Pasangan AMIN ziarah ke Makam Sunan Ampel, PKB Jatim: Ngecharge Power Langit

Laporan Wartawan TribunJatim.com, Fikri Firmansyah

TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Pasangan Capres dan Cawapres usungan Partai Nasdem dan PKB, Anies Baswedan dan Abdul Muhaimin Iskandar (Cak Imin) melakukan ziarah ke Makam Sunan Ampel, Sabtu (9/9/23).

Kegiatan pasangan AMIN ziarah ke Makam Sunan Ampel tersebut sekaligus menjadi rangkaian penutup kegiatan Tour de Wali Songo yang digelar oleh Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).

Dari sejumlah tempat yang didatangi Cak Imin untuk ziarah pada rangkaian kegiatan Tour de Wali Songo, Anies hanya ikutan yang di Sunan Ampel.

Bagi PKB, kegiatan ziarah ke makam Sunan Ampel yang dilakukan pasangan AMIN alias Anies dan Cak Imin itu sebagai upaya ngecharge power langit.

Pernyataan tersebut disampaikan langsung oleh Bendahara DPW PKB Jatim, Fauzan Fuadi.

“Touring de Wali Songo ini adalah agenda rutin PKB setiap tahun. Tidak ada tujuan tertentu, meskipun beberapa kalangan percaya ini seperti ngecharge power langit," kata Fauzan kepada Tribun Jatim Network saat ditemui usai ikutan melakukan ziarah ke Sunan Ampel.

"Memang momentumnya untuk tahun ini kebetulan bersamaan dengan menjelang Pemilu 2024."

"Bahkan, sekaligus pula bersamaan juga dengan pasca deklarasi Anies-Gus Muhaimin atau AMIN sebagai pasangan bakal calon presiden dan calon wakil presiden,” imbuh dia

Pria yang juga menjabat sebagai Ketua Fraksi PKB DPRD Jatim itu juga menyambut baik aktivitas capres Anies ke sejumlah pesantren di Jawa Timur yang dilakukan rutin dan sejak lama.

“Kalau berkunjung Anies ke pesantren-pesantren di Jatim, termasuk di Al Ihsan Jrangoan Sampang hari ini, saya kira membangun silaturrahim ke para ulama di pesantren adalah suatu keharusan bagi calon umaro seperti Pak Anies."

"Artinya, tentu tidak sekadar untuk tujuan menggalang dukungan,” ujar Fauzan yang merupakan anggota DPRD Jawa Timur dari daerah pemilihan Tuban dan Bojonegoro ini.

Dari kacamatanya, memang penting untuk mendengarkan aspirasi dan nasihat dari para ulama sepuh dan kiai khos serta masyayikh di Jawa Timur.

“Iya, yang lebih penting yaitu. Adalah mendengar aspirasi dan nasihat dari beliau-beliau (ulama yang disepuhkan). Karena kalau dukungan sih adalah bonus,” pungkas Fauzan