan trsebut kan tdk rapi"

@arief_fahrur "Tujuan rambut di cukur kn biar rapi... Kl gini kn ya nggak umum. Wlpun sifatnya hukuman tp kl di cukur model gini ya nggak efektif. Knp ga di cukur cepak saja model ala bros mlh rapi.."

@ikapuspita123' "Kalo ini sih sudah keterlaluan menurut saya,,tindakan membully oleh guru membuat mental anak jadi down,,perlu di usut"

@bordir_tangerang_raya' "jangan di manja anak didik,lanjut terus pak guru...saya salah satu yg mendukung anda,salam buat alumni 80 dan 90 an"

Dilansir Tribun Bengkulu, ada 8 murid di SMP tersebut yang dicukur oleh oknum guru itu.


Satu di antaranya adalah JS (13) yang dicukur botak tengahnya saja.

Aksi itu dilakukan oleh guru tersebut pada Selasa (4/9/2023).

Seusai video ini viral, Dinas Pendidikan Kabupaten Samosir mengaku sudah memanggil oknum guru SMP yang memangkas asal-asalan rambut JS.

Guru itu sendiri berinisial TM.

Kini TM sudah diberi surat peringatan dan sudah membuat surat permintaan maaf.

Insiden ini sendiri bermula saat TM melakukan pemeriksaan kerapihan penampilan siswa.

Rambut JS terlihat sedikit panjang.

TM lalu mencukur botak rambut muridnya.

Selain JS, ada 7 siswa lain yang dicukur asal-asalan.

Namun hanya rambut JS yang dicukur paling parah.

Kasus serupa juga terjadi di tempat lain, beberapa waktu lalu.

Kasus pembotakan terhadap 19 siswi kelas IX SMP Negeri 1 Sukodadi direspon Kepala Dinas Pendidikan Lamongan, Munif Syarif.

Munif tidak mengelak dengan insiden yang dilakukan oleh oknum guru, R.R Endang Widati Poedjiastoeti pada 23 Agustus lalu.

"Kita sudah tarik dan stafkan di Diknas, tidak lagi mengajar," kata Munif saat dikonfirmasi SURYA, Selasa (29/8/2023) siang.

REP, kata Munif, sementara sebagai staf di Diknas Lamongan dalam rangka pembinaan. Jadi tidak ada jabatan atau non job.


Menurut Munif, seharusnya yang menindak siswa itu menjadi tanggungjawab guru bimbingan konseling (BK) bukan guru mata pelajaran.

Ia menyayangkan tindakan guru tersebut. Sedangkan oknum guru yang menurut Munif dalam proses pembinaan belum bisa dipastikan sampai kapan.

"Sementara ini kita stafkan," katanya.

Menyikapi siswa, guru berkewajiban memperbaiki karakter anak didik. Dan menciptakan proses belajar anak itu menyenangkan.

Bagaimana dengan orang tua siswa yang menjadi korban ? Menurut Munif, sehari setelah peristiwa antara orang tua siswa dengan guru dan pihak sekolah.

Menurutnya, antara siswa, orang tua murid dengan pihak sekolah sudah selesai, damai.

Apa yang terjadi di SMP negeri 1 Sukodadi bagi Munif harus menjadi pembelajaran bagi semuanya.

Bagaimana siswa yang menjadi korban arogansi si guru ? para siswi tetap masuk sekolah dan mengikuti proses belajar mengajar seperti biasa.


Kepala Sekolah SMP Negeri 1 Sukodadi, Harto kepada SURYA memastikan sudah tidak ada masalah. Bahkan saat dilakukan mediasi, antara ibu-ibu wali murid dengan sang guru ikhlas saling memaafkan.

"Saya sampai meneteskan air mata , ketika menyaksikan mereka berangkulan saling memaafkan," kata Harto.

Bahkan ibu-ibu wali murid menyatakan jika mereka merasa memiliki lembaga sekolah dimana anak mereka belajar.

Ketika pagi ada masalah, sore pihak sekolah sudah ketemu dengan pihak wali murid. Dan pada pagi harinya, 24 Agustus ditindak lanjuti mediasi dengan semua belasan ibu wali murid, guru dan pihak lembaga.

" Ini sudah tidak ada masalah. Damai," kata Harto.

Munculnya kasus di SMP plat merah ini bermula saat belasan siswi yang berjilbab tidak mengenakan dalaman sehingga rambutnya kelihatan.

Hanya karena itu yang membuat ubun-ubun si guru memanas dan melakukan tindakan eksekusi membotaki siswinya.

Salah satu siswa, Salsabilah Adinda, mengakui tidak ada masalah. Bahkan ibu-ibu wali murid, menurut Salsabilah sudah dipertemukan.

"Sudah pertemukan dengan kepala sekolah, ibu guru (REN) dengan ibu-ibu wali murid dan saling memaafkan," kata Salsabila.

 


Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com

 

 

 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved